KEMATANGAN EMOSI DAN PERILAKU AGRESI PADA PENGEMUDI OJEK ONLINE
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Berbagai hambatan di jalan raya seperti rambu lalu lintas yang kurang jelas, kemacetan dan juga perlakuan pelanggan yang kurang menyenangkan dapat menimbulkan amarah dan frutasi yang akhirnya dapat memicu perilaku agresi untuk muncul pada pengemudi ojek online sehingga dibutuhkan kematangan emosi dalam menghadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku agresi pada pengemudi ojek online. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Sampel pada penelitian terdiri dari 50 pengemudi ojek online. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0.862 (p < .01). Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan perilaku agresi pada pengemudi ojek online, di mana semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah perilaku agresi.
Keywords
References
Anonim. (2017). Pengertian ojek online. https://suduthukum.com/2017/03/ojek-online.html. Diakses tanggal 15 Agustus 2019.
Anantasari, A. (2006). Menyikapi perilaku agresi anak. Yogyakarta: KANISIUS.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.
Bohang, F. K. (2017). Berapa jumlah pengguna dan pengemudi go-jek. https://tekno.kompas.com/ read/2017/12/18/07092867/berapa-jumlah-pengguna-dan-pengemudi-go-jek. Diakses tanggal 5 Mei 2019.
Bush, A. H., & Perry, M. (1992). The aggression questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63, 452-459.
Check, J., Perlman, D. & Malamuth, N. M. (1985). Loneliness and aggressive behaviour. Journal of Social and Personal Relationships, 2, 243-252.
Darmawan, D. (2011). “Kendalikan sepeda motor”. http://cetak.kompas.com/read /2011/02/08/04080183/kendalikan.sepeda.motor/. Diakses pada tanggal 23 Desember 2019.
Davidoff, L. L. (1991). Psikologi suatu pengantar. Edisi kedua. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Habibie, N. (2018). Tak terima disalip, pengemudi ojek online pukul bobby wartawan tv. https://www.merdeka.com/peristiwa/tak-terima-disalip-pengemudi-ojek-online-pukul-bobby-wartawan-tv.html. Diakses tanggal 5 Mei 2019.
Hardian, H. (2018). Ini dia 3 aplikasi ojek online lokal pesaing go-jek dan grab. https://www.moneysmart.id/3-aplikasi-ojek-online-lokal-pesaing-go-jek-grab. Diakses tanggal 14 Juni 2019.
Herani, I. & Jauhari, A. K. (2017). Perilaku berkendara agresif para pengguna kendaraan bermotor di kota Malang. Mediapsi, 3, 29-38.
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.
Lestari, S. H. (2018). Sudah kuasai 62 kota di 17 provinsi Indonesia, go-jek bidik target mustahil ini hingga akhir 2018. https://jatim.tribunnews.com/2018/06/25/sudah-kuasai-62-kota-di-17-provin si-indonesia-gojek-bidik-target-mustahil-ini-hingga-akhir-2018. Diakses tanggal 12 Juni 2019.
Patriani, P. B. (2017). Hubungan keharmonisan keluarga dan kematangan emosi dengan agresivitas pada siswa MA Miftahul Huda Ngreco Ksandat Kediri. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Pratama, D. (2018). Ini pencapaian grab selama 2018. https://selular.id/2018/12/ini-pencapaian-grab-selama-2018. Diakses tanggal 23 Mei 2019.
Rahaldi, I. (2018). Serobot trotoar, emak-emak driver ojol malah pukuli pejalan kaki. https://www.dream.co.id/unik/heboh-pejalan-kaki-dipukul-driver-ojol-saat-ingatkan-tak-boleh-lewat-trotoar-180807a.html. Diakses pada tanggal 23 Desember 2019.
Ristanti, N. S. (2018). Smart mobility dalam pengembangan transportasi berbasis aplikasi online di Indonesia. Media Plano, 4(3), 237-246. https://doi.org/10.14710/ruang.4.3.237-246
Ryza, P. (2017). Ojek online yang semakin dekat dengan masyarakat indonesia. https://dailysocial.id/post/ojek-online-yang-semakin-dekat-dengan-masyarakat-indonesia. Diakses tanggal 5 Mei 2019.
Saad, H. M. (2003). Perkelahian pelajar (potret siswa smu di dki jakarta). Yogyakarta: Galang Press.
Santrock, J. W. (2005). Adolescence. 10th edition. New York: McGraw Hill.
Sari, E. P., & Nuryoto, S. (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari kematangan emosi. Jurnal Psikologi, 2, 73-88.
Sarwono, S. W. (2002). Psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka.
Setiowati, E. A., Suprihatin, T., & Rohmatun, R. (2017). Gambaran agresivitas anak dan remaja di area beresiko. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 170-179.
Soesilowindradini. (2000). Psikologi perkembangan. Surabaya: Usaha Nasional.
Supriyanto, E. (2017). Hubungan kematangan emosi dan agresivitas pada pemain sepakbola remaja akhir. Jurnal Psikologi, 10, 182-191.
Susanto, A. (2018). Bimbingan dan konseling di sekolah. Jakarta: Prenadamedia group.
Taylor, E. S., Peplau, A. L., & Sears, O. D. (2009). Psikologi sosial. Edisi kedua belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Timotius, K. H. (2018). Otak & perilaku. Yogyakarta: ANDI.
Ulum, R. (2017). Hubungan kematangan emosi dengan kepatuhan mahasiswa baru mabna faza di ma’had putri UIN Malang. Skripsi (tidak diterbitkan). Malang: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Velarosdela, R. N. (2020). Polisi tangkap sopir ojol yang videonya viral, protes bernada provokasi. https://today.line.me/id/article/Polisi+Tangkap+Sopir+Ojol+yang+ Videonya+Viral+Protes+Bernada+Provokasi-jQqW73. Diakses tanggal 15 September 2020.
Walgito, B. (2002). Bimbingan dan konseling perkawinan. Yogyakarta: Andi.
Widhy, V. R., & Sartika, D. (2018). Hubungan kematangan emosi dengan perilaku agresif pada supporter klub sepak bola persib di bandung. Prosiding Psikologi, 4, 372-378.