KESADARAN MEMILIH TIPE MAKANAN: STUDI PENGUKURAN SIKAP EKSPLISIT DAN IMPLISIT

Grace Theola Hanani
http://www.gunadarma.ac.id
The Nielsen Company
Indonesia
Christiany Suwartono
http://www.gunadarma.ac.id
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Indonesia

Abstract

Sosialisasi mengenai pentingnya makanan berserat semakin marak namun konsumsi makanan cepat saji terus meningkat. Padahal, banyak orang yang menyatakan atau menunjukkan sikap yang negatif terhadap konsumsi makanan cepat saji. Peneliti merasa bahwa fenomena kontradiktif tersebut perlu diteliti lebih lanjut. Untuk itulah, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai sikap terhadap makanan cepat saji dan makanan berserat, baik secara eksplisit maupun implisit. Sikap eksplisit merupakan evaluasi yang disadari dan dapat dengan mudah dilaporkan. Sedangkan, sikap implisit merupakan evaluasi yang muncul secara involuntary, tidak dapat dikontrol, dan seringkali tanpa disadari. Guna melihat gambaran sikap eksplisit dan implisit terhadap makanan cepat saji dan makanan berserat, serta untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antara sikap eksplisit dan implisit tersebut, diperlukan dua metode pengukuran, yaitu survei bagi sikap eksplisit dan Implicit Association Test (IAT) bagi sikap implisit. Penelitian dilakukan terhadap 31 laki-laki dan 68 perempuan. Partisipan-partisipan penelitian tersebut merupakan para  dewasa muda yang berusia antara 18-24 tahun. Hasilnya menunjukkan  partisipan cenderung memiliki preferensi terhadap makanan berserat dibandingkan dengan makanan cepat saji, baik pada sikap eksplisit maupun sikap implisit partisipan-partisipan penelitian. Namun, terdapat perbedaan yang signifikan antara sikap eksplisit dan implisit partisipan terhadap makanan cepat saji dan makanan berserat. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat dalam tahap perkembangan dewasa muda memiliki sikap yang lebih positif terhadap makanan berserat dibandingkan dengan makanan cepat saji. Namun, kecenderungan memilih makanan cepat saji masih termasuk tinggi. Peneliti menduga hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mengakses makanan berserat dibanding makanan cepat saji.

 

Kata Kunci: Makanan cepat saji, Makanan berserat, IAT, Sikap eksplisit, Sikap implisit

Information
Abstract views: 3234 times
Download PDF: 443 times