PENGARUH ETILEN APEL DAN DAUN MANGGA PADA PEMATANGAN BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca formatypica)
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Indonesia
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Produk hortikultura menghasilkan etilen untuk dimanfaatkan dalam berbagai proses pada fase pemasakan dan pematangan buah. Fase pematangan buah terjadi pada akhir fase perkembangan buah saat masih berada di pohon dan awal fase penuaan buah setelah proses pemanenan. Keberadaan etilen perlu dikendalikan agar buah tetap segar dan layak konsumsi. Gas etilen memiliki peran besar terhadap proses kematangan (maturation) dan pemasakan (ripening) pada buah klimaterik seperti buah apel, pisang dan mangga. Etilen dapat ditemukan pada organ-organ tumbuhan termasuk daun, batang, buah dan akar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh etilen yang dihasilkan oleh apel merah dan daun mangga kering terhadap susut bobot dan warna dari pisang kepok setelah dipanen. Hasil menunjukkan bahwa etilen pada apel merah memberikan pengaruh yang lebih baik pada susut bobot dan warna yang merata pada pisang kepok dibandingkan dengan etilen dari daun mangga kering dan kontrol. Pisang kepok yang disimpan dengan daun mangga kering menghasilkan kenaikan susut bobot tertinggi dengan kenampakan fisik pisang busuk, yang ditandai dengan warna coklat menghitam pada bagian pangkal pisang dan warna kuning yang kurang merata pada kulit buah pisang.
Keywords
References
Amiot JM, Fleuriet A, Cheynier V, Nicolas J.1997. Phenolic compounds and oxidative mechanisms in fruit and vegetables, in Tomas-Barberán, F. A., Robins, R.J. (Eds.), Phytochemistry of Fruits and Vegetagles. Proceedings of the Phytochemical Society of Europe, Clarendon Press, Oxford, pp. 51-85.
Anonimous, 2013. Pedoman Panen, Pascapanen, dan Pengolahan Bangsal Pascapanen Hortikultura yang baik. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 73/ Permentan/OT 140/7/2013: 5-52
Asif, M. 2012. Physico-chemical properties and toxic effect of fruit-ripening agent calcium carbide. Ann Trop Med Public Health 5; 150-156
Fauzi, A.A., Kusumiyati, Mubarok, S., Rufaidah, F. 2018. Review Beberapa Catatan Pemanfaatan 1-Methylcycloropene pada Krisan (Chrysanthemum morifolium Ram.). Jurnal Pertanian Terpadu 6 (1): 1-10
Gergoff G, Chaves A, Bartoli CG. 2010. Ethylene regulates ascorbic acid content during darkinduced leaf senescence. Plant Sci 178:207–212
Hartuti, N. 2006. Penanganan Segar pada Penyimpanan Tomat dengan Pelapisan Lilin untuk Memperpanjang Masa Simpan. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.
Iqbal, N., Khan, N.A., Ferrante, A., Trivellini, A., Francini, A., Khan, MIR. 2017. Review: Ethylene Role in Plant Growth, Development and Senescence: Interaction with Other Phytohormones. Journal Frontiers in Plant Science, 8 (475); 1-19
Jumeri, Suhardi, Tranggono. 1997. Pola Produksi Etilen, Respirasi dan Sifat Sensoris Beberapa Buah pada Kondisi Udara Terkendali. Agritech 17(3): 4-10
Kamdee, C., Ketsa, S., Doorn, W.G. V. 2009. Effect of Heat Treatment on Ripening and Early Peel Spooting in cv. Sucrier Banana. Postharvest Biology and Technology 52 (3): 288-293
Mahmudah, I. 2008. Memperpanjang Umur Simpan Buah Manggis Segar (Garcinia Mangostana L.) dengan Kombinasi Proses Pre-Cooling, Pelilinan, Stretch Film Single Wrapping pada Penyimpanan Dingin 5ºC. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Murtadha, A., Julianti, E., Suhaidi, I. 2012. Pengaruh Jenis Pemacu Pematangan Terhadap Mutu Buah Pisang Barangan (Musa paradisiaca L.). J. Rekayasa Pangan dan Pert., 1 (1): 47-56
Pantastico, Er. B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayuran Tropika dan Subtropika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Qonytah. 2004. Kajian Perubahan Mutu Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Perlakuan Pre-cooling dan Penggunaan Giberelin Selama Penyimpanan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
Rudito. 2005. Perlakuan Komposisi Gelatin dan Asam Sitrat Dalam Edible Coating yang Mengandung Gliserol Pada Penyimpsnsn Tomat. Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Saltveit, M.E. 1999. Effect of Ethylene on Quality of Fresh Fruits and Vegetables. Postharvest Biology and Technology 15: 2799-292
Siagian, H.F. 2009. Penggunaan Bahan Penjerat Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Soewarno, S. 1990. Dasar-Dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu Pangan. Penerbit Institut Pertanian Bogor. IPB Press.
Someya, S., Yoshiki, Y., Okubo, K. 2002. Antioxidant Compounds from Bananas (Musa Cavendish). Food Chemistry 79 (3): 351-354
Someya, S., Yoshiki, Y., Okubo, K. 2002. Antioxidant Compounds from Bananas (Musa Cavendish). Food Chemistry 79 (3): 351-354
Sudjatha, W. dan Wisaniyasa, N.W. 2017. Fisiologi dan Teknologi Pascapanen (Buah dan Sayuran). Denpasar: Undayana University Press
Unal, M.U., Karasahin, Z., Sener, A. 2016. Effect of Some Postharvest Treatmens on Physical and Biochemical Properties of Anamur Bananas (Musa acuminate Colla (AAA Group) During Shelf-life Period. GIDA 41 (2) : 69-76
Widjanarko, S.B. 2012. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen – Fisiologi dan Handling Buah, Sayur, Bunga dan Herbal. UB Press. Malang
Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wirasaputra, A., Mursalim, M., Waris, A. 2017. Pengaruh penggunaan zat etefon terhadap sifat fisik pisang kepok (Musa Paradisiaca L). Agritechno Unhas, 10(2): 89–98.