OPTIMISME, HARAPAN, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA, DAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN EPILEPSI
Aska Primardi
Gunadarma University
Indonesia
Gunadarma University
Indonesia
M. Noor Rochman Hadjam
gunadarma university
Indonesia
gunadarma university
Indonesia
Abstract
Individu dengan penyakit parah seperti epilepsi dengan penyembuhan yang sulit dan terapi yang lama, kualitas hidup menjadi terlihat penting sebagai keluaran perawatan kesehatan yang diharapkan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menguji interaksi optimisme, harapan dan dukungan sosial keluarga sebagai prediktor kualitas hidup pada Orang Dengan Epilepsi (ODE). Orang dengan epilepsi direkrut dari Klinik Epilepsi di Departemen Neurology Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sebanyak 62 pasien epilepsi berhasil direkrut menjadi subjek dalam kurun waktu Mei 2009 sampai Juli 2009. Kualitas hidup orang dengan epilepsi, optimisme, harapan, dan dukungan sosial keluarga diukur menggunakan kuesioner dan juga melalui wawancara terhadap 5 orang pasien Klinik Epilepsi di Jakarta dan 4 orang di Semarang dan Yogyakarta. Optimisme, harapan, dukungan sosial keluarga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kualitas hidup. Menggunakan korelasi parsial tampak bahwa terdapat korelasi positif antara kualitas hidup dengan optimisme. Hasil wawancara memperlihatkan bahwa kualitas hidup secara efektif dipengaruhi oleh kesehatan fisik (aura, fungsi kognitif dan fisik), kesehatan psikis (kecemasan, kepercayaan diri, rasa malu, optimisme, harapan), dan kesehatan sosial (stigma, diskriminasi, dukungan sosial, peran sosial di pekerjaan dan pendidikan). Peran untuk meningkatkan kualitas hidup ODE tidak hanya berfokus pada parahnya epilepsi yang diderita, namun juga efek sosial dan psikologis dari epilepsi itu sendiri.