FATHER ATTACHMENT DAN REGULASI EMOSI LEBIH EFEKTIF MEMBANGUN RESILIENSI PADA REMAJA KORBAN BULLY DIBANDINGKAN MOTHER ATTACHMENT

Adhystia Putri Henrizka
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Indonesia
Suryani Suryani
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Indonesia

Abstract

Parent attachment ialah ikatan emosional yang terbangun melalui interaksi intens dan terus-menerus yang dirasakan oleh anak terhadap orang tuanya. Parent attachment mampu mendukung kemampuan setiap individu untuk adaptif dalam kemampuan sosial pada tahap perkembangan hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh parent attachment dan regulasi emosi terhadap resiliensi remaja korban bully. Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 220 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data diperoleh dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang diterapkan yaitu analisis regresi linear berganda menggunakan aplikasi SPSS for windows. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa remaja korban bully yang memiliki father attachment dan regulasi emosi tinggi lebih memberikan sumbangan secara efektif bagi resiliensi remaja korban bully dibandingkan dengan mother attachment. Artinya, remaja korban bully yang mempersepsikan father attachment tinggi dan mampu meregulasi emosi dengan baik berdampak positif pada terbentuknya resiliensi.

Keywords
Parent Attachment; Emotion Regulation; Resilience; Bully Victims
References

Aini, D. K. (2020). Positive Attachment, Mindfulness dan Resiliensi Remaja di Era Tatanan Baru. Psisula: Prosiding Berkala Psikologi, 2, 210–225.

Anapratiwi, D., & Handayani, S. S. D. (2013). Hubungan antara Kelekatan Anak pada Ibu dengan Kemampuan Sosialisasi Anak Usia 4-5 tahun (Studi pada RA Sinar Pelangi dan RA Al Iman Kecamatan Gunungpati, Semarang). Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies, 2(2).

Anshori, Y. I. (2017). Hubungan Regulasi Emosi dengan Resiliensi pada Atlet Basket Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Armsden, G. C., & Greenberg, M. T. (1987). The Inventory of Parent and Peer Attachment: Individual Differences and Their Relationship to Psychological Well-Being in Adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 16(5), 427–454.

Aryanti, Z. (2017). Kelekatan dalam Perkembangan Anak. Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 12(02), 245–258.

Bowes, L., Maughan, B., Caspi, A., Moffitt, T. E., & Arseneault, L. (2010). Families Promote Emotional and Behavioural Resilience to Bullying: Evidence of an Environmental Effect. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 51(7), 809–817.

Carroll, A., Hattie, J. A., Durkin, K., & Houghton, S. (2009). Adolescent Reputations and Risk: Developmental Trajectories to Delinquency. Springer.

Claudia, F., & Sudarji, S. (2019). Sumber-Sumber Resiliensi Pada Remaja Akhir Yang Mengalami Kekerasan Dari Orangtua Pada Masa Kanak-Kanak. Psibernetika, 11(2).

Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of a New Resilience Scale: The Connor‐Davidson Resilience Scale (CD‐RISC). Depression and Anxiety, 18(2), 76–82.

Creswell, J. (2015). Riset pendidikan: Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi riset kualitatif & kuantitatif.

Darling Rasmussen, P., Storebø, O. J., Løkkeholt, T., Voss, L. G., Shmueli-Goetz, Y., Bojesen, A. B., Simonsen, E., & Bilenberg, N. (2019). Attachment as a core feature of resilience: A systematic review and meta-analysis. Psychological Reports, 122(4), 1259–1296.

Databoks. (2019). PISA: Murid Korban “Bully” di Indonesia Tertinggi Kelima di Dunia.

Ekasari, A., & Bayani, I. (2009). Attachment pada Ayah dan Penerimaan Peer-Group dengan Resiliensi" Studi Kasus pada Siswa Laki-laki di Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). SOUL: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 2(2), 33–61.

Else-Quest, N. M., & Hyde, J. S. (2018). The Psychology of Women and Gender: Half the Human Experience. Sage Publications.

Erdem, S. (2017). Attachment to Parents and Resilience among High School Students. Journal of Positive Psychology and Wellbeing, 1(1), 22–33.

Fitriani, Y., Gina, F., & Perdhana, T. S. (2021). Gambaran Parenting Stress pada Ibu Ditinjau dari Status Pekerjaan dan Ekonomi serta Bantuan Pengasuhan. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 10(2), 98–107.

Fredrickson, B. L. (2001). The Role of Positive Emotions in Positive Psychology: The Broaden-and-Build Theory of Positive Emotions. American Psychologist, 56(3), 218.

Goleman, D., & Hermaya, T. (2002). Emotional Intelligence (Kecerdasan emosional): Mengapa EI lebih penting daripada IQ.

Gratz, K. L., & Roemer, L. (2004). Multidimensional Assessment of Emotion Regulation and Dysregulation: Development, Factor Structure, and Initial Validation of The Difficulties in Emotion Regulation Scale. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment, 26(1), 41–54.

Greeff, A. P., & Van den Berg, E. (2013). Resilience in Families in Which a Child is Bullied. British Journal of Guidance & Counselling, 41(5), 504–517.

Greenberg, L. S. (2002). Emotion-focused therapy: Coaching clients to work through their feelings. Washington, DC: American Psychological Association. Leichsenring, F., & Leibing, E.(2003). The effectiveness of psychodynamic therapy and cognitive behavior therapy in the treatment. American Journal of Psychiatry, 160, 12231232.

Guo, X. (2019). Coping as a Mediator between Parental Attachment and Resilience: An Examination of Differential Effects between Chinese Adolescents from Single Parent Families versus Those from Intact Families. Psychological Reports, 122(2), 506–524.

Hasya, N. (2022). Pengaruh Kelekatan Orang Tua dan Kelekatan Teman Sebaya terhadap Resiliensi pada Santri di Pondok Modern Al-Aqsha. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasyim, B. Bin, Anggorowati, A., & Dewi, N. S. (2021). Resiliensi Remaja Putri Korban Bullying di Semarang: Studi Deskriptif. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 1–8.

Hendriani, W. (2018). Resiliensi psikologis: sebuah pengantar. Kencana.

Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2010). Bullying, cyberbullying, and suicide. Archives of Suicide Research, 14(3), 206–221.

Holaday, M., & McPhearson, R. W. (1997). Resilience and Severe Burns. Journal of Counseling & Development, 75(5), 346–356.

Kay, S. A. (2016). Emotion Regulation and Resilience: Overlooked Connections. Industrial and Organizational Psychology, 9(2), 411–415.

Kemenpppa. (2022). Stop Bullying.

Kiranadevi, S. Y. (2022). The Correlation Between Emotional Regulation and Aggressive Behavior in Inmates at The Class IIA Correctional Institution Ambarawa. Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 13(1).

Lin, L.-Y., Chien, Y.-N., Chen, Y.-H., Wu, C.-Y., & Chiou, H.-Y. (2022). Bullying Experiences, Depression, and The Moderating Role of Resilience Among Adolescents. Frontiers in Public Health, 10.

Martin, R. A., Noviekayati, I., & Rina, A. P. (2021). Hubungan antara Adversity Quotient dan Resiliensi pada Remaja dengan Orangtua yang Bercerai di Surabaya. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

McLanahan, S. S., & Carlson, M. J. (2002). Welfare Reform, Fertility, and Father Involvement. The Future of Children, 147–165.

Menesini, E., & Salmivalli, C. (2017). Bullying in schools: the state of knowledge and effective interventions. Psychology, Health & Medicine, 22(sup1), 240–253.

Nasir, R., Mustaffa, M. B., Wan Shahrazad, W. S., Khairudin, R., & Syed Salim, S. S. (2011). Parental Support, Personality, Self-Efficacy as Predictors for Depression among Medical Students. Pertanika J. Soc. Sci. & Hum, 9–15.

Palinggi, N. P., Dewi, E. M. P., & Ridfah, A. (2022). Gambaran Resiliensi Korban Fat Shaming. Jurnal Talenta Mahasiswa, 1(3).

Purnama, R. A., & Wahyuni, S. (2017). Kelekatan (Attachment) pada Ibu dan Ayah dengan Kompetensi Sosial pada Remaja. Jurnal Psikologi, 13(1), 30–40.

Rachmadifa, C. F., & Borualogo, I. S. (2020). Studi Deskriptif Perbedaan Resiliensi pada Siswa SD dan SMP Korban Perundungan. Prosiding Psikologi Http://Dx. Doi. Org, 10(v6i2), 22305.

Reskyani, K. (2019). Analisis Dimensi Kelekatan Ayah Sebagai Prediktor Resiliensi Akademik Terhadap Mahasiswi di Kota Makassar. UNIVERSITAS BOSOWA.

Ridwan, G. A. S. (2020). Pengaruh Tingkat Regulasi Emosi Dan Tingkat Resiliensi Pada Taruna Tahun Pertama. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(3), 565–572.

Rutter, M. (1999). Resilience Concepts and Findings: Implications for Family Therapy. Journal of Family Therapy, 21(2), 119–144.

Sakdiyah, F., Febriana, B., & Setyowati, W. E. (2020). Resiliensi dan Kejadian bullying pada remaja SMP Di Demak. Bima Nursing Journal, 1(2), 119–125.

Samsami, T., Safari, M., Ghasemabadi, F., Taherkhani, S., Javedani, M., Kazemi, S. A. H., Azadmehr, F., Harati, N. S., & Khodadadi, F. R. (2022). The Effectiveness Of Emotion Regulation Training On Resilience And General Health Of Bullied Students. Journal of Positive School Psychology, 6(8), 9361–9367.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja.

Sapouna, M., & Wolke, D. (2013). Resilience to Bullying Victimization: The Role of Individual, Family and Peer Characteristics. Child Abuse & Neglect, 37(11), 997–1006.

Sujadi, E., Yandri, H., & Juliawati, D. (2021). Perbedaan Resiliensi Siswa Laki-laki dan Perempuan yang Menjadi Korban Bullying. Psychocentrum Review, 3(2), 174–186.

Sukmaningpraja, A., & Santhoso, F. H. (2016). Peran Regulasi Emosi terhadap Resiliensi pada Siswa Sekolah Berasrama Berbasis Semi Militer. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 2(3), 184–191.

Swearer, S. M., & Hymel, S. (2015). Understanding the psychology of bullying: Moving toward a social-ecological diathesis–stress model. American Psychologist, 70(4), 344.

Syed, N. (2018). How can School Curb Bullying. Diakses Dari Https://Www. Theeducatoronline. Com/Asia/News/How-Can-Schools-Curbbullying/246896.

Teng, Z., Griffiths, M. D., Nie, Q., Xiang, G., & Guo, C. (2020). Parent–Adolescent Attachment and Peer Attachment Associated with Internet Gaming Disorder: A Longitudinal Study of First-Year Undergraduate Students. Journal of Behavioral Addictions, 9(1), 116–128.

Tyas, C., & Dian, A. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Kualitas Attachment Pada Ibu Dengan Resiliensi Remaja Quasi Broken Home Di SMP Negeri 3 Babat. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(3).

U.S. Department of Education. (2016). Student Reports of Bullying: Results from the 2015 School Crime Supplement to the National Crime Victimization Survey.

Ulum, A. S. (2018). Hubungan Religiusitas Dan Kecerdasan Emosi Dengan Perilaku Agresif Santri Remaja Di Pondok Pesantren. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Utami, L. H. (2020). Bersyukur dan Resiliensi Akademik Mahasiswa. Nathiqiyyah, 3(1), 1–21.

Wang, S., Li, A., Cai, M., Su, J., & Liu, X. (2020). Mother-Child Attachment and Resilience in Chinese Impoverished Children: a Moderated Mediation Model of Psychological Needs Satisfaction and Perceived Teacher Support. Current Psychology, 1–10.

Zahidah, U., Afifa, F. R., Trisia, E., Sari, S. N., & Putri, Y. F. (2022). Program Parenting: Konsep dan Tahapan Pembentukan Program Parenting. JIMR: Journal Of International Multidisciplinary Research, 1(01 Juni), 175–183.

Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. (2017). Faktor yang Mempengaruhi Remaja dalam Melakukan Bullying. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2).

Zolkoski, S. M., & Bullock, L. M. (2012). Resilience in Children and Youth: A Review. Children and Youth Services Review, 34(12), 2295–2303.

Information
Abstract views: 910 times
Download PDF: 454 times