Gambaran Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Menggunakan Obat Tradisional di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah

Widya Tri Septiana Abd. Latif
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma
Indonesia
Eka Pebi Hartianty
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma
Indonesia
Siti Mardiyanti
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma
Indonesia
Tutus Gusdinar Kartawinata
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma
Indonesia
Helmi Helmi
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma
Indonesia
Agus Kurniawan
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract
Banyak masyarakat Indonesia yang masih menggunakan obat tradisional sebagai sarana pengobatan, salah satunya karena menjaga tradisi. Desa Baka, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah merupakan salah satu daerah yang juga masih menggunakan obat tradisional untuk pengobatan. Namun, masih sedikit yang menjelaskan data dan latar belakang masyarakat Desa Baka memilih menggunakan obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan penggunaan obat tradisional dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan obat tradisional di Desa Baka.  Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional menggunakan desain Cross Sectional dan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Desa Baka terkait obat tradisional yang tergolong kategori baik sebesar 7,5%, kategori sedang sebesar 24,2% dan kategori rendah sebesar 68,3%. Tidak ada faktor sosiodemografi yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat. Jenis obat tradisional yang paling banyak digunakan adalah rimpang jahe, rimpang kunyit dan daun miana. Pada hasil gambaran penggunaan obat tradisional di Desa Baka menunjukan sumber informasi masyarakat sebagian besar didapatkan dari keluarga secara turun-temurun, diperoleh dengan cara meracik sendiri dan kebanyakan dalam bentuk rebusan. Mayoritas masyarakat tidak memiliki durasi yang pasti dan hanya mengonsumsi obat tradisional jika dirasa perlu saja. Alasan masyarakat Desa Baka memilih obat tradisional kebanyakan karena bahannya terbuat dari bahan alami, mudah didapatkan serta dipercaya ampuh dalam menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Sebanyak 97.5% responden merasa sembuh dan 88.3% tidak merasakan efek samping setelah mengonsumsi obat tradisional. Diperlukan penyuluhan tentang obat tradisional di Desa Baka untuk meningkatkan pengetahuan masyarakatnya terkait obat tradisional.
Keywords
Cross Sectional; Desa Baka; Tingkat Pengetahuan; Obat Tradisional
References

Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/187/2017 Tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Jakarta, 2017.

BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional. Jakarta, 2019.

BPOM RI. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.2411 Tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan Dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia. Jakarta, 2004.

Winarto WP. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobatan Herbal. Jakarta: Karyasari Herba Media, 2007.

Wardah, Kuncari ES. Kajian Etnobotani Pakundalang (Blumea balsamifera (L.) DC.) sebagai Solusi Alternatif untuk Kemandirian Kesehatan Masyarakat Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. J Trop Ethnobiol 2020; 3: 139–148.

Khairiyah N, Anam S, Khumaidi A. Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Banggai Di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah. Galen J Pharm 2016; 2: 1–7.

Liana Y. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keluarga dalam Penggunaan Obat Tradisional Sebagai Swamedikasi Di Desa Tuguharum Kecamatan Madang Raya. JJK 2017; 4: 121–128.

Oktarlina RZ, Tarigan A, Carolia N, et al. Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Penggunaan Obat Tradisional di Desa Nunggalrejo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. JK Unila 2018; 2: 42–46.

Oktaviani AR, Takwiman A, Santoso DAT, et al. Pengetahuan Dan Pemilihan Obat Tradisional Oleh Ibu-Ibu Di Surabaya. J Farm Komunitas 2021; 8: 1–8.

Puspita ANI. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Penggunaan Obat Tradisional Di Kecamatan Mlati. Universitas Islam Indonesia, 2019.

Sugiarti H. Gambaran Pengetahuan Masyarakat entang Penggunaan Obat Tradisional sebagai Swamedikasi Nyeri di Desa Sidakaton Kabupaten Tegal. Politeknik Harapan BersamaTegal, 2019.

Merdekawati RB. Gambaran dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Masyarakat RW 005 Desa Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. 2016.

Kusuma DPI. Hubungan Faktor Sosiodemografi dengan Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Pada Masyarakat di Desa Sinduharjo Kabupaten Sleman. Universitas Islam Indonesia, 2019.

Ali NSA. Gambaran Penggunann Ramuan Herbal Sebagai Peningkat Daya Tahan Tubuh Oleh Orang Tua Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara, 2021.

Sitohang RRE. Gambaran Penggunann Ramuan Herbal Sebagai Peningkat Daya Tahan Tubuh Kalangan Orang Tua Murid Sekolah Kenanga Medan Tahun 2020. Univeristas Sumatera Utara, 2021.

Maryani H, Kristiana L, Lestari W. Faktor dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Jamu Saintifik. Bul Penelit Sist Kesehat 2016; 19: 200–210.

Fauziah, Maghfirah L, Hardiana. Gambaran Penggunaan Obat Tradisional pada Masyarakat Desa Pulo Secara Swamedikasi. J Sains dan Kesehat Darussalam 2021; 1: 37–50.

Sumayyah S, Salsabila N. Obat Tradisional : Antara Khasiat dan Efek Sampingnya. Maj Farmasetika 2017; 2: 1–4.

Dewi RS, Wahyuni, Pratiwi E, et al. Penggunaan Obat Tradisional Oleh Masyarakat di Kelurahan Tuah Karya Kota Pekanbaru. J Penelit Farm Indones 2019; 8: 41–45.

Information
PDF
442 times PDF : 708 times