PRIVASI DAN KETERBUKAAN DIRI

FX. Yoseptian Lee
http://www.gunadarma.ac.id
Universitas Gunadarma
Indonesia
Inge Andriani
http://www.gunadarma.ac.id
Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Dewasa ini, remaja sering menuliskan status-status yang menggambarkan kegiatan atau

perasaannya saat itu ketika mengakses situs jejaring sosial Facebook. Remaja tersebut

kadang mengungkapkan informasi pribadinya tanpa batasan-batasan yang wajar. Tujuan

penelitian ini adalah untuk melihat kontribusi privasi terhadap keterbukaan diri pada remaja

pengguna Facebook. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan partisipan

sejumlah 110 orang remaja pengguna Facebook berusia 13-23 tahun. Hasil penelitian ini

antara lain ditemukan adanya hubungan negatif antara privasi dengan keterbukaan diri dan

kontribusi privasi sebesar 43.3% terhadap keterbukaan diri pada remaja pengguna

Facebook. Hasil penelitian memperlihatkan peran privasi yang cukup besar dalam

membantu remaja memberikan batasan terhadap keterbukaan diri ketika mengakses jejaring

sosial seperti Facebook.

 

Abstract

Nowadays, adolescents often make statements to describe her/his activities or feelings while

using Facebook. Sometimes, adolescents disclose the personal information without any

logical barriers. The aim of this study is to determine contribution of privacy to selfdisclosure

on Facebook adolescent users. This research is using quantitative method. The

participants of this research are 110 adolescent users with age range between 13-23 years

old. The result shows the significant negative correlation between privacy and selfdisclosure.

The contribution of privacy to self-disclosure is 43.3%. This finding shows that

privacy plays an important role for adolescents to make limitation in building interaction

while accessing Facebook.

Information
Abstract Tweet
1498 times PDF : 485 times