REGULASI EMOSI DAN RESILIENSI PADA MAHASISWA MERANTAU YANG TINGGAL DI TEMPAT KOS

Ghifari Rizky Pahlevi
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Henny Regina Salve
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Pada saat ini terdapat fenomena mahasiswi yang merantau untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dan ketika merantau kecenderungan mahasiswi banyak yang tinggal di tempat kost karena bagi mahasiswi tinggal di kostan merupakan alternatif terbaik untuk mendapat tempat tinggal selama masa studinya. Merantau merupakan suatu istilah yang digunakan masyarakat untuk menyebut seseorang yang pergi dari kampung halamannya untuk menetap serta bekerja atau mencari pendidikan dan pulang ketika ada hari besar atau kepentingan saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Adapun pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner dalam mengukur skala regulasi emosi dan resiliensi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 120 responden dengan pengambilan sampel terhadap subjek menggunakan teknik sampling purposive. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson (2-tailed), diketahui nilai signifikansi sebesar 0,773 (p < 0,05) yang artinya tidak terdapat hubungan antara regulasi emosi dan resiliensi pada mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost. Hal tersebut menunjukkan bahwa regulasi emosi tidak termasuk ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi resiliensi mahasiswi yang merantau dan tinggal di tempat kost.

Keywords
Regulasi Emosi, Resiliensi, Mahasiswi, Merantau, Tempat Kost
References

Biggart, L., Ward, E., Cook, L., & Schofield, G. (2017). The team as a secure base: Promoting resilience and competence in child and family social work. Children & Youth Services Review, 83, 119-130.

Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung.

Dumont, M., & Provost, M. A. (1999). Resilience in adolescents: Protective role of social support, coping strategies, self-esteem, and social activities on experience of stress and depression. Journal of Youth and Adolescence, 28(3), 343-363.

Embury, S., & Saklofske, D. (2013). Resilience in children, adolescents, and adult. Ottawa: Springer.

Febriyanto, R. S. (2015). Regulasi emosi pada mahasiswa yang sedang menjalani proses pembuatan skripsi. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Fletcher, D., & Sarkar, M. (2012). A grounded theory of psychological resilience in olympic champions. Psychology of Sport and Exercise, 13(1), 669-678.

Garnefski, N., & Kraaij, V. (2006). Cognitive emotion regulation questionnaire development of a short 18-item version (CERQ-short). Personality and Individual Difference, 41, 1045–1053.

Gross, J.J. (2007). Handbook of emotion regulation. New York: The Guillford Press.

Grotberg, E. (1995). A guide to promoting resilience in children: Strengthening the human Spirit. Alabama: Benard Van Leer Fondation.

Gunarsa, S. (2004). Psikologi praktis: Anak, remaja, dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.

Karreman, A., & Vingerhoets. (2012). Attachment and well-being: The mediating role of emotion regulation and resilience. Personality and Individual Differences, 53, 821-826.

Khoir, A. (2016). Potret kehidupan mahasiswa yang tinggal di kost. Skripsi (tidak diterbitkan). Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Khoirunnisa., & Jannah, M. (2014). Hubungan antara regulasi emosi dan konsentrasi terhadap resiliensi pada atlet renang. Character, 3(2), 1-7.

Lestari, K. (2007). Hubungan antara bentuk-bentuk dukungan sosial dengan tingkat resiliensi penyintas gempa di desa Canan, kecamatan Wedi, kabupaten Klaten. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3(2), 22-32.

Min, J., Yu, J. J., Lee, C., & Chae, J. (2013). Cognitive emotion regulation strategies contributing to resilience in patients with depression and/or anxiety disorder. Comperhensive Psychiatry, 54, 1190-1197.

Pejicic, M., Ristic, M., & Andelkovic, V. (2018). The mediating effect of cognitive emotion regulation strategies in the relationship between perceived social support and resilience in post war. Journal of Community Psychology, 46(4), 457-472.

Putri, R. (2015). Regulasi emosi pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran yang bermain angklung. Jurnal Psikologi, 3(2), 18-27.

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The resilience factor: Seven essential skills for overcominglife’s inevitable obstacles. New York: Broadway Books.

Trompetter, H. R., de Kleine, E., & Bohlmeijer, E. T. (2017). Why does positive mental health buffer againts psychopathology? An exploratory study on self-compassion as a resilience mechanism and adaptive emotion regulation strategy. Cognitive Therapy & Research, 41(3), 459-468.

Wolin, S. J, & Wolin, S. (1994). The resilient self: How survivors of troubled families rise above adversity. New York: Villiard Books.

Wullur, V. (2009). Mengoptimalkan kepedulian sosial masyarakat. Grasindo: Jakarta.

Information
PDF
6242 times PDF : 7449 times