RELIGIUSITAS, PERILAKU PROSOSIAL, DAN KEBAHAGIAAN PADA RELAWAN
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Relawan merupakan seseorang yang rela mengorbankan dirinya untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkan imbalan. Kebahagiaan dapat dirasakan oleh relawan dengan memiliki sikap religiusitas dan menolong sesama atau disebut juga sebagai perilaku prososial. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh religiusitas dan perilaku prososial terhadap kebahagiaan pada relawan. Sampel partisipan pada penelitian ini adalah 105 orang relawan dalam bidang bencana alam, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan alam yang sudah menjadi relawan minimal selama satu tahun. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner atau angket. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode regresi berganda. Hasil penelitian ini adalah religiusitas dan perilaku prososial mempengaruhi kebahagiaan. Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa kebahagiaan dan perilaku prososial partisipan tergolong sangat tinggi, sedangkan religiusitas partisipan tergolong tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku prososial mempengaruhi kebahagiaan lebih besar dibandingkan dengan religiusitas.
Keywords
References
Aghili, M., & Kumar, G, V. (2008). Relationship between religious attitude and happiness among professional employees. Journal of The Indian Academy of Applied Psychology, 34, 66-69.
Aknin, L. B., Hamlin, J. K., & Dunn, E. W. (2012). Giving leads to happiness in young children. PLoS One. 7(6).
Amalia, I., Riani, W., & Julia, A. (2016). The influence of religiosity values on happiness with Islamic consuming ethics as moderator variable. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 219, 76-83.
Anggoro, W. J., & Widhiarso, W. (2010). Konstruksi dan identifikasi properti psikometris instrumen pengukuran kebahagiaan berbasis pendekatan indigenous psychology: Studi multitrait-multimethod. Jurnal Psikologi, 37(2), 176-188.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2003). Social psychology. Alih bahasa: Ratna Djuwita. Jakarta: Erlangga.
Delinda, D. (2018). Perilaku prososial dan kebermaknaan hidup pada mahasiswa jurusan psikologi universitas islam Indonesia. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia.
Dunn, E. W., Aknin, L. B., & Norton, M. I. (2014). Prosocial spending and happiness: Using money to benefit others pays off. Current Directions in Psychological Science, 23(1), 41-47.
Glock, C. Y., & Stark, R. (1965). Religion and society in tension. San Francisco: Rand McNally.
Haryati, T. D. (2013). Kematangan emosi, religiusitas dan perilaku pososial perawat di rumah sakit. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2), 162-172.
Karinda, J. J., & Arianti, R. (2020). Potret kebahagiaan relawan studi kasus relawan satya wacana peduli di Lombok. Humanitas, 4(1), 101-116.
Khumaini, A. (2016, 26 Juli). Menang: Identitas Indonesia adalah religiusitas. Kementerian Agama Republik Indonesia. Diperoleh dari https://www.merdeka.com/peristiwa/menag-identitas-indonesia-adalah-religiusitas.html.
Kurniawan, P. T. (2016, Mei 30). Ironi orang Indonesia: Religiusitas tinggi moral rendah. Kompasiana. Diperoleh dari https://www.kompasiana.com/paulusteguh.blogspot.com/574ba32c539373da04a44735/ironi-orang-indonesia-religiusitas-tinggi-moralitas-rendah.
Lyubomirsky, S., & Kurtz, J. (2008). Positively happy. London: CreateSpace Independent Publishing Platform.
Moche, H., & Västfjäll, D. (2022). To give or to take money? The effects of choice on prosocial spending and happiness. The Journal of Positive Psychology, 17(5), 742-753.
Modabber, M. H., Noroozi, M., Davami, M. H., Zabetian, H., Hakimelahi, H., Sanie, M. S., ... & Madani, A. (2016). Affecting Factor on Religion and Happiness in Medical Students, Jahrom, Iran, 2014. Journal of Novel Applied Sciences, 5(4), 105-108.
Mussen, P. H., Conger, & J.J., Kagan, J. (1979). Child development and personality. Fifth Edition. New York: Harper & row, publishers, Inc.
Putriani, Y. H., & Shofawati, A. (2015). Pola perilaku konsumsi Islami mahasiswa muslim fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Airlangga ditinjau dari tingkat religiusitas. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 2(7), 570-582.
Satriani. (2011). Hubungan tingkat religiusitas dengan kecemasan moral mahasiswa ushuluddin UIN Suska Baru. Skripsi (Tidak diterbitkan). Riau. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.
Satrio, D., Budiharjo, A., & Prasetyani, D. (2020). Hubungan religiusitas dan kepribadian terhadap perilaku prososial pada perawat. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 34(1), 77-85.
Seligman, M. E. P. (2005). Authentic happiness: Menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif. Alih bahasa: Jalaluddin Rakhmat. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Song, Y., Broekhuizen, M. L., & Dubas, J. S. (2020). Happy little benefactor: Prosocial behaviors promote happiness in young children from two cultures. Frontiers in psychology, 11(1398), 1-15. doi: 10.3389/fpsyg.2020.01398
Stavrova, O., Fetchenhauer, D., & Schlösser, T. (2013). Why are religious people happy? The effect of the social norm of religiosity across countries. Social Science Research, 42(1), 90-105.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukamti, S., Suroso, S., & Saragih, S. (2019). Hubungan religiusitas dan motivasi menjadi relawan dengan perilaku prososial anglican community center batam. Fenomena, 28(2), 36-40.
Susilo, J. A. (2008). Buku pintar pekerja sosial. Jilid 1. Edisi 1. Jakarta: Penerbitan PT. BPK Gunung Mulia.
Walker, M. (2007). Happy people pills and prosocial behaviour. Philosophica, 79(2007), 93-111.
Wilson, J. (2000). Volunteering. Annual review of sociology, 26(1), 215-240.
Yorulmaz, Ö. (2016). Relationship between religiosity and happiness in Turkey: Are religious oeople happier?. Cankırı Karatekin University Journal of The Faculty of Economics and Administrative Sciences, 6(1), 801-818.