ANALISIS PERKEMBANGAN GAYA ARSITEKTUR PADA FASADE BANGUNAN STASIUN KERETA TANJUNG PRIUK

Rina Widayanti
Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma
Indonesia
Meyka Widyarsih
Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Perkembangan Stasiun kereta api sebagai tempat/ wadah turun naiknya penumpang dan penantian antara sistem angkutan kereta api dengan sistem angkutan lain dalam sebuah kota. Sebagai tempat transit, menjadikan stasiun kereta api sangat strategis, ekonomis, banyak masyarakat antara lain pengelola stasiun, penumpang kereta, pedagang atau siapa saja menggunakan stasiun sebagai tempat untuk memulai aktivitasnya. Dengan mengadopsi bentukan fasade bangunan serta ornamen yang di gunakan maka permainan garis – garis horizontal dan vertikal yang menjadi aksen utama dalam bangunan untuk menciptakan kesan formal. Selain itu penggunaan kaca pada bangunan untuk menciptakan kesan minimalis yang seolah-olah menggambarkan kemajuan teknologi saat ini. Bagaimana perubahan perkembangan Fasade Bangunan Stasiun Kereta Tanjung Priuk hingga saat ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami perubahan fungsi dan gaya arsitektur pada fasade bangunan Stasiun kereta Tanjung Priuk di Indonesia yang merupakan bangunan kolonial. Stasiun Tanjung Priuk merupakan stasiun monumental dengan 8 jalur ganda, 6 jalur didalam peron dan 2 jalur diluar peron. Bangunan Stasiun Tanjung Priuk memiliki bentuk dominan simetris dikarenakan pengaruh aliran Kubisme sehingga berbentuk simpel dan geometris persegi empat dan garis garis vertical dan berlanggam Indische Empire Style. 

Information
ABSTRACT Tweet
1415 times PDF : 469 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)