HUBUNGAN ANTARA IDENTITAS SOSIAL DAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KOMUNITAS VIRTUAL KASKUS REGIONAL DEPOK
Abstract
Banyak komunitas vitual yang
menunjukkan perilaku yang berbeda-beda. Ada anggota komunitas yang
merasa eksklusif menggunakan seragam
dan ciri khas untuk membedakan dengan
anggota lain, namun ada juga yang tidak.
Ketika seseorang masuk dalam sebuah
komunitas, kemungkinan besar akan
cenderung kon-form atau mengikuti
peraturan dalam komunitas tersebut,
bukan secara dipaksa melainkan secara
sukarela karena sudah merasa menjadi
bagian dari komunitas tersebut sehingga
self-esteem atau harga dirinya akan naik
serta sense of belonging atau rasa
memilikinya akan lebih nampak. Akan
tetapi ada beberapa orang yang merasa
meskipun tergabung dalam komu-nitas
namun merasa tidak harus konform
dengan komunitasnya, termasuk dalam
hal aturan dan atributnya. Atas dasar permasalahan ini, maka timbul pertanyaan
penelitian apakah ada hubungan antara
identitas sosial dengan konformitas pada
anggota komunitas virtual.
menunjukkan perilaku yang berbeda-beda. Ada anggota komunitas yang
merasa eksklusif menggunakan seragam
dan ciri khas untuk membedakan dengan
anggota lain, namun ada juga yang tidak.
Ketika seseorang masuk dalam sebuah
komunitas, kemungkinan besar akan
cenderung kon-form atau mengikuti
peraturan dalam komunitas tersebut,
bukan secara dipaksa melainkan secara
sukarela karena sudah merasa menjadi
bagian dari komunitas tersebut sehingga
self-esteem atau harga dirinya akan naik
serta sense of belonging atau rasa
memilikinya akan lebih nampak. Akan
tetapi ada beberapa orang yang merasa
meskipun tergabung dalam komu-nitas
namun merasa tidak harus konform
dengan komunitasnya, termasuk dalam
hal aturan dan atributnya. Atas dasar permasalahan ini, maka timbul pertanyaan
penelitian apakah ada hubungan antara
identitas sosial dengan konformitas pada
anggota komunitas virtual.