CARA MENGATASI INFERIORITAS PADA ATLIT BERPRESTASI PEREMPUAN PENDERITA SKELIOSIS
Gunadarma University
Indonesia
Gunadarma University
Indonesia
Gunadarma University
Indonesia
Abstract
Skoliosis menurut National Institute of Arthitis and Musculoskeletal and Skin Disease (NIAMS) USA merupakan kelainan muskuloskeletal yang digambarkan dengan bengkoknya tulang belakang ke arah samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana gambaran mengenai inferioritas pada perempuan penderita skoliosis, (2) faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab inferioritas pada perempuan penderita skoliosis, serta (3) bagaimana gambaran striving for superiority pada perempuan penderita skoliosis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus pada seorang atlit berprestasi perempuan penderita skoliosis dengan jenis “S” dengan derajat kemiringan 19 derajat. Hasil dalam penelitian ini pada gambaran inferioritas meliputi (1) penyakit masa kecil, (2) merasa dibedakan dan kesal, (3) ketakutan terhadap ayahnya, (4) suka menyendiri, (5) merasa psikologisnya tidak sehat dan didiagnosis PTSD, (6) menyerah akan kondisi keluarga, (7) skoliosis, (8) merasa sedih, serta (9) khawatir dengan postur tubuh dan ragu akan kondisinya. Kemudian pada faktor penyebab inferioritas meliputi (1) kekerasan dari ayah, (2) dihukum, dan (3) dibedakan. Selanjutnya, gambaran striving for superiority meliputi (1) les dan bimbel, (2) mengikuti lomba, (3) mendapatkan penghargaan, (4) beladiri, dan (5) termotivasi dari Usain Bolt.
Keywords
References
Adeka, P. (2019). The concept of inferiority and superiority complex: A study of the relationship between inferiority complex and superiority complex. Diunggah dari https://www.academia.edu/38838179/The_Concept_of_Inferiority_and_Superiority_Complex?auto=citations&from=cover_page
Adillani, M. (2015). Pengaruh pemberian terapi latihan metode schroth terhadap skoliosis pada usia 10-12 tahun di Sekolah Dasar Negeri 1 Blulukan. Skripsi (tidak diterbitkan) Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.
Adler, A. (1992). Understanding human nature (Psychology revivals). London: Oneworld Publications.
Adler, A. (1964). The individual psychology of Alfred Adler: A systematic presentation in selections from his writings. Dalam H.L. Ansbacher & R.R. Ansbacher (Eds.). New York: Harper & Row.
Afiana, N. E., Wulan, R. R., & Malau, R. M. U. (2016). Konsep diri remaja penderita skoliosis (studi fenomenologi masyarakat koliosis Indonesia di kota Bandung. e-Proceeding of Management, 3(2), 2505-2511.
Ain, M. (2015). Even scoliosis couldn't stop Olympic medalist Natalie Coughlin. Diunggah dari https://www.espn.com/olympics/story/_/page/bodynataliecoughlin/
olympic-swimmer-natalie-coughlin-shares-secrets-12-medals-espn-magazine-body-issue
Aisyah, K., & Ambarwati, S. (2014). Faktor kebiasaan bukan penyebab skoliosis. Diunggah 16 Juli 2019 dari http://suaramahasiswa.com/faktor-kebiasaan-bukan-penyebab-skoliosis/
Alborghetti, A., Scimeca, G., Costanzo, G., & Boca, S. (2007). The prevalence of eating disorders in adolescents with idiopathic scoliosis. Eating Disorders, 16(1), 85-93.
Alwisol. (2008). Psikologi kepribadian: Edisi revisi. Malang: UMM Press.
Anderson, C., & Hildreth, J. A. D. (2016). Striving for superiority: The human desire for status. Working paper. University of California
Anggawati, M. I. (2017). Striving for superiority pada perempuan dewasa awal yang hidup dengan single mother. Doctoral dissertation: UIN Sunan Ampel Surabaya
Asghari, A., & Imanzadeh, M. (2009). Relationship between kyphosis and depression anxiety in athlete and non-athlete male students in selected universities of Tehran. World Applied Sciences Journal, 7(10), 1311-1316.
Boeree, G. (2004). Personality theories: Melacak kepribadian anda bersama psikolog dunia. Yogyakarta: Prismasophie.
Chaplin, J. P. (2002). Kamus lengkap psikologi. Cetakan keenam. Penerjemah: K. Kartiko. Jakarta: PT. Raja Grafika Persada.
Feist, J., & Feist, G.J. (2009). Theories of personality. Boston: McGraw-Hill.
Green, B. N., Johnson, C. J., & Moreau, W. (2009). Is physical activity contraindicated for individuals with scoliosis? A systematic literature review. Journal of Chiropractic Medicine, 8(1), 25-37.
Gielen, J. L., & Van den Eede, E. (2008). Scoliosis and sports participation: FIMS position statements. International SportMed Journal, 9(3), 131-140.
Hall, C. S., & Lindzey, G. (1993). Teori-teori psikodinamik (klinis). Yogyakarta: Kanisius.
Howard, D. (2011). Bolt: "I want to do wild things”. Diunggah dari https://www.espn.com/olympics/story/_/id/7294360/olympics-usain-bolt-being-fastest-man-world-espn-magazine
Johnson, J. (2016). Postural correction: An illustrated guide to 30 pathologies. Champaign, Illinois: Human Kinetics Publisher.
Johnson, P. (2015). The inferiority complex cure: The ultimate guide to raise your self-esteem and overcome your inferiority complex. Diunggah dari https://www.pdfdrive.com/the-inferiority-complex-cure-the-ultimate-guide-to-raise-your-self-esteem-and-overcome-your-inferiority-complex-e200481170.html
Judarwanto, W. (2011). Gangguan bentuk tulang punggung: Skoliosis. Diakses pada tanggal 17 Juli 2019. https://klinikskoliosis.wordpress.com/
Krisnamurti, D. (2011). Skoliosis incar wanita muda. Diakses pada tanggal 29 november 2016. http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1368782/skoliosis-incarwanita muda.
Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mukaromah, S. (2011). Pengalaman psikososial remaja penyandang skoliosis di wilayah Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah: Studi fenomenologi. Tesis (tidak diterbitkan). Jakarta: Pascasarjana Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Pelealu, J., Angliadi, L. S., & Angliadi, E. (2014). Rehabilitasi medik pada skoliosis. Jurnal Biomedik, 6(1), 8-13.
Schiller, J. R., & Eberson, C. P. (2008). Spinal deformity and athletics. Sports Medicine and Arthroscopy Review, 16(1), 26-31.
Silvyana, F. (2018). Striving for superiority pada remaja penyandang disabilitas fisik. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Islam Negeri Surabaya.
Stoykova, Z. (2013). Social interest and motivation. Trakia Journal of Sciences, 11(3), 286-290.
Sujoko. (2009). Konsep striving for superiority pada siswa penyandang tunadaksa di sekolah inklusif Islam. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suryabrata, S. (2002). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali.
Van DenBos, G. R. (Ed.). (2017). APA dictionary of psychology. Washington: APA.
Watts, R. E. (2012). On the origin of the striving for superiority and of social interest (pp. 53-68). Routledge. https://www.researchgate.net/profile/RichardWatts2/publication/265161134_ On_the_origin_of_striving_for_superiority_and_social_interest/links/5408b06b0cf2187a6a6c18b6/On-the-origin-of-striving-for-superiority-and-social-interest.pdf
Yin, R. K. (2015). Studi kasus: Desain & metode. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.