KEKERASAN DOMESTIK PADA ISTRI DALAM PERKAWINAN YANG TIDAK MEMPUNYAI ANA
Abstract
Kebanyakan korban kekerasan domestik adalah pihak istri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan dampak kekerasan domestik pada istri dalam perkawinan yang tidak mempunyai anak. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berbentuk studi kasus dengan subjek penelitian seorang istri yang mengalami kekerasan domestik dalam perkawinan yang tidak mempunyai anak. Subjek berusia 30 tahun, dan usia perkawinan 9 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dan suami menemukan titik jenuh dalam kehidupan berumah tangga yang monoton karena ketidakhadiran seorang anak. Hal ini membuat sang suami sering uring-uringan, sehingga memicu terjadinya kekerasan terhadap istri. Diketahui pula bahwa dalam rumah tangga ini posisi suami lebih dominan dalam hal mengatur keuangan dan mengambil keputusan.Faktor pemicu terjadinya kekerasan adalah karena subjek menolak keinginan suami untuk mengadopsi anak. Subjek beralasan, kasih sayang anak kandung dengan anak adopsi berbeda.