PENENTUAN PRIORITAS INFRASTRUKTUR JALAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) EXPERT CHOICE STUDI KASUS: JALAN RAYA DEMAK-GODONG

Uppit Yuliani
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
Indonesia

Abstract

Proses penentuan proyek jalan pada pembangunan infrastruktur jalan, disusun berdasarkan skala kebutuhan dan kemendesakan seperti yang ada dalam Daftar Usulan Rencana Proyek (DURP). Pada penerapannya di lapangan ditemukan perbedaan antara DURP dengan rencana proyek yang telah disetujui seperti pada Daftar Isian Proyek (DIP). Studi penelitian menggunakan kasus jalan raya Demak – Godong Jawa Tengah yang dibangun oleh Dinas Bina Marga. Pendekatan ilmiah perlu dilakukan sebagai bahan untuk memutuskan penanganan proyek jalan sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas para pembuat kebijakan. Metode ilmiah yang digunakan adalah metode Analytic Hierarchy Process (AHP), metode yang cukup dikenal dan banyak digunakan dalam pengambilan keputusan dan manajemen. Melalui studi ini dapat dibuktikan bahwa metode AHP cukup handal dalam membantu para pembuat kebijakan dalam proses pengambilan keputusan yang obyektif. Metode AHP yang digunakan adalah Expert Choice untuk menentukan manakah prioritas jalan yang tepat, apakah beton atau aspal melihat dari beberapa faktor seperti daya tahan konstruksi serta dari segi penilaian kualitatif berupa perbandingan tingkat kenyamanan, dampak lingkungan, dampak sosial, ketersediaan bahan & peralatan dilokasi, serta metode & teknologi pelaksanaan. Dari hasil penelitian dapat diketahui faktor teknis yang mempunyai bobot tertinggi adalah faktor daya tahan terhadap cuaca sebagai prioritas dengan nilai 0,493, faktor non teknis yang mempunyai bobot tertinggi adalah faktor ketersediaan sumber daya dengan nilai prioritas 0,298 terhadap cuaca, 0,356 terhadap pergerakan tanah dan 0,363 terhadap perubahan lalu lintas. Konstruksi jalan beton unggul pada empat faktor yaitu daya tahan terhadap cuaca, daya tahan terhadap pergerakan tanah, daya tahan terhadap lalu lintas dan jangka waktu perawatan dengan tingkat keunggulan rata-rata enam kali dibanding konstruksi aspal. Keunggulan konstruksi aspal terdapat pada faktor-faktor kenyamanan permukaan jalan, kemudahan pelaksanaan pembangunan, ketersediaan sumber daya dan teknologi serta biaya dengan yang perbandingan keunggulannya dengan konstruksi beton adalah rata-rata empat kali. Dari berbagai aspek tersebut menunjukkan jalan beton rata-rata lebih unggul dibanding dengan jalan aspal.

Keywords
Analytic Hierarchy Process (AHP); Proyek Jalan; Expert Choice
References

Apriyanto., A. (2008). “Perbandingan Kelayakan Jalan Beton dan Aspal dengan Metode Analityc Hierarchy Process (Ahp) (Studi Kasus Jalan Raya Demak – Godong)” Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Dinariana, Dwi. (2013). “Analysis Feasibility Asphalt Pavement And Concrete Pavement With Analytical Hierarchy Prrocess (AHP) Method” Universitas Muhammadiyah Surakarta, Solo

Ignasius, Gerardus., Djakfar, Ludfi & Anwar, Ruslin.(2014). “Studi Penentuan Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Di Kabupaten Lembata – Provinsi NTT”, Jurnal Rekayasa Sipil, Vol.8, No.1.

Irawan, Hafit., Ismiyati & Pudjianto, B. (2016). “Penentuan Skala Prioritas Penanganan Jalan Kabupaten di Kabupaten Kudus Dengan Metode Analytical Hierarchy Process”Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.

Kurnia Putri, Puji. (2019). “Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Rumah di Kota Tangerang”, TEKNOINFO, Vol. 13 No 1, 2019

Mulyani, Sri Yeni & Widayat , Djoko. (2013). “Pengembanagn Model Analitis Perhitungan Temperatur Perkerasan Jalan Untuk Penetuan Kelas Kinerja Aspal”, Puslitbang Jurnal Jalan dan Jembatan, Vol.30, No.1, hal 16-21.

Rulan. (2013). “Prioritas Pemeliharaan Jalan Non Lingkungan di Kota Surakarta Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process”Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sjahdanurliwan, M. (2003). “Karaketristik Aspal yang Diperlukan Sebagai Bahan Jalan”, Jurnal Litbang Jalan, Vol.20, No.4, hal 1-4, Desember.

Sjahdanurliwan, M. (2008). “Kelebihan Serta Kekurangan Perkerasan Beraspal dan Beton”, Puslitbang Jalan dan Jembatan, Vol.25, No.1, hal 1-11.

Yusuf., A.(2006). “Kinerja Sistem Drainase yang Berkelanjutan Berbasis Partisipasi Masyarakat” Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang

Information
PDF
780 times PDF : 791 times
Article Tools



Email the author (##plugins.block.readingTools.loginRequired##)