HARGA DIRI DAN KECENDERUNGAN NARSISTIK PADA PENGGUNA FRIENDSTER
Abstract
Fenomena jejaring sosial seperti Friendster kian marak dijumpai sebagai sarana
berinteraksi dalam dunia maya belakangan ini. Pengguna friendster sendiri adalah
kelompok yang unik dengan karakteristik yang unik. Beberapa karakteristik psikologis yang
ditengarai menjadi ciri kas kelompok ini adalah kecenderungan narsistik dan harga diri.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara kecenderungan
narsisistik dan harga diri pada pengguna Friendster. Hipotesis yang diajukan adalah ada
hubungan negatif antara harga diri terhadap kecenderungan narsisistik pada pengguna
Friendster. Semakin rendah harga diri, maka semakin tinggi pula kecenderungan narsisistik
pada pengguna Friendster, sebaliknya semakin tinggi harga diri, maka semakin rendah pula
kecenderungan narsisistik pada pengguna Friendster. Subjek penelitian memiliki
karakteristik, yakni aktif menggunakan Friendster selama minimal enam bulan. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur Skala Kecenderungan Narsisistik dan
Skala Harga Diri. Kedua skala tersebut disebar di Kota Yogyakarta dengan menggunakan
incidental sampling dan jumlah subjek didapat sebanyak 70 orang. Berdasarkan hasil
analisis didapatkan rxy = -0,346 dengan p<0,01 yang menunjukkan bahwa ada hubungan
negatif yang sangat signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada
pengguna Friendster. Dengan demikian, hasil analisis data ini mendasari bahwa hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Abstract
The social phenomenon of social network such as Friendster can be easily found recently.
The Friendster users is a group with unique characteristics such as has the tendency of
narcissistic and has unique self-esteem also. The aim of this research is to test the empirical
connection of the tendency to be narcissistic at Friendster users, looking at it from selfesteem
point of view. From the proposed hypothesis it can be said there is a negative
connection of self-esteem to the tendency to be narcissistic at Friendster users. For them,
who have lower self-esteem, the higher tendency to be narcissistic and vice-versa. The
respondens of the research have characteristics, i.e., active in using Friendster during six
months minimum. The research uses quantity method with Narcissistic Tendency Scale and
Self-esteem Scale. Both scales are distributed in Yogyakarta on an incidental sampling way
and the amount of the respondens gathered are 70 people. Based on the analysis result it is
gained rxy = -0,346 with p<0,01 which shows a very significant negative connection of selfesteem
on the tendency to be narcissistic at Friendster users. Thus, the analysis result of the
data provided the basis for the accepted hypothesis.
berinteraksi dalam dunia maya belakangan ini. Pengguna friendster sendiri adalah
kelompok yang unik dengan karakteristik yang unik. Beberapa karakteristik psikologis yang
ditengarai menjadi ciri kas kelompok ini adalah kecenderungan narsistik dan harga diri.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara kecenderungan
narsisistik dan harga diri pada pengguna Friendster. Hipotesis yang diajukan adalah ada
hubungan negatif antara harga diri terhadap kecenderungan narsisistik pada pengguna
Friendster. Semakin rendah harga diri, maka semakin tinggi pula kecenderungan narsisistik
pada pengguna Friendster, sebaliknya semakin tinggi harga diri, maka semakin rendah pula
kecenderungan narsisistik pada pengguna Friendster. Subjek penelitian memiliki
karakteristik, yakni aktif menggunakan Friendster selama minimal enam bulan. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur Skala Kecenderungan Narsisistik dan
Skala Harga Diri. Kedua skala tersebut disebar di Kota Yogyakarta dengan menggunakan
incidental sampling dan jumlah subjek didapat sebanyak 70 orang. Berdasarkan hasil
analisis didapatkan rxy = -0,346 dengan p<0,01 yang menunjukkan bahwa ada hubungan
negatif yang sangat signifikan antara harga diri dengan kecenderungan narsisistik pada
pengguna Friendster. Dengan demikian, hasil analisis data ini mendasari bahwa hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Abstract
The social phenomenon of social network such as Friendster can be easily found recently.
The Friendster users is a group with unique characteristics such as has the tendency of
narcissistic and has unique self-esteem also. The aim of this research is to test the empirical
connection of the tendency to be narcissistic at Friendster users, looking at it from selfesteem
point of view. From the proposed hypothesis it can be said there is a negative
connection of self-esteem to the tendency to be narcissistic at Friendster users. For them,
who have lower self-esteem, the higher tendency to be narcissistic and vice-versa. The
respondens of the research have characteristics, i.e., active in using Friendster during six
months minimum. The research uses quantity method with Narcissistic Tendency Scale and
Self-esteem Scale. Both scales are distributed in Yogyakarta on an incidental sampling way
and the amount of the respondens gathered are 70 people. Based on the analysis result it is
gained rxy = -0,346 with p<0,01 which shows a very significant negative connection of selfesteem
on the tendency to be narcissistic at Friendster users. Thus, the analysis result of the
data provided the basis for the accepted hypothesis.