PEMBIBITAN BAWANG PUTIH MENGGUNAKAN MEDIA AIR UNTUK HIDROPONIK

Fitri Yulianti
Universitas Gunadarma
Indonesia

DOI: http://dx.doi.org/10.35760/jpp.2022.v6i1.5528

Article Submitted: 30 December 2021

Article Published: 31 May 2022

Abstract
Upaya dalam memenuhi kebutuhan bibit bawang putih yang dapat digunakan untuk hidroponik dapat dilakukan dengan pembibitan bawang putih menggunakan media air. Metode ini sangat praktis sehingga mudah dilakukan, hemat biaya, dapat dilakukan di lahan sempit terutama untuk pertanian perkotaan, tidak kotor, serta dapat memanfaatkan botol plastik bekas hasil limbah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interval waktu pergantian media air pada pembibitan bawang putih. Umbi bawang putih yang digunakan adalah lumbu putih. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT). Perlakuan yang diberikan yaitu interval waktu pergantian media air (3 hari dan 6 hari). Kelompok ulangan yaitu lokasi penelitian (Desa Arahan Kidul, Desa Kalapagunung dan Desa Kepongpongan di Jawa Barat). Data dianalisis menggunakan uji t pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan interval pergantian media air tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan untuk waktu berkecambah, persentase berkecambah, tinggi bibit, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, warna daun, warna akar dan kesehatan bibit pada pembibitan bawang putih. Perlakuan interval pergantian air selama 6 hari sekali lebih baik dilakukan dibandingkan dengan interval pergantian air selama 3 hari sekali karena tidak mempengaruhi penurunan pertumbuhan bibit bawang putih dan penggunaan air menjadi lebih efisien.
Keywords
Pertanian Perkotaan; Propagasi Tanaman; Sayuran
References

Assagaf, AS., Silahooy, C., Kunu, PJ., Talakua, S., Soplanit, R. 2016. Efisiensi pemberian air pada jaringan irigasi way bini Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Agrologia. 5 (2): 87-94.

Dharmadewi, AAIM. 2020. Analisis kandungan klorofil pada beberapa jenis sayuran hijau sebagai alternatif bahan dasar food suplement. Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. IX (2): 171-176.

Fauziah, A. dan Widoretno, W. 2015. Regenerasi tanaman dari eksplan kalus bawang putih (Allium sativum L.) secara in vitro. Jurnal Biotropika. 3 (1): 32-35.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2020. Mentan SYL Panen Bawang Putih di Temanggung, Produksi Lokal Lebih Sedap. [30 Desember 2021] ..

Nurcahya, C., Widyasari, WB., Yunisari, NA., Lindawati, S. 2021. Stabilitas genetic hasil tebu pada beberapa varietas tebu unggul harapan. Indonesian Sugar Research Journal. 1 (1): 46-58.

Roidah, IS. 2014. Pemanfaatan lahan dengan menggunakan sistem hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO. 1 (2): 43-50.

Sholihin, Y., Suminar, E., Rizky, WH., Pitaloka, GG. 2016. Pertumbuhan eksplan meristem bawang putih (Allium sativum L.) kultivar tawangmangu pada berbagai komposisi kinetin dan GA3 in vitro. Jurnal Kultivasi. 15 (3): 172-178.

Siswadi, E., Putri, SU., Firgiyanto, R., Putri, CF. 2019. Peningkatan pertumbuhan dan produksi bawang putih (Allium sativum L.) melalui aplikasi vernalisasi dan pemberian BAP (Benzil Amino Purin). AGROVIGOR. 12 (2): 53-58.

Sulichantini, ED. 2016. Pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh terhadap regenerasi bawang putih (Allium sativum L.) secara kultur jaringan. Jurnal AGRIFOR. XV (1): 29-36.

Yulianti, F. dan Manurung, ANH. 2017. Pengaruh pertumbuhan pakcoy (Brassica chinensis L.) terhadap perlakuan konsentrasi larutan hidroponik sistem NFT. Jurnal Pertanian Presisi. 1 (1): 28-37.

Information
PDF
1992 times PDF : 1220 times