WORK FAMILY-CONFLICT DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA IBU BEKERJA

Pratiwi Isti Anggarwati
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Winny Puspasari Thamrin
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan work family conflict dan psychological well being pada ibu bekerja. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 96 orang ibu yang bekerja pada perusahaan swasta di Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala psychological well-being yang diadaptasi modifikasi dari Juita (2017) dan skala work family conflict yang diadaptasi dari Thamrin (2018). TeknikĀ  pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Uji hipotesis menggunakan uji korelasi product pearson. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif work family conflict dan psychological well-being pada ibu bekerja. Hal ini memiliki arti bahwa semakin tinggi tingkat work family conflict individu maka semakin rendah tingkat psychological well-being, sehingga hipotesis pada penelitian ini diterima.

Keywords
Ibu Bekerja, Psychological Well-Being, Work-Family Conflict
References

Ammons, S. K., & Kelly, E. L. (2008). Social class and the experience of work family conflict during the transition to adulthood. New Dirrection for Child and Adolecent Development, 119, 71-84.

Asyari, Y. (2017, november 30). Jawapos.com. Retrieved 06 29, 2018, from https://www.jawapos.com/ekonomi/3011/2017/kesetaraan-gender-di-dunia-industri-jumlah-pekerja-perempuan-naik

Ayo, H. T., Henry, A. S., Adebukola, K. T. (2009). Psychological variables as predictors of work-family conflict among secondary school teachers in irele local goverment area ondo state nigeria. Pakistan Journal of Sosial Sciences, 6(1), 11-18

Galinsky, E., Bond, J. T., Friedman, D. E. (1996). The role of employee in addressing the needs of employed parents. Journal of Social Issue, 52(3), 111-136

Goldsmith, T. R. (1990). Secretary must know. London: Penguin Book.

Grandey, A. A., Bryanne, L. C., & Ann, C. C. (2005). A longitudinal a multisource test of the work-family conflict and job satisfaction relationship. Journal of Occupational and Arganizational Psychology, 78, 305-323.

Greenhaus, J. H., & Beutekk, N. J. (1985). Sources of conflict between work and family roles. Academy of Management Review, 76-88.

Hansen, J. C., & Cramer, S. H. (1984). Perspective on work and the family: The family therapy collection. Maryland: Aspen system corporation.

Huppert, F. A. (2009). Psychological well-being: Evidence regarding its causes and consequence. Journal of Health and Well-being, 1, 137-164.

Indriani, D., & Sugiasih, I. (2016). Dukungan sosial dan konflik peran ganda terhadap kesejahteraan psikologis karyawan PT SC Enterprises semarang. Proveksi, 11(1), 46-54.

Indriyani, A. (2009). Pengaruh konflik peran ganda dan stres kerja terhadap kinerja perawat rumah sakit (studi kasus pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang). Tesis (tidak diterbitkan). Semarang: Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Javiland, M. (2000). Married women, work, and values. Monthly Labour Review , 26-31.

Juita, Y. R. (2017). Hubungan antara hardiness dengan psychological well-being pada mahasiswa. Skripsi (tidak terbitkan) .

Lianawati, E. (2008). Kesejahteraan psikologis istri ditinjau dari sikap peran gender pada pasutri muslim. Jurnal Pskologi, 2(1), 29-41.

Lumbangaol, E. E., & Ratnaningsih, I. Z. (2018). Hubungan antara konflik peran ganda dan kesejahteraan psikologis pda wartawati radio. Jurnal Empati, 7(1), 221-226.

Marretih, E. (2013). Work family conflict pada ibu bekerja (studi fenomenologi dalam perspektif gender dan mental). Jurnal Sosial Budaya, 10(1), 27-37.

Matlin, M. W. (2012). The psychology of women (ed 7). Canada: Cengange Learning.

Pangastuti, B., & Sawitri, D. R. (2015). Hubungan antara konflik peran pekerjaan-keluarga dengan kesejahteraan psikologis pada anggota kowad di Kodim IV Diponegoro. Jurnal empati , 4(2), 203-208.

Rahayuningsih, I. (2013). Konflik peran ganda pada tenaga kerja perempuan. Jurnal Psikosains, 5(2), 73-85.

Robbins, S. P. (2003). Perilaku organisasi. Jakarta: Gramedia.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? exploration on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069-1081.

Ryff, C. D. (1995). Psychological well-being in adult life. Current Directions in Psychological Science, 4(4), 99-104.

Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological well being meaning meansurement and implication for psychotherapy reserch. Psychosomatic, 65, 14-23.

Tanujaya, W. (2014). Hubungan kepuasan kerja dengan kesejahteraan psikologis (psychological well being) pada karyawan cleaner (studi pada karyawan cleaner yang menerima gaji tidak sesuai standar UMP) di pt sinergi integra services. Jurnal Psikologi, 12(2), 67-79.

Thamrin, W. P. (2018). Pengaruh konflik pekerjaan keluarga dan job crafting terhadap keterikatan kerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel pemediasi pada karyawan yang bekerja di bidang teknologi informasi. Disertasi (tidak diterbitkan). Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Thompson, J. A., & Bunderson, J. S. (2001). Work non work conflict and the phenomenology of time. Work and Occupation, 28(1), 17-39.

Waterman, A. S. (1993). Two conceptions of happiness: contrasts of personal expressiveness (eudaimonia) and hedonic enjoyment. Journal of Personality and Social Psychology, 64(4), 678-691.

Information
PDF
6592 times PDF : 3885 times