HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DAN AGRESIVITAS PADA PEMAIN SEPAKBOLA REMAJA AKHIR
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Sepakbola merupakan jenis permainan paling popular di Indonesia. Pemain sepak bola remaja akhir sendiri dituntut untuk bisa mengatur emosi agar tidak berprilaku agresif dalam bermain dilapangan. Kematangan emosi adalahsuatu keadaan di mana individu dapat mengendalikan emosinya tidak seperti masasebelumnya, baik secara psikis maupun dalam hubungan interaksinya denganlingkungannya sehingga individu mampu untuk mencapai tingkat emosional yangsehat. Agresivitas adalah perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental, serta tindakan atau cara yang menyakitkan yang tujuannya membahayakan atau menyakiti seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara kematangan emosi dan agresivitas pada pemain sepakbola remaja akhir. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua alat ukur, yaitu skala kematangan emosi Smitson yang dikembangkan menggunakan karakteristik individu yang memiliki kematangan emosi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SSB dengan 150 siswa SSB Jakarta dan Depok sebagai sampel. Teknik sampling yang dipakai purposive sampling. Uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman Corelation sebesar -0,527 nilai minus berarti mengandung arah sebaliknya, taraf signifikan 0,000 (p<0,001). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kematangan emosi dan agresivitas pada pemain sepakbola remaja akhir.
Kata Kunci: agresivitas, kematangan emosi, pemain sepak bola, remaja akhir