KONTRIBUSI ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SMA

Fitrie Rossa Nursanti
Universitas Gunadarma
Indonesia
Meta Damariyanti
Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Terdapat beragam permasalahan disekolah seperti kekerasan disekolah dan lingkungan sekolah yang kurang kondusif bagi siswa SMA. Hal tersebut berdampak pada School Well-Being para siswa SMA. Adversity Quotient sebagai kemampuan untuk bertahan dan menghadapi kesulitan mampu memengaruhi school wellbeing pada siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi Adversity Quotient terhadap School well-being pada siswa SMA. Penelitian ini dilakukan terhadap 129 responden dengan menggunakan skala adversity quotient dan skala school well-being. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik accidental sampling. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan teknik regresi. Hasil membuktikan bahwa hipotesis penelitian ini diterima yaitu terdapat kontribusi adversity quotient terhadap school well-being dengan nilai signifikasi sebasar 0,00 (<0,01) dan nilai F sebesar 35,142. Pada hasil uji regresi juga diperoleh nilai R Square sebesar sebesar 0,217 artinya sebesar 21,7% variabel school well-being ditentukan oleh variabel adversity quotient. Hasil tersebut menunjukan bahwa baik atau buruknya school well being berkaitan dengan adversity quotient yang dimiliki para siswa SMA.

Keywords
Adversity Quotient; School Well-Being; Siswa SMA
References

Afriyanto, D. (2021). Alarm kerusakan sekolah di tengah pandemi. Diakses pada tanggal 8 Juni 2022, dari https://www.kompas.id/baca/riset/2021/08/30/alarm-kerusakan-sekolah-di-tengah-pandemi/.

Amalia, I. (2020). Gambaran school well-being pada siswa sma. Jurnal Psikologi Terapan, 3(1).

Andriany, N. F., & Setyawan, I. (2016). Adversity intelligence dan kesejahteraan sekolah pada siswa kelas xi dan xii. Jurnal Empati, 5(1), 24-27.

Aprilia, E. D. (2018). Adversity quotient of late adolescence: A lesson to build survival skill from early life. Proceedings of the International Conference on the Roles of Parents in Shaping Children’s Characters (ICECED), 332–343

Azhari, & Situmorang, N. Z. (2019). Dampak positif school well-being pada siswa di sekolah. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 256–262.

Curby, Rudasill, Edwards and Perez-Edgar. (2011). The role of classroom quality inamelioating the academic and social risks associated with difficult temperament. School Psychology Quartely, 26(2), 175-188.

Desmita. (2012). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset.

Dwika, D. Y., Zulharman, & Hamidy, M. Y. (2014). Hubungan pengalaman beroragnisasi dengan tingkat adversity quotient (AQ) pada mahasiswa angkata 2012 fakultas kedokteran universitas riau. Journal Online Mahasiswa, 2(1).

Fatiara, N. (2019). Kpai: 153 kekerasan anak terjadi di sekolah, pelakunya mayoritas guru. Diakses pada tanggal 19 Juni 2022, dari https://kumparan.com/kumparannews/kpai-153-kekerasan-anak-terjadi-di-sekolah-pelakunya-mayoritas-guru-1sXmURDSLlI/4

Gusti. (2012). 400 pelajar deklarasi sekolah sejahtera. Diakses pada tanggal 8 Juni 2022, dari https://www.ugm.ac.id/id/berita/4634-400-pelajar-deklarasi-sekolah-sejahtera

Hasanah, H. (2010). Hubungan antara adversity quotient dengan prestasi belajar siswa smun 102 jakarta timur. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hastanto, I. (2021). Kpai: kekerasan seksual pada murid indonesia mayoritas terjadi di sekolah agama. Diakses pada tanggal 19 Juni 2022, dari https://www.vice.com/id/article/bvnjwa/data-kpai-2021-kekerasan-seksual-pada-murid-indonesia-mayoritas-terjadi-di-sekolah-berbasis-agama.

Hongwidjojo, M. P., Monika, & Wijaya, E. (2018). Relation of student-teacher trust with school well-being to hight school student. Journal Psikodimensia, 17(2).

Huebner, S. E., & McCullough, G. (2000). Correlates of school satisfaction among adolescents. The Journal of Education Research, 93(5), 331-335

Hutagaol, S. (2019). 251.316 Ruangan kelas sd hingga sma di indonesia rusak parah. Diakses pada tangga 11 Juni 2022, dari https://nasional.okezone.com/read/2019/12/06/337/2138942/251-316-ruangan-kelas-sd-hingga-sma-di-indonesia-rusak-parah.

Keyes, C. L. M. & Waterman, M. B. (2008). Dimensions of well-being and mental health in adulthood. Dalam Marc H. Bornstein, dkk. (Ed), WellBeing: Positive development across the life course. New Jersey, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Khofifah, A., Sano, A., & Syukur, Y. (2017). Permasalahan yang disampaikan kepada guru bk/konselor. Jurnal ilmiah konseling, 2(2), 26-33.

Khoirunnisa, D. F., Hidayah, N., & Yuzarion. (2021). The influence of academic stress and adversity intelligence on school well-being. Journal of Family Sciences, 6(2), 111-123.

Konu, A. & Rimpelä, M. (2002). Well-being in school: a conceptual model. Health Promotion International, 17(1), 79-87.

Lee, V.E., Smith, J.B., Perry, T.E., Smylie, M.A. (1999). Social support, academic press and student achievement: A view from the middle grades in Chicago. Retrieved from http://ccsr.uchicago.edu/sites/default/files/publications/p0e01.pdf

Maspupah, R., Violina, S. S., Diva, V. V., & Rahman, S. (2021). Pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi dan school well being pada pelajar di indonesia. Jurnal Psikologi Wijaya Putra, 2(2), 18-25.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R.O. (2007). Human development (11th ed). New York: McGraw-Hill.

Park, N. (2004). The role of subjective wellbeing in positive youth development. The Annals of the American Academy of Political and Social Science, 591(1), 25–39.

Permata, S.K. (2012). Hubungan antara keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan school wellbeing pada siswa SMA Islam Hidayatullah Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Price, C. A., Kares, F., Segovia, G., & Loyd, A. B. (2019). The effect of adversity quotient and gender to learning outcome of high school students. Applied Developmental Science, 23(3), 239–254.

Purnomo, A. B. (2018). Hubungan antara school wellbeing dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas xi di sekolah menengah atas. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Puspasari, D. A., Kuwato, T., & Wijaya, H. E. (2012). Dukungan sosial dan adversity quotient pada remaja yang mengalami transisi sekolah. Psikologika, 17(1), 69-75.

Qodar, N. (2015). Survei ICRW: 84% anak Indonesia alami kekerasan di sekolah. http://news.liputan6.com/read/2191106/survei-icrw-84-anakindonesia-alamikekerasan-di-sekolahDiakses pada 23 juni 2019

Rasyidin, W. (2014). Pedagogik: teoretis dan praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rohman, I. H., & Fauziah, N. (2016). Hubungan antara adversity intelligence dengan school well-being studi pada siswa sma kesatrian 1 semarang. Jurnal Empati, 5(2), 322-326.

Safari, M. (2021). Psikologi pendidikan anak usia dini. Riau: Dotplus Publisher.

Safiany, A., & Maryatmi, A. S. (2018). Hubungan self efficacy dan dukungan sosial teman sebaya dengan stres akademik pada siswa-siswi sma negeri 4 jakarta pusat. Ikraith Humaniora, 2(3), 87-95.

Shen, C. Y. (2014). The relative study of gender roles, and job stress and adversity quotient. The Journal of Global Business Management, 10(1), 19–32.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian dan pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Suhardita, K. (2011). Efektivitas penggunaan teknik permainan dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa. Jurnal Pendidikan. Diakses pada tanggal 22 Juni 2022, dari http://jurnal.upi.edu/penelitianpendidikan/view/641/efektivitas-penggunaan-teknik-permainan-dalambimbingan-kelompok-untuk-meningkatkan-percaya-diri-siswa-penelitianquasi-eksperimen-pada-sekolah-menengah-atas-laboratorium-percontohan--upi-bandung-tahun-ajaran-2010/2011-.html

Wijayanti, P. A. K., & Sulistiobudi, R. A. (2018). Peer relation sebagai prediktor utama school well-being siswa sekolah dasar. Jurnal Psikologi, 17(1), 56-67.

Wilkinson, R.B. (2004). The role of parental and peer attachment in the psychological health and self-esteem of adolescents. Journal of Youth and Adolescence, 33, 479–493.

Zainuddin. (2011). Pentingnya adversity quotient dalam meraih prestasi belajar. Jurnal Guru Membangun, 26(2).

Information
PDF
296 times PDF : 241 times
Article Tools