POTENSI EKSTRAK DAUN SIRIH DAN RIMPANG LENGKUAS SEBAGAI PESTISIDA NABATI PENGENDALI HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pertanian penting di dunia. Penyakit hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae merupakan salah satu penyakit pada tanaman padi. Untuk mengatasi penyakit hawar daun bakteri pada padi umumnya menggunakan bakterisida kimiawi, agens hayati, kitosan dan penggunaan varietas tahan, tetapi penggunaan bakterisida kimiawi yang terus menerus dapat mencemari lingkungan. Pemanfaatan tanaman yang berpotensi sebagai baterisida ramah lingkungan seperti daun sirih dan lengkuas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengendalian penyakit hawar daun bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pengaruh jenis ekstrak dan frekuensi aplikasi terhadap komponen patosistem dan komponen pertumbuhan terhadap penyakit hawar daun bakteri pada padi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu jenis perlakuan (P) yang terdiri dari aquadest (kontrol) (P0), ekstrak daun sirih (P1), dan ekstrak lengkuas (P2), dan faktor kedua adalah frekuensi aplikasi terdiri dari 1 kali/minggu (F1), 2 kali/minggu (F2), dan 3 kali/minggu (F3). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, setiap petak percobaan terdiri dari 3 tanaman, sehingga jumlah keseluruhan sampel yang diamati pada penelitian sebanyak 81 unit percobaan. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak lengkuas merupakan perlakuan ekstrak terbaik dalam menekan penyakit hawar daun bakteri dibandingkan dengan ekstrak daun sirih dan kontrol, dengan keparahan penyakit paling rendah yaitu 46,46% dan efikasi 24%, ekstrak lengkuas memiliki pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat bulir, dan panjang akar pada tanaman padi.
Keywords
References
Achmad dan Suryana, I.. 2009. Pengujian Aktivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn.) Terhadap Rhizoctonia Sp. Secara In Vitro. Bul. Littro. 20 (1): 92 – 98.
Aktar, M. W., Sengupta, D., & Chowdhury, A. 2009. Impact of pesticides use in agriculture: their benefits and hazards. Toksikol. 2 (1): 1–12.
Arrandeau, M.A dan Vergara, B.S. 1992.Pedoman Budidaya Padi Gogo. Sukarami: Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian
Asfaruddin. 1997. Evaluasi ketenggangan padi gogo terhadap keracunan Aluminium dan efisiensi dalam penggunaan kalium. [Thesis]. Bogor: Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Azalika, R.P., Sumardi., Sukisno., 2018. Pertumbuhan dan Hasil Padi Sirantau Pada Pemberian beberapa Macam dan Dosis Pupuk Kandang.Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 20(1): 26-32.
Elfina, Y., Ali, M., Morina., Tampubolon, C. 2016. Uji Beberapa Konsentrasi Ekstrak Tepung Daun Serai Wangi (Cybopogon nardus L.) untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Buah cabai Merah Pascapanen.Sagu. Vol. 15 (1): 1-11.
Hakim, L., Efendi, Marlina. 2022. Evaluasi potensi hasil galur padi lokal Aceh hasil mutasi radiasi yang terinfeksi bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) penyebab penyakit hawar daun bakteri. Jagro: Jurnal Media Pertanian. 7(1): 44-49.
Harjanti, R.A., Tohari, Utami, S.N.H. 2014. Pengaruh takaran pupuk nitrogen dan silika terhadap pertumbuhan awal (Saccharum officinarum L.) pada inceptisol. Vegetalika. 3 (2): 35 – 44.
Kartina, N., Wibowo, B.P., Rumanti, I.R, dan Satoto. 2017. Korelasi hasil gabah dan komponen hasil padi hibrida. Jurnal Pertanian Tanaman Pangan. 1(1):11-19.
Kuswara, E., Alik, S. 2003. Dasar Gagasan dan Praktek Tanam Padi Metode SRI (The System of Rice intensification) KSP Mengembangkan Pemikiran Untuk Membangun Pengetahuan Petani Jawa Barat. Kumpulan Seminar. Dinas Pertanian Jawa Barat.
Laraswati, R., Ramdan, E.P., Kulsum, U. 2021a. Identifikasi penyebab penyakit hawar daun bakteri pada kombinasi pola tanam System of Rice Intensification (SRI) dan jajar legowo.Agropross: National Conference Proceedings of Agriculture. hal.302-311.
Laraswati, R., Kulsum, U., Ramdan, E.P. 2021b. Efikasi Ekstrak Sirih, Rimpang Lengkuas, dan Kunyit terhadap Penekanan Pertumbuhan Xanthomonas oryzae. Daun Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan.8 (1) : 53 – 65.
Mangesa, R., Aloatun, F. 2019. Efektivitas dan kandungan fraksi aktif methanol daun sirih hijau (Piper betle L.) sebagai antibakteri Salmonellatyphi. Biosfer: Jurnal Tadris Biologi. 10(1): 57-65.
Marzuki, I., Vinolina, N.S., Harahap, R., Arsi, A. Ramdan, E.P., Simarmata, M.M.T., Nirwanto, Y., Kernina, T.K., Inayah, A.N., Wati, C., Adirianto, B., Ilhami, W.T.. 2021. Budidaya Tanaman Sehat Secara Organik. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Naqvi, S.A.H. 2019. Hawar daun bakteri pada beras: gambaran umum epidemiologi dan manajemen dengan referensi khusus untuk sub-benua India. Pak. J. Agri. Res. 32 (2): 359–380.
Nilan, C.H., Monalisa, L.S., Inayah, A., Handayani, D. 2019. Ekstraksi daun sirih, batang sereh, dan bawang merah untuk produksi pestisida organik. Inovasi Teknik Kimia. 4(1): 21-25.
Nisha, S., Revathi, K., Chandrasekaran, R., Kirubakaran, S.A., Narayanan, S., Stout, M.J., Nathan, S.S. 2012. Pengaruh Senyawa Tanaman Pada Aktivitas Yang Diinduksi Enzim Terkait Pertahanan Dan Protein Terkait Patogenesis Pada Tanaman Padi Yang Rentan Penyakit Hawar Bakteri .Physiol. 80 (2) : 1–9.
Permatasari, P., Zain, K.M., Rusdiyana, E., Firgiyanto, R., Hanum, F., Ramdan, E.P., Septiana, S., Hasbullah, U.H.A., Arsi, A. 2021. Pertanian Organik. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Punja, Z.K dan Rahe, J.E. 1993.Schlerotium. In : Methods for Research on Soilborne Phytopathogenic Fungi, L.L. Singleton, J.D. Mihail, & C.M. Rush (eds). APS Press, The American Phytopatological Society, St. Paul, Minnesota.
Purnamaningsih, R. 2006. Induksi Kalus dan Optimasi Regenerasi Empat Varietas Padi Melalui Kultur In-Vitro. Balai Besar Penelitian Dan Pengawasan Bioteknologi Dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Bogor. Jurnal AgroBiogen. 2 (2) : 74-80.
Rachmawati, R.Y., Kuswanto., Purnamaningsih, S.L. 2014. Uji keseragaman dan analisis sidik lintas antara karakter agronomis dengan hasil pada tujuh genotip padi hibrida Japonica.Jurnal Produksi Tanaman. 2(4):292-300.
Rahim, A., Khaeruni, A., Taufik, M. 2011. Reaksi ketahanan beberapa varietas padi komersial terhadap Xanthomonas oryzae pv. oryzae isolat Sulawesi Tenggara. Berkala Penelitian Agronomi. 1(2):132–138.
Rohaeni, W.R dan Permadi, K. 2012. Analisis Sidik Lintas Beberapa Karakter Komponen Hasil Terhadap Daya Hasil Padi Sawah Pada Aplikasi Agrisimba. AGROTROP. 2(2): 185-190
Semangun, H. 2000. Penyakit Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University – Press, hal. 11-30.
Suastika, I.B.K dan Kamandalu.2005. Penggunaan Biopestisida Persada dan Pestisida Nabati dalam Uji Adaptasi Pengendalian Penyakit Layu Pisang di Provinsi Bali.Jurnal Pengkajian dan PengembanganTeknologi Pertanian. 8 (3) : 405 – 416.
Sudir, B., Nuryanto, Kadit. T.S. 2012. Epidemiologi, patotipe, dan strategi pengendalian penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi. IPTEK Tanaman Pangan. 7(2): 79-87.
Trisnawati, D., Pujantoro, L., Nugroho, E., Tondok, E.T. 2019. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih dan Metode Ekstraksinya Dalam Menghambat Penyakit Antraknosa pada Cabai Pascapanen. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 15 (6): 213–227.
Yuriah, S., Dwinita, W., Utami, Hanarida, I. 2013. Uji Ketahanan Galur-galur Harapan Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae
pv. oryzae) Ras III, IV, dan VIII. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan 46 Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian. Buletin Plasma Nutfah Bogor. 19 (2).