PERBEDAAN KECEMASAN MEMILIH PASANGAN HIDUP PADA DEWASA AWAL BERDASARKAN DEMOGRAFI

Negresti Pebyamoriski
Universitas Bosowa Makassar
Indonesia
Minarni Minarni
Universitas Bosowa Makassar
Indonesia
Musawwir Musawwir
Universitas Bosowa Makassar
Indonesia

Abstract

Kecemasan memilih pasangan hidup adalah ketakutan dan kekhawatiran yang dialami setiap individu dalam mencari dan memilih pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan serta sebagai tempat berbagi dan dapat memenuhi kebutuhan biologis maupun psikologisnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kecemasan memilih pasangan hidup pada dewasa awal berdasarkan faktor-faktor demografi (jenis kelamin, usia, suku, agama, asal daerah, tingkat pendidikan, dan pekerjaan). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 1012 orang (420 laki-laki, 592 perempuan) yang berusia 20-40 tahun dan belum menikah dari berbagai daerah di Indonesia. Pengumpulan data menggunakan skala kecemasan memilih pasangan hidup dengan nilai reliabilitas 0.812. Data penelitian ini dianalisis menggunakan uji beda mean dengan teknik independent t-test dan One-way Annova. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat kecemasan memilih pasangan hidup pada dewasa awal berdasarkan demografi jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Hasil lainnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kecemasan memilih pasangan hidup pada dewasa awal berdasarkan demografi suku, agama, asal daerah, dan pekerjaan. Perbedaan nilai kecemasan memilih pasangan hidup berdasarkan demografi menunjukkan tingkatan yang berbeda-beda.

Keywords
Kecemasan Memilih Pasangan Hidup; Dewasa Awal; Demografi
References

Adi, I. A. R. P., & Tobing, D. H. (2018). Perbedaan tingkat kecemasan dalam memilih pasangan hidup pada wanita triwangsa dewasa awal di Bali yang ditinjau berdasarkan pola asuh otoriter. Jurnal Psikologi Udayana, 5(1), 99-109. https://doi.org/10.24843/JPU.2018.v05. i01.p09

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2017, Mei 12). Usia Pernikahan Ideal 21-25 tahun. Diakses pada tanggal 27 Juni 2021 dari https://www.bkkbn.go.id/detailpost/bkkbn-usia-pernikahan-ideal-21-25-tahun

Fakhrunnisa, F. (2018). Kepercayaan diri dan kecemasan memperoleh pasangan hidup pada wanita dewasa awal yang mengalami obesitas. Psikoborneo, 6(1), 101-108.

Hadibroto, H. (2010). Pedoman diabetes mellitus. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Himawan, K. K. (2018). Either I do or I must: An exploration of the marriage attitudes of Indonesian singles. The Social Science Journal, 220-227. https://doi.org/10.1016/j.soscij. 2018.07.007

Himawan, K. K. (2019). Examining the mental health, the reasons, and the coping strategies of individuals remaining single in Indonesia. The International Journal of Health, Wellness, and Society. doi: 10.18848/2156-8960/CGP

Kusumanigtyas, C. G. (2010). Hubungan konsep diri dengan kecemasan dalam memilih pasangan hidup pada wanita dewasa awal. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi Soegijapranata.

Mahfuzhatillah, K. F. (2018). Studi faktor-faktor yang mempengaruhi menunda menikah pada wanita dewasa awal. Jurnal Ittihad, 2(1), 1-9.

Mentari, G. (2019). Gambaran preferensi pemilihan pasangan pada dewasa awal pengguna situs online dating. (Skripsi Tidak Diterbitkan). Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Oktavianin, N. (2014). Faktor penyebab orang dewasa awal menunda pernikahan. Jurnal Bimbingan Konseling, 1(1), 1-9.

Paputungan, F. F., Gunawan, P. N., Pangemanan, D. H. C., & Khoman, J. A. (2019). Perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan jenis kelamin pada tindakan penumpatan gigi. Jurnal e-Clinic, 5(2), 71-76.

Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2010). Buku ajar psikiatri klinis edisi 2. Alih bahasa: Profitasari, Nisa TM. Jakarta: EGC.

Santrock, J. W. (2012). Life span development (Perkembangan Masa Hidup, Jilid 2). Alih Bahasa: J. Damanik. Jakarta: Erlangga.

Sari, N. R., Agustina, R., Girsang, A. P. I., Annisa, L., Dewi, F. W. R., Sulistyowati, N. P., & Wilson, H. (2020). Statistik pemuda Indonesia 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Situmorang, A. (2007). Staying single in a married world. Asian Population Studies, 3(3), 287–304.

Stuart, G. W. (2006). Buku saku keperawatan jiwa edisi 5. Jakarta: EGC

Todosijevic, B., Ljubinkovic, S., & Arancic, A. (2003). Mate selection criteria: A trait desirability assessment study of sex differences in Serbia. Evolutionary Psychology, 1, 116-126.

Townsend, J. M. (1989). Mate selection criteria: A pilot study. Ethology and Sociobiology, 10, 241-253.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Utami, V., Hakim, L., & Junaidin, J. (2019). Hubungan harga diri dengan kecemasan memilih pasangan hidup pada perempuan dewasa awal. Jurnal Psimawa, 2(1), 15-20. https://doi.org/10.1234/jp.v2i1.431

Information
PDF
1395 times PDF : 1382 times