MEMBACA BUDAYA POLITIK INDONESIA DENGAN KOMUNIKASI BERASA

Afiati Fatimah
SDIT Muhammadiyah PAKEM
Indonesia
Wahyu Choiriyati
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Tulisan ini bertujuan menelaah sistem demokrasi yang sesuai bagi proses komunikasi politik (political communication) di Indonesia, yang dapat dipahami sekaligus dibaca menurut berbagai cara. Ketika membaca komunikasi politik di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dengan situasi sejarah sistem politik Indonesia sendiri. Mulai dari masa proklamasi hingga sekarang. Dalam kajian artikel ini, penulis ingin menyampaikan Model “Komunikasi Berasa” atau lebih dikenal dengan Experientially Meaningful Communication, sebuah pendekatan dalam membaca dan memahami proses komunikasi politik di Indonesia melalui sinergi penyampaian dan pembuktian pesan melalui pengalaman khalayak terhadap makna pesan yang disampaikan oleh agen, rhetor atau aktor komunikasi politik. Manakala publik sudah pada titik desintisasi atau tumpul dan tidak peka terhadap pesan politik, maka melalui teknik komunikasi berasa publik diajarkan untuk memaknai keberasaan sebuah pesan politik dari berbagai dimensi sensorik komunikasi. Diharapkan publik tidak lagi apatis terhadap kondisi politik, apolitik atau bersikap golongan putih (golput) terhadap keputusan politik. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sensor keberasaan yang hendaknya dikembangkan pada publik meliputi: keberasaan inderawi, keberasaan emosional, keberasaan rasional, keberasaan relevansional, keberasaan benefisial dan keberasaan sosial.

Keywords
Budaya Politik, Komunikasi Politik, Komunikasi Berasa, Publik
References

Cangara, Hafied, 2009, Komunikasi Politik: Konsep, Teori dan Strategi, Jakarta: Rajawali Press.

Fukuyama., Francis, 1999. The End of History and The Last Man (terjemahan) Amrullah, Yogyakarta: Qalam.

Hall, S.,J. Evan & S. Nixon, 2013, “Representation”, 2nd Edition, UK: Sage Pub.

http://www.pangisyarwi.com, diakses pada 15 Oktober 2015, jam 09.00 WIB.

McQuail, Denis, 1992. “Political Communication” dalam Maurice Kogan (ed.) Encyclopedia of Government and Politics Vol.1. London: Routledge.

Meadow, Robert G, 1980, Politics As Communication, Noorwood, NJ.: ABLEX Publishing Company.

Meadow, Robert G., 1980,” Politics As Communication”, Noorwood, NJ.: ABLEX Publishing Company.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy, 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ricklefs, M.C.M., 1981, “A History of Modern Indonesia: C. 1300 to the Present”, London: McMilan Education ltd.

Scott, E., 2014, “Secrets of Happy People: Why Happy People Are Better Off, diakses 15 Oktober 2015, jam 11.00 WIB.

Wijaya, B.S.. 2014, Membaca Gaya Komunikasi Pemimpin Kita: Jokowi dan Komunikasi Berasa, Political Communication Institute: Jakarta.

www.berdikarionline, diakses pada 15 Oktober 2015, jam 08.00 WIB.

www.selasar.com, diakses pada 15 Oktober 2015, jam 12.00 WIB.

Information
PDF Tweet
1150 times PDF : 1899 times