PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PENDERITA TALASEMIA
Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Psychological well-being adalah suatu kondisi di mana individu memiliki perasaan puas, bahagia, dapat menerima segala aspek baik positif dan negatif dalam dirinya. Psychological well-being dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Talasemia adalah kelainan bawaan yang dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu. Selain memerlukan transfusi darah, pasien juga memerlukan pemberian obat yang dapat mengeluarkan zat besi yang berlebih akibat transfusi. Baik transfusi darah maupun pemberian obat tersebut merupakan keadaan yang tidak nyaman bagi penderita, sehingga dapat menyebabkan psychological well-being yang pada umumnya rendah. Penelitian ini menggunakan subjek seorang wanita penderita talasemia beta mayor yang berusia 42 tahun dan memerlukan transfusi darah secara rutin. Dilakukan penelitian psychological well-being dengan metode penelitian kualitatif menggunakan studi kasus intrinstik. Penelitian kualitatif dilakukan berdasarkan observasi dan wawancara baik terhadap subjek maupun significant other. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa walaupun mengidap talasemia yang cukup berat, subjek tetap mempunyai psychological well-being yang tinggi. Hal ini dibuktikkan dengan kemampuan subjek yang mempunyai prestasi selama masa pendidikan SMA dan universitas selain itu subjek mampu bekerja dan nyaman dengan lingkungan kerja. Di bidang sosial subjek mempunyai aktivitas di organisasi Yayasan Talasemia dengan memberikan dukungan positif bagi penderita talasemia lainnya. Kesimpulannya tidak semua penderita talasemia yang berat menunjukkan psychological well-being yang rendah. Subjek justru memperlihatkan psychological well-being yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan keluarga, maupun lingkungan kerja. Contoh kasus ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan psychological well-being penderita talasemia lainnya.
Kata Kunci: Psychological Well-Being, Talasemia