SOSIALISASI GENDER OLEH ORANGTUA DAN PRASANGKA GENDER PADA REMAJA

Dewi Ashuro Itouli Siregar
Gunadarma University
Indonesia
Sri Rochani
gunadarma university
Indonesia

Abstract
Teori belajar sosial, perlakuan orangtua yang berbeda secara tradisional terhadap anak laki-laki dan perempuan dipercaya sebagai salah satu sumber prasangka gender. Untuk membuktikan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sosialisasi gender oleh orangtua dengan prasangka gender pada remaja. Partisipan terdiri atas 106 perempuan dan 94 pria di DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan gender (hostile sexism) pada remaja pria lebih tinggi daripada perempuan. Sebaliknya, perempuan memiliki penerimaan gender (benevolent sexism) yang lebih tinggi daripada pria. Diketahui pula bahwa orangtua menerapkan sosialisasi gender yang lebih tradisional pada remaja perempuan. Responden dari ibu yang lebih dominan ternyata memiliki penerimaan gender yang lebih tinggi. Juga ditemukan adanya hubungan karakteristik demografis berupa usia, tingkat pendidikan, dan status bekerja pada ibu dengan prasangka gender. Berdasarkan analisis korelasi Pearson, tidak terbukti bahwa sosialisasi gender oleh orangtua berhubungan dengan prasangka gender secara umum, maupun dengan penerimaan gender pada remaja pria dan perempuan. Namun demikian, ditemukan bahwa sosialisasi gender oleh orangtua memiliki hubungan dengan penolakan gender pada remaja pria meskipun tidak pada remaja perempuan.

Information
PDF Tweet
1688 times PDF : 4017 times