APAKAH ORANG DENGAN CRITICAL THINKING DISPOSITIONS TIDAK AKAN BERPRASANGKA TERHADAP ANGGOTA DEWAN LEGISLATIF?

Marisya Pratiwi
Program Studi Psikologi, Universitas Sriwijaya
Indonesia
Muhammad Cholil Munadi
Program Studi Psikologi, Universitas Sriwijaya
Indonesia
Merista Ayu Arum Ning Tias
Program Studi Psikologi, Universitas Sriwijaya
Indonesia
Dewi Anggraini
Program Studi Psikologi, Universitas Sriwijaya
Indonesia

Abstract

Penilaian buruk masyarakat terhadap anggota legislatif terlihat dari berbagai riset yang sudah dilakukan oleh beberapa lembaga riset publik. Pandangan dan penilaian masyarakat yang negatif terhadap lembaga legislatif dapat berubah menjadi prasangka terhadap dewan legislatif itu sendiri. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut mengenai prasangka terhadap anggota dewan yang umum dimiliki oleh masyarakat dikaitkan dengan fungsi kognitif di dalam diri. Hipotesis dari penelitian ini adalah  ada hubungan antara conceptual thinking dispositions dan prasangka masyarakat terhadap anggota legislative; apakah prasangka terhadap masyarakat terkait dengan factor kognitif di dalam diri atau tidak. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sejumlah 200 orang yang sudah memiliki hak pilih. Sebelumnya, peneliti melibatkan 70 orang yang sudah memiliki hak pilih untuk uji coba alat ukur yang akan digunakan. Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan teknik sampling insidental. Penelitian ini menggunakan dua buah skala sebagai alat ukur, yaitu skala conceptual thinking dispositions berdasarkan aspek conceptual thinking dispositions dari Facione, Giancarlo, Facione, dan Gainen (1995) dan skala  prasangka  yang  mengacu  pada komponen prasangka dari Aronson, Wilsom & Akert (2014). Hasil analisis korelasi menunjukkan nilai r =  0,018 dan p = 0, 804 (p> 0,05). Dengan demikian, hipotesis penelitian ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara conceptual thinking dispositions yang dimiliki dengan prasangka masyarakat terhadap anggota dewan.

Keywords
Anggota Dewan; Critical Thinking Dispositions; Prasangka
References

Alford, J. R., Funk. C. L. & Hibbing, J. R. (2005). Are political orientation genetically transmitted? American Political Science Review, 99(2), 153-167.

Aronson, E., Wilson. T. D. & Akert, R.M. (2013). Social psychology. New Jersey: Pearson Education.

Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Baron, R. A., & Branscombe, N. R. (2012) Social psychology. New Jersey: Pearson Education.

Dika, D. A. A., (2018). Hubungan prasangka dengan perilaku agresi partisipan partai politik. Skripsi (tidak diterbitkan). Surabaya: Universitas 17 Agustus 1945.

DPR RI. (2015). Keputusan Rancangan Rencana Strategis DPR RI Tahun 2015-2019. Jakarta: DPR RI.

Dovidio, J. F., Glick, P., & Rudman, L. A. (2005). On the nature of prejudice. Victoria: Blackwell Publishing.

Dozo, N. (2015). Gender differences in prejudice: A biological and social psychology analysis. (Unpublished dissertation). Brisbane: University of Queensland, 2015.

Facione, N. C., & Facione, P. A. (1997). Critical thinking assessment in nursing education programs: An aggregate data analysis. Millbrae: The California Academic Press.

Facione, P. A., Giancarlo, C. A., Facione, N. C., & Gainen, J. (1995). The disposition toward critical thinking. Journal of General Education, 44(1), 1-25.

Falanga, R., de Caroli, M. E., & Sagone, E. (2014). The relationship between stereotypes and prejudice toward the Africans in Italian university students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 159, 759–764. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.444

Hatemi, P. K., & McDermott, R. (2012). The genetics of politics: Discovery, challenges, and progress. Trends in Genetics. 28(10). http://dx.doi.org/10.1016/j.tig.2012.07.004

Hoxter, A. L., & Lester, D. (1994). Gender differences in prejudice. Perceptual and Motor Skills, 79(3_suppl). https://doi.org/10.2466/pms.1994.79.3f.1666

Putra, E. P. (2015). Poltracking: Publik kecewa dengan kinerja DPR RI. Di Akses dari https://nasional.republika.co.id/berita/nwih72334/poltracking-publik-kecewa-dengan-kinerja-dpr

Rahim, M. (2014). Perbedaan kecenderungan berpikir kritis pada mahasiswa yang mengikuti dan yang tidak mengikuti organisasi kampus. Skripsi (tidak diterbitkan). Pekanbaru: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Ristianto M. (2019). Litbang Kompas: 66.2 persen responden merasa aspirasinya tak terwakili DPR 2014-2019. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2019/09/23/08370591/ litbang-kompas-662-persen-responden-merasa-aspirasinya-tak-terwakili-dpr

Sambuaga, J. (2018). Penilaian kinerja DPR. Diakses dari https://www.beritasatu.com/ opini/6210/penilaian-kinerja-dpr

Sarwono, S. W. (2006). Psikologi prasangka orang Indonesia: Kumpulan studi empirik prasangka dalam berbagai aspek kehidupan orang Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sechrist, G. B., & Stangor, C. (2004). Prejudice as social norms. Dalam C. S. Crandal & M. Schaller (Eds.), Social psychology of prejudice: Historical and contemporary issues (pp. 167-187). Kansas: Lewinian Press.

Suhay, E., Brandt, M. J., & Proulx, T. (2017). Lay belief in biopolitics and political prejudice. Social Psychological and Personality Science, 8(2), 173-182. https://doi.org/10.1177/ 1948550616667615

Yusuf, A. M., (2011). Aspirasi rakyat dan reformasi parlemen. Jurnal Politik, 8(1), 15-29.

Information
PDF
1055 times PDF : 523 times