IDENTIFIKASI KECACATAN PRODUK KOMPONEN BUCKET KONVEYOR VERTICAL BELT
Abstract
Kualitas produk yang terjaga dengan baik dapat menekan biaya perbaikan dan
memenuhi kepuasan terhadap konsumen sehingga diperoleh keuntungan yang optimal.
Salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan yaitu
dengan melakukan pengendalian kualitas. Konsep pengendalian kualitas yang
diterapkan oleh PT Bukaka Teknik Utama yaitu TQC (Total Quality Control) dimana
seluruh operator berperan dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu
metode untuk meningkatkan kualitas dan perbaikan terhadap produk dan jasa adalah
Six Sigma dengan metode DMAIC. Penerapan DMAIC ini perusahaan akan melakukan
perbaikan kualitas pada komponen bucket konveyor vertical belt dimulai dari
mengidentifikasi kecacatan produk yang berjumlah 383 unit. Jenis kecacatan yang
paling dominan yang terjadi pada proses produksi komponen bucket konveyor vertical
belt di PT Bukaka Teknik Utama adalah porosity yaitu sebanyak 269 unit atau sebesar
70,2%. Penyebab terjadinya kecacatan porosity pada produksi komponen bucket
konveyor yaitu karena faktor manusia, mesin, dan lingkungan. Usulan perbaikan yang
dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan
berdasarkan metode DMAIC adalah melakukan pelatihan kepada operator dengan
cara dilakukan pemberian pelatihan materi dan selalu dilakukan pengawasan terhadap
operator pada saat pekerjaan berlangsung, melakukan pengawasan atau pengecekan
terhadap mesin yang digunakan dari segi kelayakan mesin dan umur mesin. Melakukan
pengawasan lingkungan serta menjaga lingkungan agar selalu tetap bersih, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja.