REVITALISASI KAWASAN KOTA TUA JAKARTA SEBAGAI UPAYA MENGEMBALIKAN IDENTITAS KOTA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana proses revitalisasi kawasan kota yang berbasiskan kawasan konservasi di pusat kota, dalam hal ini pusat kota Jakarta, yakni kawasan kota tua, sehingga dapat dilihat penyesuaian setting fisik kawasannya sebagai identitas kawasan kota, tidak hanya dilihat dari sisi fisik kotanya saja, tetapi juga dari sisi pelaku ruangnya. Kota Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang telah melalui tahapan pembangunan dan memiliki sejumlah kawasan bersejarah, diantaranya adalah kawasan kota tua yang memiliki keunikan tersendiri, yakni sebuah kawasan yang pada masa pembentukannya adalah merupakan kawasan yang didalamnya berderet bangunan perkantoran, pada perkembangannya kawasan kawasan kota tua ini sempat mengalami penurunan aktivitas kota serta kualitas lingkungan, tetapi dalam periode satu dekade terakhir ini ada kecenderungan peningkatan aktivitas kota di kawasan ini serta adanya revitalisasi sarana dan prasarana dari berbagai pihak untuk menjadikan kawasan ini menjadi kawasan konservasi yang bisa hidup kembali serta mengembalikan identitas kotanya seperti semula. Metode penelitian Induktif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan fenomenologi (berawal dari fenomena yang terjadi di lapangan), teori dasar konservasi kota yang muncul hanya sebagai asumsi awal yang terkait dengan fenomena di lapangan yang telah diamati pada awal proses. Selanjutnya, kerangka dasar teori konservasi kota diformulasikan dalam membuat rancangan penelitian untuk pegangan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya konsep-konsep ruang kawasan yang menunjang proses revitalisasi dari kawasan konservasi tersebut, yakni: Konsep Ruang Interaksi Masyarakat, Konsep Ruang Pentas Temporer dan Konsep Ruang Ekonomi dan Perdagangan.