CYBERBULLYING DAN KONSEP DIRI PADA KORBAN REMAJA PENGGUNA JEJARING SOSIAL USIA 14-19 TAHUN DI INDONESIA
Universitas Islam Indonesia
Indonesia
Universitas Islam Indonesia
Indonesia
Abstract
Remaja seharusnya memiliki konsep diri yang positif karena merupakan tugas penting perkembangan yang harus dimilikinya. Namun, pada realitanya remaja saat ini termasuk ke dalam pengguna aktif jejaring sosial yang rentan untuk menerima perilaku cyberbullying dari relasinya, sehingga hal ini juga dikhawatirkan dapat mempengaruhi konsep dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan cyberbullying pada platform jejaring sosial dan konsep diri pada korban cyberbullying remaja usia 14-19 tahun. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah adanya hubungan yang negatif antara cyberbullying dan konsep diri pada korban remaja usia 14-19 tahun. Responden penelitian ini adalah remaja dengan usia 14-19 tahun yang bertempat tinggal di Pulau Jawa dan sekitarnya, terdiri dari 432 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok korban cyberbullying dan bukan korban cyberbullying. Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi sebesar r = -0,135 dan nilai p = 0,047. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara cyberbullying pada platfom jejaring sosial dan konsep diri korban cyberbullying remaja usia 14-19 tahun, yaitu semakin tinggi tingkat cyberbullying maka semakin rendah tingkat konsep diri dan sebaliknya, rendahnya tingkat cyberbullying, diikuti dengan tingginya tingkat konsep diri.
Keywords
References
Akbari, T. T., & Falopenia, A. C. (2017). Personal image generasi millennial korban cyberbullying pada akun Instagram dan Ask FM di Jakarta. Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi. Diakses dari http://dx.doi.org/10.25008/pknk.v1i1.117.
Berne, S., Frisén, A., & Kling, J. (2014). Appearance-related cyberbullying: A qualitative investigation of characteristics, content, reasons, and effects. Body image, 11(4), 527-533.
Berzonsky, M. D. (1981). Adolescent development. New York: McMilan Publishing.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 9(1), 140-157.
Canas, E., Estévez, E., Martínez-Monteagudo, M. C., & Delgado, B. (2020). Emotional adjustment in victims and perpetrators of cyberbullying and traditional bullying. Social Psychology of Education, 23, 917-942.
Collantes, L. H., Martafian, Y., Khofifah, S. N., Fajarwati, T. K., Lassela, N. T., & Khairunnisa, M. (2020). The impact of cyberbullying on mental health of the victims. 2020 4th International Conference on Vocational Education and Training (ICOVET). DOI 978-1-7281-8131-8.
Corcoran, L., Connolly, I., & O'Moore, M. (2012). Cyberbullying in Irish schools: An investigation of personality and self-concept. The Irish Journal of Psychology, 33(4), 153-165.
Escortell, R., Delgado, B., & Martínez-Monteagudo, M. C. (2020). Cybervictimization, self-concept, aggressiveness, and school anxiety in school children: A structural equations analysis. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(19), 1-15.
Hines, H. N. (2011). Traditional bullying and cyber-bullying: Are the impacts on self-concept the same? Unpublished doctoral dissertation. North Carolina: Western Carolina University.
Ibrahim, A. R., & Toyyibah, S. (2019). Gambaran self-acceptance siswi korban cyberbullying. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan), 2(2), 37-44.
Kaur, R. (2018). Hubungan konsep diri dengan pengambilan keputusan pada mantan pengguna narkoba. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Kim, S., Colwell, S. R., Kata, A., Boyle, M. H., & Georgiades, K. (2018). Cyberbullying victimization and adolescent mental health: Evidence of differential effects by sex and mental health problem type. Journal of Youth and Adolescence, 47(3), 661-672.
Patchin, J. W., & Hinduja, S. (2015). Measuring cyberbullying: Implications for research. Aggression and Violent Behavior, 23, 69-74.
Prastiwi, M. (2021). Akses medsos picu meningkatnya cyber bullying di kalangan siswa. Diakses pada 2 September 2021. https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/04/1606 00571/akses-medsos-picu-meningkatnya-cyber-bullying-di-kalangan-siswa?page=all
Ranny, R., Azizi, R., Rianti, E., Amelia, S. H., Novita, M. N. N., & Lestarina, E. (2017). Konsep diri remaja dan peranan konseling. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 2(2), 40-47.
Rilla, E. V. (2018). Hubungan bullying dengan konsep diri remaja di SMP Negeri 5 Garut tahun 2017. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 9(2), 66-74.
Sari, C., & Prahesti, D. (2017). Keterbukaan diri pada remaja korban cyberbullying. Jurnal Psikoborneo, 5(1), 145-151.
Sartana, S. & Afriyeni, N. (2017). Perundungan maya (cyber bullying) pada remaja awal. Jurnal Psikologi Insight, 1(1), 25-39.