PENGARUH STRANGULASI TERHADAP PEMBUNGAAN TANAMAN MUDA JERUK PAMELO (Citrus maxima (Burm.) Merr.)

Ummu Kalsum
Universitas Gunadarma
Indonesia
Slamet Susanto
Institut Pertanian Bogor
Indonesia

DOI: http://dx.doi.org/10.35760/jpp.2018.v2i1.2003

Article Submitted: 22 August 2019

Article Published: 15 December 2018

Abstract
Jeruk pamelo merupakan salah satu buah utama di Indonesia. Strangulasi untuk pembungaan banyak dilakukan pada tanaman dewasa yang sudah berproduksi untuk menginduksi pembungaan, baik untuk mempercepat waktu berbunga maupun pembungaan diluar musim. Tanaman muda yang sudah memasuki umur siap berproduksi terkadang tidak menghasilkan bunga. Strangulasi diharapkan memberikan dampak yang sama terhadap tanaman muda agar dapat berbunga. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi hubungan strangulasi dengan induksi pembungaan serta mempelajari efektivitas letak strangulasi dalam meningkatkan pembungaan tanaman jeruk pamelo. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan Kampus Dramaga IPB selama 5 bulan (September 2013 sampai Januari 2014). Percobaan dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor. Faktor tersebut adalah letak strangulasi (batang utama, cabang primer dan tanpa strangulasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan letak strangulasi mampu meningkatkan pembungaan pada tanaman jeruk pamelo. Persentase kandungan karbohidrat daun dan rasio C/N menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada perlakuan letak kawat strangulasi. Perlakuan tanpa strangulasi (kontrol) dan strangulasi pada batang utama tidak menghasilkan bunga, sedangkan pada perlakuan strangulasi pada cabang primer menghasilkan tunas generatif yang nantinya akan berkembang menjadi cluster (kumpulan) bunga. Pembungaan tanaman muda ini mampu berbunga dalam waktu yang relatif singkat, yakni 8.8 MSP dengan fruit set cukup tinggi sebesar 48.24%.
Keywords
efektivitas; fruit set; induksi; posisi strangulasi; rasio C/N
References

Agisimanto, D., A. Supriyanto. 2007. Keragaman Genetik Pamelo Indonesia Berdasarkan Primer Random Amplified Polymorphic DNA. J. Hort. 17: 1-7.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2017. Produksi Tanaman Buah-buahan Jeruk Besar. https://bps.go.id/site/pilihdata. [diunduh September 2017].

DA SMIARC. 2004. Pummelo Production. Davao City: Department of Agriculture RFU XI Southern Mindanao Integrated Agricultural Research Center.

Darmawan M., R. Poerwanto, S. Susanto. 2014. Aplikasi Prohexadion-Ca, Paclobutrazol, dan Strangulasi untuk Induksi Pembungaan di Luar Musim pada Tanaman Jeruk Keprok (Citrus reticulata). J. Hort. 24 (2): 133 – 140.

Iglesias, D.J., M. Cercos, J.M. Colmenero-Flores, M.A. Naranjo, G. Rios, E. Carrera, O. Ruiz-Rivero, I. Lliso, R. Morillon, F. R. Tadeo, M. Talon. 2007. Physiology of citrus fruiting. Braz. J. Plant Physiol., 19(4): 333 - 362.

Phadung, T., K. Krisanapook, L. Phavaphutanon. 2011. Paclobutrazol, Water Stress and Nitrogen Induced Flowering in ‘Khao Nam Phueng’ Pummelo. Kasetsart J. (Nat. Sci.) 45: 189 – 200.

Putra, G.A. 2002. ‘Pengaruh Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Besar “Nambangan”’ Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahayu, A., S. Susanto, B.S. Purwoko, I.S. Dewi. 2012a. Karakter Morfologi dan

Kimia Kultivar Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Berbiji dan Tanpa Biji. J. Agron. Indonesia. 40(1): 48-55.

Rahayu, A., S. Susanto, B.S. Purwoko, I.S. Dewi. 2012b. Perbandingan Pola Pita Isoenzim 15 Aksesi Pamelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) Berbiji dan Tidak Berbiji dan Hubungan Kekerabatannya. J. Hort. Indonesia 3(1):42-48.

Rai, I.N., R. Poerwanto, L.K. Darusman, B.S. Purwoko. 2004. Pengaruh Pembungaan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Luar Musim dengan Strangulasi, serta Aplikasi Paklobutrazol dan Etepon. Bul Agron 32 (2): 12 – 20.

Ryugo K. 1988. Fruit Culture: Its Science and Art. California (US): John Willey & Sons Inc. 334p.

Sudarmadji S, Haryono B, Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta (ID): Liberty Yogyakarta. Kerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM.

Susandarini, R., S. Subandiyah, Rugayah, B.S. Daryono, L.H. Nugroho. 2013. Assessment of Taxonomic Affinity of Indonesian Pummelo (Citrus maxima (Burm.) Merr.) based on Morphological Characters. American Journal of Agricultural and Biological Sciences 8 (3): 182-190.

Susanto, S., S. Minten, A. Mursyada. 2002. Pengaruh Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) Kultivar Nambangan. J Agrotropika 7 (1): 34 – 37.

Susanto, S., H. Sugeru, S. Minten. 2010. Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Batang Atas Jeruk Pamelo ‘Nambangan’ pada Empat Jenis Interstok. J. Hort. Indonesia 1 (2): 53 – 58.

Susanto, S., Melati M., Sugeru, H. 2016a. Perbaikan Pembungaan Pamelo Melalui Aplikasi Strangulasi dan Zat Pemecah Dormansi. J. Hort. Indonesia 7(3): 139 – 145.

Susanto S, Rahayu A, Tyas KN. 2016b. Pamelo Indonesia Dan Kajian Ekofisiologinya. Bogor (ID): PT Penerbit IPB Press.

Thamrin, M. 2008. ‘Peningkatan Pembungaan Jeruk Pamelo (Citrus grandis (L.) Osbeck) ‘Cikoneng’ Melalui Strangulasi’. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. 71 hal.

Thamrin, M., S. Susanto, E. Santosa. 2009. Efektivitas Strangulasi Terhadap Pembungaan Tanaman Jeruk Pamelo ‘Cikoneng’ pada Tingkat Pembuahan Sebelumnya yang Berbeda. J. Agron. Indonesia. 37(1): 40 – 45.

Wiliam, S. (ed.). 1984. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist. 14th. Ed. Assoc. Off. Anal. Chem. Inc. Va. pp. 16 – 17.

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian

Information
PDF
1159 times PDF : 920 times