GAMBARAN AGRESIVITAS APARAT KEPOLISIAN YANG MENANGANI DEMONSTRASI
Agus Sapari
Gunadarma University
Indonesia
Gunadarma University
Indonesia
Ni Made Taganing Kurniati
gunadarma university
Indonesia
gunadarma university
Indonesia
Abstract
GAMBARAN AGRESIVITAS APARAT KEPOLISIAN
YANG MENANGANI DEMONSTRASI
Agus Sapari1
Ni Made Taganing Kurniati2
1,2Fakultas Psikologi Universitas Gundarama
Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat
2taganing@yahoo.com
Abstrak
Sudah lama era reformasi berlangsung di Indonesia, yang ditandai dengan adanya keterbukaan dan kebebasan dalam segala hal, termasuk penyampaian pendapat di depan umum. Dalam pelaksanaannya demostrasi dapat dilakukan secara tertib dan damai tetapi dapat pula demonstrasi berkembang menjadi gerakan yang cenderung agresif dan anarkis bahkan terkesan brutal. Ketika berlangsungnya aksi demonstrasi tidak jarang terjadi tindakan pemaksaan, penembakan, pemukulan dan bahkan sampai pada pengerusakan fasilitas umum, yang dilakukan oleh polisi maupun mahasiswa. Di mata masyarakat, kekerasan yang dilakukan polisi dalam aksi demonstrasi terbilang ironis karena keberadaan polisi pada dasarnya adalah untuk melindungi rakyat. Peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran agresivitas aparat kepolisian pada saat mengamankan aksi demonstrasi dan mengapa terjadi tindakan agresif oleh aparat kepolisian terhadap para demonstran. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah aparat kepolisian yang pernah melakukan tindakan agresif terhadap para demonstran pada saat mengamankan demonstrasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan menggunakan alat tes psikologi yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) dan DAP (Draw A Person) Test, dalam penelitian ini tidak dimungkinkan untuk dilakukan observasi. Hasil penelitian menunjukan aparat kepolisian melakukan tindakan agresi terhadap para demonstran sebagai tindakan balasan terhadap tindakan agresi para demonstran sebelumnya seperti memaki, melempar atau memukul.
YANG MENANGANI DEMONSTRASI
Agus Sapari1
Ni Made Taganing Kurniati2
1,2Fakultas Psikologi Universitas Gundarama
Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat
2taganing@yahoo.com
Abstrak
Sudah lama era reformasi berlangsung di Indonesia, yang ditandai dengan adanya keterbukaan dan kebebasan dalam segala hal, termasuk penyampaian pendapat di depan umum. Dalam pelaksanaannya demostrasi dapat dilakukan secara tertib dan damai tetapi dapat pula demonstrasi berkembang menjadi gerakan yang cenderung agresif dan anarkis bahkan terkesan brutal. Ketika berlangsungnya aksi demonstrasi tidak jarang terjadi tindakan pemaksaan, penembakan, pemukulan dan bahkan sampai pada pengerusakan fasilitas umum, yang dilakukan oleh polisi maupun mahasiswa. Di mata masyarakat, kekerasan yang dilakukan polisi dalam aksi demonstrasi terbilang ironis karena keberadaan polisi pada dasarnya adalah untuk melindungi rakyat. Peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran agresivitas aparat kepolisian pada saat mengamankan aksi demonstrasi dan mengapa terjadi tindakan agresif oleh aparat kepolisian terhadap para demonstran. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah aparat kepolisian yang pernah melakukan tindakan agresif terhadap para demonstran pada saat mengamankan demonstrasi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan menggunakan alat tes psikologi yaitu EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) dan DAP (Draw A Person) Test, dalam penelitian ini tidak dimungkinkan untuk dilakukan observasi. Hasil penelitian menunjukan aparat kepolisian melakukan tindakan agresi terhadap para demonstran sebagai tindakan balasan terhadap tindakan agresi para demonstran sebelumnya seperti memaki, melempar atau memukul.