PENGARUH LARUTAN GARAM DAN KUNYIT PADA BERAT DAN TOTAL PADATAN TERLARUT BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.)
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Indonesia
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Indonesia
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Buah tomat memiliki manfaat yang besar pada masyarakat baik digunakan sebagai tambahan dalam pembuatan sayur maupun dikonsumsi segar sebagai buah. Buah tomat tergolong dalam buah klimaterik dan perishable yang mudah mengalami kerusakan mutu. Penanganan yang baik pascapanen dapat mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan buah tomat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pencucian dengan larutan garam dan/atau kunyit pada susut bobot dan total padatan terlarut pada buah tomat yang disimpan selama 5 hari. Hasil menunjukkan bahwa pencucian dengan perlakuan larutan garam dan/atau kunyit tidak berpengaruh nyata pada susut bobot dan total padatan terlarut buah tomat yang disimpan selama 5 hari. Pada perlakuan penyimpanan hari ke 5, buah tomat kontrol mengalami penambahan bobot dan mengalami kebusukan. Susut bobot tertinggi pada hari ke 5 adalah buah tomat dengan nilai perlakuan larutan garam 10% (b/v). Perlakuan larutan garam 10% (b/v) dan kunyit 10% (b/v) memiliki susut bobot yang rendah dengan kondisi masih segar sehingga cukup baik untuk diberikan pada tahap pencucian buah tomat pascapanen.
Keywords
References
Alexandra, Y., Nurlina. 2014. Aplikasi Edible Coating dari Pektin Jeruk Songhi Pontianak (Citrus nobilis var Microcarpa) pada Penyimpanan Buah Tomat. Jurnal Kimia Khatulistiwa. 3(4): 11-20.
Amalia, R.D. Dwiyanti, Haitami. 2016. Daya Hambat NaCl Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Medical Laboratory Technology Journal. 2(2): 42-45.
AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of Association Analytical Chemist, Inc. Washington D.C.
Arrahma, R. 2010. Perlakukan pendahuluan buah tomat segar untuk transportasi jarak jauh. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Baldwin, EA., 1999. Edible Coating for Fresh Fruit and Vegetables: past, present and future. Technomic Pub. CO. Inc.
Handoko YA, Kristiawan YA, Agus YH. 2020. Isolasi dan karakterisasi biokimia bakteri pembusuk buah cabai rawit. Teknologi Pangan 11(1):34-41.
Hatmi, R. U, N. Cahyaningrum, N. Siswanto.2014. Pemanfataan Hasil Pekarangan Dalam Mendukung Pertanian Organik. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik. Bogor 18-19 Juni 2014.
Hindun, R., T. Rusdiana, M. Abdasah, R. Hindritiani. (2017). Potensi Limbah Kulit Jeruk Nipis (Citrus auronfolia) sebagai Inhibitor Tirosinase. Indonesian Journal of Pharmaceutic and Technology 4(2): 64-69.
Ifmalinda. 2017. Pengaruh Jenis Kemasan pada Penyimpanan Atmosfir Termodifikasi Buah Tomat. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas 21(1): 1-7.
Jayadi, A. 2017. Pengaruh konsentrasi garam dapur (NaCL) terhadap umur simpan dan kualitas buah tomat (Solonum lycopersicum L.). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Mataram.
Khasanah, F.E.N dan P. Husni. 2016. Review: Nanopartikel Kurkumin Solusi Masalah Kanker dan Antibakteri. Farmaka Suplemen 14(2): 172-181.
Kusumawati, M.,E. Sedyadi, I. Nugraha dan Karmanto. 2018. Pengaruh Penambahan Ekstrak Kunyit Pada Edible Film Umbi Ganyong Dan Ldah Buaya Aloe Vera L) Terhadap Kualitas Buah Tomat. Integrated Lab Journal 6(1): 13-20.
Muhtadi, A. 2016. Pengaruh Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) Thadap Pestalotiopsis psidii (Pat.) Mordue Penyebab Kanker Berkudis Pada Jambu Kristal Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Nurani, D., H. Irianto, R. Maelani. 2019. Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Sebagai Bahan Edible Coating Buah Tomat Segar (Lycopersicon esculentum Mill). TECHNOPEX. Institut Technologi Indonesia. Pp: 276-282.
Pantastico, 2011.Teknologi Buah dan Sayur . Bandung: Penerbit Alumni.
Pusung WA, Abram PH, Gonggo ST. 2016. Uji efektivitas ekstrak daun sambiloto (a. Paniculata [burm.f] nees) sebagai bahan pengawet alami tomat dan cabai merah. J. Akad. Kim. 5(3): 146-152.
Rahardjo,M., dan O. Rostiana. 2005. Budidaya Tanaman Kunyit. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. Litbang Pertanian. Balittro – Bogor.
Sumardiono, Siswo, Basri, Mohamad, P. Sihombing dan Rony. 2009. Analisis Sifat-sifat PSIKO-KIMIA Buah Tomat (Lycopersicon esculentum) Jenis Tomat Apel, Guna Peningkatan Nilai Fungsi Buah Tomat sebagai Komoditi Pangan Lokal. Prosiding Seminar Tugas Akhir S1. Jurusan Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2009.
Supriatni D, Said I, Gonggo ST. 2016. Pemanfaatan ekstrak daun mahkota dewa (phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl) sebagai pengawet tomat. J. Akad. Kim 5(2): 67-72.
Tarigan, N.Y.S., I. M.S. Utama, P. K. D. Kencana. 2016. Mempertahankan Mutu Buah Tomat Segar Dengan Pelapisan Minyak Nabati. Jurnal Biosistem dan Teknik Pertanian 4(1): 1-9.
Wills R, McGlasson B, Graham D, Joyce D. 2007. Postharvest, an Introduction to the Physiology and Handling of Fruits, Vegetables and Ornamentals. 4th ed. UNSW Press.
Winarno, F.G., M.A. Wirakartakusumah. 1981. Fisiologi Lepas Panen. PT Sastra Hudaya, Jakarta.
Witono, J.R.B., Y.I..A. Miryanti, L. Yuniarti. 2013. Studi Kinetika Dehidrasi Osmotik Pada Ikan Teri Dalam Larutan Biner dan Terner. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Katolik Parahyangan.