PERBEDAAN PENGGUNAAN NOZZLE POLIJET DAN FLAT FAN PADA KALIBRASI PENYEMPROTAN KNAPSACK SPRAYER

Vira Irma Sari
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Indonesia
Agung Dharma Prasetio
Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Indonesia

Abstract

Kegiatan penyemprotan umumnya menggunakan alat semprot knapsack sprayer yang memiliki nozzle untuk mengubah larutan menjadi butiran semprot. Pemilihan nozzle harus tepat agar butiran semprot yang dihasilkan sesuai dengan target penyemprotan. Nozzle polijet dan flat fan adalah dua nozzle yang umumnya digunakan oleh masyarakat. Kalibrasi kedua nozzle tersebut dibutuhkan agar mengetahui kualitas dan kuantitas volume semprot yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan lebar semprotan, volume semprot dan mendapatkan rekomendasi nozzle yang tepat berdasarkan hasil kalibrasi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2021sampai Maret 2021 di areal percobaan Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Penelitian ini disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari dua perlakuan yaitu : P1  (polijet) dan P2 (flat fan). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 10 kali percobaan. Data dianalisis menggunakan Uji T pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nozzle polijet menghasilkan lebar semprot, flowrate, konsentrasi dan kebutuhan bahan per tangki yang lebih kecil dibandingkan flat fan, namun menghasilkan volume semprot yang lebih besar. Berdasarkan hasil perhitungan kalibrasi, nozzle polijet lebih direkomendasikan karena membutuhkan bahan (herbisida) yang lebih sedikit sehingga aman bagi lingkungan dan menghemat biaya.

Keywords
Knapsack Sprayer; Nozzle; Penyemprotan
References

Candrago, D., A.T. Soejono., Hanggar, G.M. 2018. Uji efektivitas dan efisiensi penggunaan beberapa tipe nozzle pada lahan datar dan bergelombang. Jurnal Agromast. 3(1): 1-9.

Chozin, M.A. 2006. Peran Ekofisiologis Tanaman Dalam Pengembangan Teknologi Budidaya Pertanian. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Agronomi. Faperta IPB. 114 hlm

Christia, A., Dad, R.J.S., Kuswanta, F.H. 2016. Pengaruh jenis dan tingkat kerapatan gulma terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max [l]. Merr). Jurnal Agrotek Tropika. 4(1): 22-28.

Darmawan, Istirohah, T. 2016. Analisis ketidakpastian hasil kalibrasi timbangan dan mistar terhadap keberterimaan pengujian gramatur kertas. Jurnal Selulosa. 6(2): 95-104.

Hayata, Araz, M., Tari, R. 2016. Uji efektivitas pengendalian gulma secara kimiawi dan manual pada lahan replanting karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Dusun Suka Damai Desa Pondok Meja Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Media Pertanian. 1(1): 36-44.

Junchongmarketing. 2021. Standard Fan Nozzle Tips for Agriculture Spraying. Internet. Diunduh pada 22 Maret 2021. Tersedia pada https://www.junchongmarketing.com/standard-fan-nozzle.

Kilkoda, A.K., Nurmala, T. Widayat, D. 2015. Pengaruh keberadaan gulma (Ageratum conyzoides dan Borreria alata) terhadap pertumbuhan dan hasil tiga ukuran varietas kedelai (Glycine max L. Merr) pada percobaan pot bertingkat. Jurnal Kultivasi. 14(2): 1-9.

Moelyandani, D.Q., Setiyono. 2020. Kompetisi beberapa jenis gulma terhadap pertumbuhan beberapa varietas tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Jurnal Proteksi Tanaman Tropis. 1(1): 21-26.

Nurjannah, U. 2003. Pengaruh dosis herbisida Glifosat dan 2,4-D terhadap pergeseran gulma dan tanaman kedelai tanpa olah tanah. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. 5(1): 27-33.

Prabaningrum, L. 2017. Pengaruh arah pergerakan nozzle dalam penyemprotan pestisida terhadap liputan dan distribusi butiran semprot dan efikasi pestisida pada tanaman kentang. Jurnal Hortikultura. 27(1): 113-126.

Prasetio, A.A., Karuniawan, P.W. 2017. Efikasi tiga jenis herbisida pada pengendalian gulma di tanaman karet (Hevea brasiliensis Muel. Arg.) belum menghasilkan. Plantropica Journal of Agricultural Science. 2(2): 100-107.

Sari, V.I., Putra, P.G., Paruhum, H. 2018. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan pemberian bioherbisida Saliara (Lantana camara) sebagai metode alternatif pengendalian gulma. Jurnal Agrosintesa. 1(2): 52-60.

Supawan, I.G., Hariyadi. 2014. Efektivitas herbisida IPA-Glifosat 486 SL untuk pengendalian gulma pada budidaya tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) belum menghasilkan. Buletin Agrohorti. 2(1): 95-103.

Sembiring, D.S.P.S., Sebayang, N.S. 2019. Uji efikasi dua herbisida pada pengendalian gulma di lahan sederhana. Jurnal Pertanian. 10(2): 61-69.

Spraytrac. 2021. Nozzle Polijet (AN). Internet. Diunduh pada 22 Maret 2021. Tersedia pada https://spraytrac.com/products/30an.

Program Studi Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit

Information
PDF
11366 times PDF : 11545 times