PERBEDAAN BURNOT PADA KARYAWAN DITINJAU DARI MASA KERJA

Lalitha Augusta Zahwa Putri
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Anita Zulkaida
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Puti Anggraeni Rosmasuri
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Burnout menggambarkan kondisi karyawan yang mengalami kelelahan kerja yang berlebihan, dan masa kerja menjadi salah faktor timbulnya burnout. Tujuan penelitian ini untuk menguji perbedaan burnout ditinjau dari masa kerja. Responden dalam penelitian ini adalah 108 karyawan. Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum terdapat perbedaan burnout pada karyawan secara sangat signifikan ditinjau dari masa kerja. Berdasarkan data kelompok diketahui bahwa perbedaan burnout yang sangat signifikan terjadi pada karyawan dengan masa kerja 0-5 tahun dengan 6-10 tahun dan 0-5 tahun dengan lebih dari 10 tahun. Adapun pada karyawan dengan masa kerja 6-10 tahun dan lebih dari 10 tahun terdapat perbedaan yang tidak signifikan. Artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Keywords
Burnout, Karyawan, Masa Kerja
References

Amelia, R., & Zulkarnain. (2005). Konsep diri dan tingkat burnout pada karyawan yang bekerja di instransi pelayanan masyarakat. Psikologika, 10 (19), 41-49.

Andriansyah, H., & Sahrah, A. (2014). Hubungan bullying dengan burnout pada karyawan. Jurnal Psikologi Tabularasa, 9(2), 137-150.

Cahya, K, D. (2018). Kurang apresiasi, 30 persen pekerja Indonesia ingin pindah kerja.https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/02/214530820/kurangapresiasi-30-persen-pekerja-indonesia-ingin-pindah-kerja. Diakses pada Agustus 2018

Farhati, F., & Rosyid, H, F. (1996). Karakteristik pekerjaan, dukungan sosial dan tingkat burnout pada non human service corporation. Jurnal Psikologi, 1(1), 1-12.

Goleman, D. (1998). Working with emotional intelligence. New York: Bantam Dell.

Gunarsa, S, D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut. Jakarta: SDG.

Greenberg, J., & Baron, R, A. (1995). Behavior in organizations: Understanding & managing the human side of work. 5th edition. New Jersey: Prentice Hall.

Ikatan Bankir Indonesia. (2017). Wealth management: Tata kelola. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka Utama.

Jewell, L, N., & Siegall, M. (1998). Psikologi Industri/organisasi modern. Alih Bahasa: A. Hadyana Pudjaatmaka & Meitasari. Jakarta: Arcan.

Khan, F., Rasli, A. M., Yusoff, R. M., & Ahmad, A. (2015). Do demographic make a different to job burnout among university academicians. International Journal of Economics and Financial Issues, 5(1), 229-237.

Kurniawati, I, D. (2014). Masa kerja dengan job engangement pada karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 311-323.

Mailani, L. (2014). Perbedaan burnout syndrome ditinjau dari masa kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Materna Medan. Jurnal Manajemen Prima, 4(1), 30-36.

Matindas, R. (2002). Manajemen SDM: Lewat konsep A.K.U. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Mariyanti, S., & Citrawati, A. (2011). Burnout pada perawat yang bertugas di ruang inap dan rawat jalan RSAB Harapan Kita. Jurnal Psikologi, 9(2), 48-59.

Maslach, C., & Jackson, S, E. (1981). The measurement of experience burnout. Journal of Organization Behavior, 2(2), 99-133.

Maslach, C., & Leiter, M. P. (2008). Early predictors of job burnout and engagement. Journal of Applied Psychology, 93(3), 498-512.

Maslach, C., & Leiter, M. P. (1997). The truth about burnout. San Francisco: Jossey-Bass.

Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. (2001). Job burnout. Annual Review of Psychology, 52, 397-422.

Melani, A. (2016). Ini kelebihan dan kekurangan asuransi jiwa. https://www.liputan6.com/bisnis/read/2480388/ini-kelebihan-dan-kekurangan-asuransi-jiwa. Diakses pada Agustus 2018.

Notoatmojo, S. (2003). Pengembangan sumber daya manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nwankwo, B. E., Obi, T. C., Agbor, N. S., Agu, S. A., & Aboh, J. U. (2013). Influence of pay satisfaction and length of service on organisational citizenship behaviour. International Journal of Academic Research, 3(9), 238–244.

Otoritas Jasa Keuangan (2018). Statistik perasuransian. https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan statistik/asuransi/Documents/Pages/Statistik-Perasuransian-Indonesia-2017/Buku%20 Statistik%20Perasuransian%202017.pdf Diakses pada September 2018.

Pujiwati, A. & Susanty, E. (2017). Analisis faktor-faktor stressor terhadap stres kerja dan kinerja karyawan kementrian keuangan. Jurnal manajemen, 21(1), 104-119.

Purba, J., Yulianto, A., & Widyani, E. (2007). Pengaruh dukungan sosial terhadap burout pada guru. Jurnal Psikologi, 5(1), 77-87.

Purvanova, R. K., & Muros, J. P. (2010). Gender differences in burnout: A meta-analysis. Journal of Vocational Behavior, 77(2), 168-165.

Pusparini, D, A., Setiani, O., & Hanani, Y,. (2016). Hubungan masa kerja dan lama kerja dengan kadar timbal (Pb) dalam darah pada bagian pengecatan, industri karoseri Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 4 (3), 758-766.

Rivai, V. (2015). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan: Dari teori praktik. Edisi ketiga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Septiani, V, A. (2015). Pengaruh faktor masa kerja, kompensasi dan pendidikan terhadap motivasi kerja pegawai Dinas Bina Marga provinsi Jawa Tengah dengan produktivitas kerja sebagai variabel intervening. Journal of Management, 1(1), 1-17.

Siagian, S. P. (2014). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sliwinski, Z., Starczynska, M., Kotela, I., Kowalski, T., Krys-Noszczyk. K., Lietz-Kijak, D., Kijak, E., & Makara-Studzinska, M. (2014). Burnout among phsyiotherapists and length of service. Int J Occup Med Environ Health, 27(2), 224-235.

Swasti, K, G., Ekowati, W., & Rahmawati, E. (2017). Faktor-faktor yang mempengengaruhi burnout pada wanita bekerja di kabupaten banyumas. Jurnal Keperawatan Soedirman, 12(3), 190-198.

Information
PDF
2909 times PDF : 5980 times