FITOTOKSISITAS EKSTRAK METANOL MIMBA PADA FREKUENSI APLIKASI BERULANG TERHADAP BEBERAPA TANAMAN HIDROPONIK
Abstract
Bercocok tanam secara hidroponik merupakan salah satu teknik yang dapat dilakukan bagi masyarakat terutama masyarakat urban farming. Budidaya hidroponik tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan pokok, terutama komoditi sayuran. Namun salah satu permasalahan serangan serangga hama tidak bisa dihindari tanpa upaya pengendalian. Pemanfaatan tumbuhan berkhasiat insektisida botani dapat dilakukan sebagai alternative pengendalian yang ramah lingkungan. Memanfaatkan biji Mimba asal Situbondo, Jawa Tmur, yang sudah diketahui aktif terhadap beberapa jenis serangga hama. Penggunaan tersebut mengatasi dampak penggunaan insektisida sintetik. Namun keamanan ekstrak biji mimba pada tanaman sayuran hidroponik perlu dilakukan uji. Metode uji menggunakan metode semprot pada konsentrasi 0.5%. Perlakuan penyemprotan ekstrak dilakukan sebanyak 1 dan 2 kali . Selang waktu penyemprotan pertama ke penyemprotan kedua selama sehari untuk perlakuan penyemprotan 2 kali, sedangkan untuk perlakuan penyemprotan satu kali hanya disemprot sebanyak satu kali. Tanaman yang dikendalikan yaitu tomat, pakchoi dan bayam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pada tanaman pakchoy ditemukan gejala nekrosik sebesar 2% pada frekuensi aplikasi satu kali penyemprotan, sedangkan pada tanaman sawi dan tomat baik pada penyemprotan satu dan dua kali tidak ditemukan gejala nekrotik. Ekstrak biji mimba aman terhadap tanaman pakcoy, bayam dan tomat. Akan tetapi perlu dilakukan uji residu guna mengetahui persistensi atau ketanahan bahan aktif di jaringan tanaman tersebut.