USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MESIN CUCI PT PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC)
Abstract
PT Panasonic Manufacturing Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur alat elektronik dan berlokasi di Jakarta Timur. Salah satu aspek penting dalam mendukung kelancaran proses produksi adalah perancangan tata letak fasilitas. Tata letak yang tidak efisien dapat menimbulkan pemborosan, baik dari sisi waktu maupun biaya, terutama dalam aktivitas perpindahan material antardepartemen. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perbaikan tata letak ruang produksi mesin cuci di Business Unit Laundry System menggunakan metode Activity Relationship Chart (ARC) untuk mengidentifikasi tingkat kedekatan hubungan antar area. Data dari ARC kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Blocplan untuk menghasilkan alternatif tata letak yang lebih efisien. Saat ini, tata letak terdiri dari 10 area dengan luas lantai produksi keseluruhan sebesar 103 m². Area terbesar adalah fasilitas penyimpanan barang jadi seluas 2.802 m², sedangkan area terkecil adalah toilet seluas 110 m². Tata letak eksisting memiliki pola aliran bahan U-shaped, namun menyebabkan jarak perpindahan antardepartemen mencapai 71,08 meter. Hasil perancangan menghasilkan 20 alternatif layout dengan variasi r-score, dan layout ke-14 terpilih sebagai usulan terbaik. Tata letak baru berhasil mengurangi total jarak perpindahan menjadi 43,8 meter dengan pola aliran berubah menjadi S-shaped. Selain itu, total biaya Operational Material Handling (OMH) menurun dari Rp85.896 menjadi Rp51.432. Perbaikan ini menunjukkan bahwa pendekatan ARC dan Blocplan efektif dalam meningkatkan efisiensi tata letak fasilitas produksi.