PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SUB SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA PERIODE 2015 – 2017
Abstract
Kehadiran pasar modal di Indonesia ditandai dengan banyaknya investor yang mulai
menanamkan modalnya pada saham sektor yang dianggapnya berpotensi memberikan
keuntungan, salah satunya sektor pertambangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks
tunggal pada saham Sub sektor pertambangan batubara di Bursa Efek Indonesia.
Populasi penelitian adalah 16 perusahaan yang berada dalam saham Sub sektor
pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel
ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria adalah perusahaan yang
memiliki expected return yang positif. Metode yang digunakan dalam pembentukan
portofolio optimal adalah metode Indeks Tunggal. Data yang digunakan menggunakan
data sekunder berupa data harga penutupan saham (closing price) bulanan dari
masing-masing sekuritas, indeks harga saham gabungan per bulan dan suku bunga
Bank Indonesia dari bulan Januari 2015 sampai Desember 2017. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat sebelas saham yang masuk portofolio optimal yaitu
BYAN dengan proporsi dana sebesar 8.17%, BUMI dengan proporsi dana sebesar
5.26%, ARII dengan proporsi dana sebesar 26.52%, DOID dengan proporsi dana
sebesar 10.30%, KKGI dengan proporsi dana sebesar 7.61%, PTRO dengan proporsi
dana sebesar 8.16%, SMMT dengan proporsi dana sebesar 0.29%, MYOH dengan
proporsi dana sebesar 15.28%, ADRO dengan proporsi dana sebesar 12.84%, HRUM
dengan proporsi dana sebesar 2.71% dan ITMG dengan proporsi dana sebesar 2.84%.
Saham portofolio optimal tersebut diharapkan mempunyai return sebesar 3,21% per
bulan dan risiko yang harus dihadapi investor atas investasinya pada sebelas saham
tersebut adalah sebesar 0,38%.