STRATEGI BRANDING IDENTITY @SITUGUNUNGSUSPENSIONBRIDGE DI KAB SUKABUMI UNTUK MENINGKATKAN PARIWISATA

Hilda Sri Rahayu
Universitas Padjadjaran
Indonesia
Susanne Dida
Universitas Padjadjaran
Indonesia
Yanti Setianti
Universitas Padjadjaran
Indonesia

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada objek wisata situ gunung suspension bridge. tujuan penelitian adalah bagaiamana strategi brand identity yang dilakukan oleh situ gunung melalu media sosial Instagram  di akun @situgunungsuspensionbridege dalam menarik wisatawan, serta bagaimana strategi yang dilakukan oleh akun media sosial situ gunung melalui brand identity wisata ini menjadi simbol daya tarik untuk para wisatawan, penelitian ini dilakukan untuk melihat pembentukan brand idenitity yang ada di media sosial instagram terhadap kunjungan wisatawan penulis ingin mengetahui keadaan dari segi perusahaan dan juga dari stakeholder. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi brand identity di media sosial Instagram @situgunungsuspensionbridge dari  yaitu  Humas situ gunung yang melakukan pendekatan dengan pemangku kepentingan yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan strategi branding identity yang dilakukan untuk membuat masyarakat yang ada di sekitar Kab Sukabumi serta masyarakat yang ada di lndonesia mengunjungi objek wisata baru branding identity yang dimplementasikan dan dievaluasi dengan baik.

Keywords
Stakeholder, Situ Gunung, Strategi Brand Identity, Wisata
References

Abodeeb, J., Wilson, E., dan Moyle, B. (2015). “Shaping destination image and identity: Insights for Arab tourism at the Gold Coast, Australia”. International Journal of Culture, Tourism, and Hospitality Research, 9(1), 6–21.

Babolian Hendijani, R. (2016). “Effect of food experience on tourist satisfaction: the case of Indonesia”. International Journal of Culture, Tourism, and Hospitality Research, 10(3), 272–282.

Cham, T. H., Lim, Y. M., Aik, N. C., dan Tay, A. G. M. (2016). “Antecedents of Hospital Brand Image and The Relationships with Medical Tourist’ Behavioral Intention”. International Journal of Pharmaceutical and Healthcare Marketing, 10(4), 412–431.

David A AAKER. (2002). Bulding Strong Brands. Australia: Simon& Schuster UK Ltd Africa House Kingsway London WC3B 6AH.

Heding, T., Knudtzen, C., dan Bjerre, M. (2009). Brand Management Research.

Iverson, T. J. (2010). “Cultural Conflict: Tourists Versus Tourists in Bali, Indonesia”. International Journal of Culture, Tourism and Hospitality Research, 4(4), 299–310.

Martínez, N. M. (2016). “Towards A Network Place Branding Through Multiple Stakeholders and Based on Cultural Identities: The Case of “The Coffee Cultural Landscape” in Colombia”. Journal of Place Management and Development, 9(1), 73–90.

Mitchell, M. A., dan Orwig, R. A. (2002). “Consumer Experience Tourism and Brand Bonding”. Journal of Product & Brand Management, 11(1), 30–41.

Nafees, L., & Harish, R. (2010). “Brand Architecture in Tourism Branding: The Way Forward for India”. Journal of Indian Business Research, 2(3), 153–165.

Wheeler, A. (2003). Designing Brand Identity (4th ed.). New York: Wiley.

Information
PDF
891 times PDF : 984 times