HUBUNGAN ANTARA SELF COMPASSION DAN RESILIENSI PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG BERCERAI

Shafira Permatasari
Universitas Gunadarma
Indonesia
Ira Puspitawati
Universitas Gunadarma
Indonesia
Afmi Fuad
Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara self compassion dan resiliensi pada perempuan dewasa awal berusia 20-40 tahun yang telah bercerai dan belum menikah kembali. Adapun sampel pada penelitian ini berjumlah 51 sampel. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dengan tehnik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan analisis data yang dilakukan dengan SPSS for windows 22 melalui teknik korelasi bivariat dari Pearson. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah diujikan kepada 51 responden perempuan dewasa awal yang bercerai dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara self compassion dan resiliensi dengan taraf signifikan sebesar 0.353 (ρ > 0.05). Hal ini berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, atau dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara self compassion dan resiliensi pada perempuan dewasa awal berusia 20-40 tahun yang telah bercerai hidup dan belum menikah kembali. Selain itu, berdasarkan analisis deskriptif, diketahui bahwa variabel self compassion berada pada kategori sedang dan resiliensi pada kategori tinggi.

Keywords
Self Compassion; Resiliensi; Perempuan; Dewasa Awal; Bercerai
References

Aini, D. R., & Satwika, Y. W. (2022). Resiliensi pada Wanita Dewasa Awal Setelah Kematian Pasangan. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 9(6), 186-198.

Annur, C. M. (2022). Layangan putus potret penyebab perceraian di Indonesia. Diakses pada 25 Maret 2022, dari https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/61f219f882b87/layangan-putus- potret-penyebab-perceraian-di-indonesia

Asiyah, S. N., & Amalia, R. (2020). Post traumatic growth pada wanita yang bercerai.

Indonesian Psychological Research, 2(1), 22-28. DOI 10.29080/ipr.v2i1.218

Asmuni., Rafianti, F., & Mujiatun, S. (2020). Kedudukan saksi dalam perspektif ulama fikih dan hukum perkawinan nasional aspek perkawinan, perceraian dan rujuk. Perdana Publishing.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2016). Metode penelitian. Pustaka Pelajar.

Barankin, T., & Khanlou, N. (2007). Growing up resilient: ways to build resilience in children and youth. CAMH (Centre for Addiction and Mental Health).

Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: Have we underestimated the human capacity to thrive after extremely aversive events?. Journal of American Psychologist, 59, 20-28.

Booth, A., Brown, S. L., Landale, N. S., Manning, W. D., McHale, S. M. (2012) . Early adulthood in a family context. Springer Verlag.

Collins, W. A. (1997). Relationships and development during adolescence: Interpersonal adaptation to individual change. Personal Relationships, 4, 1–14.

Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a new resilience scale: The Connor-Davidson resilience scale (CD-RISC). Journal of Depression and Anxiety, 18(2), 76–82.

Dariyo, A. (2004). Memahami psikologi perceraian dalam kehidupan keluarga. Jurnal Psikologi, 2(2), 94-100.

Dwitya, K. N., & Priyambodo, A. B. (2020). Hubungan self compassion dan resiliensi pada ibu dengan anak autisme. Seminar nasional psikologi dan ilmu humaniora (SENAPIH), 221-229.

Dzwonkowska, I., & Zak-Lykus, A. (2015). Self compassion and social functioning of people research review. Journal of Polish Psychological Bulletin, 46(1), 82-87.

Fachrozi, I., Boru, M. J., Masgumelar, N. K., Lestariningsih, N. D., Mustafa, P. S., Romadhana, S., Prasetyo, T. B., Victoria, A., Ardiyanto, D., Rodriquez, E. I. S., Gusdiyanto, H., Maslacha, H., dan Hutama, H. A. (2020). Penelitian dan pengembangan pendidikan olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.

Fatmasuri, A., & Abidin, Z. (2023). Studi Kasus Tentang Self-Compassion Pada Individu Dewasa Pasca Perceraian. Psychocentrum Review, 5(2), 121–131. DOI: 10.26539/pcr.521376

Germer. (2009). The mindful path to self-compassion freeing yourself from destructive thoughts and emotions. The Guilford Press.

Hermansyah, M. T. (2019). Relationship between self compassion and resilience among adolescents whose parents are divorce. PEOPLE: International Journal of Social Sciences, 5(2), 162-169.

Holmes, M. R., Yoon, S., Voith, L. A, Kobulsky, J. M., & Steigerwald, S. (2015). Resilience in physically abused children: Protective factors for aggression. Journal of Behavioral Sciences, 5 (2), 176–189.

Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Kencana Media Group. https://book4you.org/book/5761255/661584

Karinda, F. B. (2020). Belas kasih diri (self compassion) pada mahasiswa. Jurnal Cognicia, 8(2), 234-252.

Kurniawan, A. W. & Puspitaningtyas, Z. (2016). Metode penelitian kuantitatif. Pandiva Buku.

Maharrani, A. (2021). Perceraian di Indonesia terus meningkat. Diakses pada 28 Agustus 2021, dari https://lokadata.id/artikel/perceraian-di-indonesia-terus-meningkat

Matondang, A. (2014). Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perceraian dalam Perkawinan.

Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA, 2(2), 141-150.

Muniroh, F., & Hasanah, M. (2020). Resiliensi wanita yang mengalami perselingkuhan dalam rumah tangga di Sarirejo Lamongan. Journal of Broadcasting and Islamic Communication Studies, 2(1), 15-22

Neenan, M. (2018). Developing resilience a cognitive-behavioural approach second edition. Routledge.

Neff, K. (2003). Self-compassion: An alternative conceptualization of a healthy attitude toward oneself. Self and Identity, 2(2), 85-101.

Neff, K. D. (2003). The development and validation of a scale to measure self- compassion. Self and identity, 2(3), 223-250.

Neff, K. D., & McGehee, P. (2010). Self-compassion and psychological resilience among adolescents and young adults. Self and Identity, 9(3), 225-240.

Neff, K. D., Hsieh, Y., & Dejitterat, K. (2005). Self-compassion, achievement goals, and coping with academic failure. Self and Identity, 4(3), 263-287.

Novita, M. (2019). Beda pria dan wanita menyikapi perceraian, siapa lebih rentan?. Diakses pada 3 September 2021 dari https://gaya.tempo.co/read/1219077/beda- pria-dan-wanita-menyikapi-perceraian-siapa-lebih-rentan/full&view=ok

Nurcholis, M. (2019). Usia perkawinan di indonesia: Landasan akademis dan korelasinya dengan maqashid perkawinan dalam hukum islam. IAIBAFA Press.

Nurlian, Yana, R. H., Juraida, I., & Triyanto. (2019). Pergeseran makna perceraian bagi perempuan pada masyarakat Aceh Barat. Jurnal Community, 5(1), 53-66.

Pangestu, V. S., & Falah, F. (2018). Resiliensi Single Mother Pasca Perceraian. Jurnal Psikologi Proyeksi,, 13(1), 68-77.

Panjaitan, Y., Nina, N., Bella, N., & Rahmatulloh, G. (2023). Evaluasi Beban Kerja Mental dan Self Compassion Perawat di Ruangan Khusus. Jurnal Kesehatan 14, 13-18.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development eleventh edition. McGraw-Hill.

Rahayu, A. S. (2017). Kehidupan sosial ekonomi single mother dalam ranah domestik dan publik. Jurnal Analisa Sosiologi, 6(1), 82-99.

Rajafi, A. (2018). Cerai karena poligami tinjauan fiqh Islam nusantara terhadap maraknya cerai gugat di Indonesia. Perpustakaan Nasional.

Reivich, K., & Shatte, A. (2004). The resilience factor: 7 keys to finding your inner strength and overcoming life’s hurdles. Broadways Books.

Santrock, J. W. (2011). Life-span development thirteenth edition. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.

Sanuddin, F.D.P., & Widjojo, A.M.R. (2013). Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Semen Sentosa. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 25(2), 217-231. DOI: https://doi.org/10.24002/modus.v25i2.563

Sari, C. A. K., & Wahyuliarmy, I. (2021). Resiliensi Pada Janda Cerai Mati. IDEA: Jurnal Psikologi, 5(1), 40-51.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r & d. Alfabeta. Surahman, Rachmat, M., & Supardi, S. (2016). Metodologi penelitian. Pusdik SDM

Kesehatan.

Syahrum & Salim. (2012). Metodologi penelitian kuantitatif. Citapustaka Media.

Ulfiah. (2016). Psikologi keluarga: Pemahaman hakikat keluarga & penanganan problematika rumah tangga. Ghalia Indonesia.

Vigna, A. J., Poehlmann-Tynan, J. & Koenig, B. W. (2018). Does self-compassion facilitate resilience to stigma? a school-based study of sexual and gender minority youth. Mindfulness 9, 914–924. https://doi.org/10.1007/s12671-017-0831

Wijaya, G. N., & Hidayat, L. L. (2022). Self Stigma dan Kualitas Hidup Orang Dengan Psoriasis: Menilik Peranan Self Compassion Sebagai Moderator. Jurnal Psikologi Indonesia, 11(02), 188-212.

Yu, X., & Zhang, J. (2007). Factor analysis and psychometric evaluation of the Connor- Davidson Resilience Scale (CD-RISC) with Chinese people. Social Behavior and Personality: an international journal, 35(1), 19-30.

Zaharuddin & Wahyunni, R. M. (2021). Hubungan antara self compassion dengan resiliensi pada remaja panti asuhan bunda pangkalan balai. Indonesian Journal of Behavioral Studies, 1(4), 419-434.

Information
PDF
779 times PDF : 539 times
Article Tools