PENGARUH TOGA (TANAMAN OBAT KELUARGA) SEBAGAI TERAPI PENDAMPING HIPERTENSI BERDASARKAN OUTCOME TERAPI HIPERTENSI DI UPTD PUSKESMAS TELANG SIONG

Monalissa Indriani
orcid
Universitas Borneo Letari
Indonesia
Karunita Ika Astuti
Universitas Borneo Lestari
Indonesia
Revita Saputri
Universitas Borneo Lestari
Indonesia

Abstract

Pelayanan Kesehatan Tradisional menyatakan bahwa masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) pada pengobatan hipertensi yang merupakan salah satu kegiatan program kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Telang Siong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai terapi pendamping hipertensi berdasarkan Outcome tekanan darah. Desain penelitian adalah Post-test Only Control Group Design. Sampel penelitian menggunakan rumus Slovin diperoleh 94 sampel. Penelitian dilakukan dengan mengambil data tekanan darah pasien hipertensi pada Rekam Medis UPTD Puskesmas Telang Siong yang diperoleh dari pengukuran lansung menggunakan tensimeter/sphygmomanometer dan stetoskop. Selanjutnya data penggunaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) diperoleh dari hasil wawancara pasien yang sudah menandatangani informed consent. Hasil penelitian diperoleh data pasien penderita hipertensi yang menggunakan obat hipertensi tunggal mengalami penurunan tekanan darah menjadi normal (< 140/90 mmHg) yaitu dari pasien 54 orang penderita hipertensi menjadi 18 orang (33,3 %). Sedangkan yang menggunakan obat dan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai terapi pendamping hipertensi mengalami penurunan tekanan darah menjadi normal (< 140/90 mmHg) yaitu dari 40 orang penderita hipertensi menjadi 22 orang (55%). Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai signifikansi < 0.05 berarti ada pengaruh TOGA (Tanaman Obat Keluarga) terhadap terapi hipertensi.

Keywords
TOGA, UPTD Puskesmas Telang Siong, Hipertensi
References

WHO. 2018. World Health Statistics. World Health Organization. Geneva

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. Kemenkes RI.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018: Jakarta.

Hussaana, A. Hadi Sarosa. Ulfah Dian Indrayani. Chodidjah Chodidjah. Bagas Widiyanto. Danis Pertiwi. 2016. Formula Jamu Antihipertensi and Kaptopril sama efektifnya pada penderita hipertensi. Universa Medicina. 35 (2): 81-88.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sigarlaki, H. 2006. Karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di desa bocor, kecamatan bulus pesantren, kabupaten kebumen, jawa tengah, tahun 2006. Makara, Kesehatan. 10(2): 78.

Sugiarto, A. 2003. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar). Semarang : Program Studi Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro.

Fakultas Farmasi

Information
PDF
408 times PDF : 400 times