FORGIVENESS DAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA INDIVIDU YANG MENGALAMI DATING VIOLENCE
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Dating violence adalah bentuk agresi dalam hubungan berpacaran dengan bentuk kekerasannya terdiri dari bentuk kekerasan fisik, emosional, pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual, pelecehan verbal, dan perilaku mengancam. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan forgiveness dengan subjective well-being pada individu yang mengalami dating violence. Jumlah responden dalam penelitian ini 125 responden yang diperoleh melalui teknik purposive dan berusia 18 sampai 25 tahun yang sedang menjalin hubungan berpacaran atau sudah mengakhiri hubungan karena mengalami kekerasan fisik, psikis, seksual atau ekonomi setelah menjalin hubungan berpacaran minimal 6 bulan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Penelitian ini menemukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara forgiveness dengan subjective well-being dengan nilai koefisien korelasi r = 0.020 (p > .05). Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui responden memiliki tingkat subjective well-being tinggi dan tingkat forgiveness sedang.
Keywords
References
Ariesta, B. (2020). Makna pemaafan (forgiveness) pada perempuan yang pernah mengalami kekerasan dalam pacaran (intimate partner violence). Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Brizendine, L. (2010). Male brain. Jakarta: PT Ufuk Publishing Press.
Campbell, A., Converse, P. E., & Rodgers, W. L. (1976). The quality of American life. New York: Russell Sage.
Diener, E., & Suh, E. M. (2000). Culture and subjective well-being. MIT Press.
Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The Satisfaction with Life Scale. Journal of Personality Assessment, 49(1), 71-75. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa4901_13
Diener, E.., Lucas, Richard, E., & Oishi, S. (2005). Subjective well-being: The science of happiness and life satisfaction: Handbook of positive psychology (2nd ed.). New York: Oxford University Press.
Diener, E., Wirtz, D., & Tov, W. (2010). New well-being measures: Short scales to assess flourishing and positive and negative feelings. Social Indicators Research, 9(7), 143-156.
Few A. I., & Rosen K. H. (2010). Victims on chronics dating violence: How women’s vulnerabilities link to their decision to stay. Proquest Psychology Journal, 54(2), 267-279.
Fincham, F. D., Hall, J., & Beach, S. R. H. (2006). Forgiveness in marriage: Current status and future directions. Family Relation, 55, 415-425.
Firdausi, N. I. (2016). Pemaafan dan subjective well-being pada remaja yang memiliki keluarga bercerai. Skripsi (tidak diterbitkan). Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Gani, H. A. (2010). Forgiveness therapy “maafkanlah niscaya dadamu lapang”. Kanisius: Yogyakarta.
Ginting, T. I., & Sakti, H. (2015). Dinamika pemaafan pada remaja putri yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Jurnal Empati, 4(1), 182-187.
Herlinda, W. D. (2016). Hubungan anda dan pasangan ternoda perselingkuhan? https://lifestyle.bisnis.com/read/20160925/54/586767/hubungan-anda-dan-pasangan-ternoda-perselingkuhan-begini-cara-mengatasinya diakses pada tanggal 25 Mei 2019.
Karakurt, G., & Silver, K. E. (2013). Emotional abuse in intimate relationships: The role of gender and age. Journal of Violence and Victims, 28, 804-821.
McCullough, M, E., Worthington, E. K., & Rachal, K. C. (1998). Interpersonal forgiving in close relationships: II theoretical elaboration and measurement. Journal of Personality and Social Ssychology, 75, 1586-1603.
McCullough, M. E. (2001). Forgiveness: who does it and how do they do it? Current directions in psychological science. American Psychological Society, 10, 194-197.
Papalia, E. D., & Feldman, R. T. (2014). Meyelami perkembangan manusia: Experience human development. Jakarta: Salemba Humanika.
Proctor, C. L. (2014). Subjective well-being. Encyclopedia of quality of life and well-being research. doi: 10.1007/978-94-007-0753-5_2905
Prospero, M., & Gupta, S.V. (2007). Gender differences in the relationship between intimate partner violence victimization and the perception of dating situations among college students. Journal of Violence and Victims, 22(4), 489-502. doi: 10.1891/088667007781553928
Putri, K. A. Z. (2018). 10 hal tentang selingkuh yang tidak kamu ketahui. https://pijarpsikologi.org/10-hal-tentang-selingkuh-yang-tidak-kamu-ketahui/ diakses pada tanggal 25 Mei 2019.
Rachel, J. (2018). Kekerasan dalam pacaan, waspadai sejak dini! https://pkbi.or.id/kekerasan-dalam-pacaran-waspadai-sejak-dini/diakses pada tanggal 20 Juli 2020.
Rahmawati, P. A. (2015). Hubungan antara kepercayaan dan keterbukaan diri terhadap orangtua dengan perilaku memaafkan pada remaja yang mengalami keluarga broken home di SMKN 3 & SMKN 5 Samarinda. Psikoborneo, 2(3), 142-148.
Retno, D. (2017). 10 jenis emosi pada manusia dalam psikologi. https://dosenpsikologi.com/jenis-emosi diakses pada tanggal 24 Mei 2019.
Rohmah, S., & Legowo, M. (2014). Motif kekerasan dalam relasi pacaran di kalangan remaja muslim. Jurnal Paradigma, 2(1), 1-9.
Salamadian. (2018). Interaksi sosial. https://salamadian.com/pengertian-interaksi-sosial/ diakses tanggal 24 Mei 2019.
Santrock, J. W. (2009). Life-span development (12th edition). New York: McGraw-Hill.
Schmidt, C. K., & Welsh, A. C. (2010). College adjustment and subjective well-being when coping with a family member's illness. Journal of Counseling and Development, 88(4), 397-406. https://doi.org/10.1002/j.1556-6678.2010.tb00039.x
Shaffer, C. S., Adjei, J., & Viljoen, J. L. (2018). Ten-year trends in physical dating violence victimization among adolescent boys and girls in British Columbia Canada. Journal of Interpersonal Violence, 36(9-10), 3947-3964. doi: 10.1177/0886260518788367.
Vanua, D. R. (2010). Hubungan persepsi mengenai cinta dalam berpacaran dengan perilaku seksual pranikah pada remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Pekanbaru: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Zahra, G. P., & Yanuvianti, M. (2017). Hubungan antara kekerasan dalam pacaran (dating violence) dengan self-esteem pada wanita korban KDP di kota Bandung. Prosiding Spesia, 3(2).