PERENCANAAN PONDASI KELOMPOK TIANG BOR BERDASARKAN GEMPA KUAT (CAPACITY DESIGN)
Abstract
Semakin banyaknya pembangunan gedung-gedung bertingkat di Indonesia, maka
semakin penting pula arti perencanaan struktur bangunan bertingkat, terutama
perencanaan terhadap gempa. Perencanaan pondasi harus konsisten dengan
perencanaan struktur atasnya. Apabila struktur atas direncanakan berdasarkan gempa
kuat maka perencanaan pondasinya juga harus berdasarkan gempa kuat, sehingga
bila bangunan tersebut terkena gempa kuat diharapkan struktur tersebut mampu
melakukan perubahan bentuk secara daktail sehingga tidak sampai mengalami
keruntuhan total. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku
dari pondasi yang terkena beban gempa dengan perencanaan berdasarkan gempa kuat.
Acuan yang digunakan dalam perencanaan pondasi kelompok tiang berdasarkan
gempa kuat (Capacity Design) adalah jurnal dari M.J Pender yaitu A Seismic Pile
Foundation Design Analysis mengenai perencanaan pondasi tiang terhadap bebanbeban
yang bekerja khususnya beban gempa. Dalam studi ini diambil berdasarkan
secara kapasitas, lokasi yang ditinjau adalah di daerah Jakarta Selatan dimana
termasuk ke dalam wilayah gempa 3. Gedung yang direncanakan adalah gedung
Rumah Sakit dengan tinggi 12 lantai. Perhitungan penurunan tiang tunggal
menggunakan metode semi empiris dan penurunan kelompok tiang menggunakan
metode empiris yang dikeluarkan Mayerhoff. Dalam desain digunakan pondasi tiang
bor berdiameter 0.8 m serta panjang 18 m. Kapasitas dukung aksial ultimit pondasi
tiang yang terbesar adalah 161.42 ton sedangkan kapasitas dukung lateral ultimit
sebesar 186 ton. Penurunan terbesar yang terjadi pada tiang tunggal adalah sebesar
0.03 m sedangkan pada kelompok tiang sebesar 0.007 m. Jumlah tiang untuk satu
kelompok tiang adalah mulai dari 4 sampai 14 buah dengan dimensi pile cap terbesar
adalah 7.5 m x 4.5 m dan tebal pile cap 1 m. Tulangan pondasi yang digunakan adalah
25D16 untuk tulangan longitudinal dan D13-35 untuk tulangan spiral. Tulangan pile
cap yang digunakan adalah D25-160.
semakin penting pula arti perencanaan struktur bangunan bertingkat, terutama
perencanaan terhadap gempa. Perencanaan pondasi harus konsisten dengan
perencanaan struktur atasnya. Apabila struktur atas direncanakan berdasarkan gempa
kuat maka perencanaan pondasinya juga harus berdasarkan gempa kuat, sehingga
bila bangunan tersebut terkena gempa kuat diharapkan struktur tersebut mampu
melakukan perubahan bentuk secara daktail sehingga tidak sampai mengalami
keruntuhan total. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku
dari pondasi yang terkena beban gempa dengan perencanaan berdasarkan gempa kuat.
Acuan yang digunakan dalam perencanaan pondasi kelompok tiang berdasarkan
gempa kuat (Capacity Design) adalah jurnal dari M.J Pender yaitu A Seismic Pile
Foundation Design Analysis mengenai perencanaan pondasi tiang terhadap bebanbeban
yang bekerja khususnya beban gempa. Dalam studi ini diambil berdasarkan
secara kapasitas, lokasi yang ditinjau adalah di daerah Jakarta Selatan dimana
termasuk ke dalam wilayah gempa 3. Gedung yang direncanakan adalah gedung
Rumah Sakit dengan tinggi 12 lantai. Perhitungan penurunan tiang tunggal
menggunakan metode semi empiris dan penurunan kelompok tiang menggunakan
metode empiris yang dikeluarkan Mayerhoff. Dalam desain digunakan pondasi tiang
bor berdiameter 0.8 m serta panjang 18 m. Kapasitas dukung aksial ultimit pondasi
tiang yang terbesar adalah 161.42 ton sedangkan kapasitas dukung lateral ultimit
sebesar 186 ton. Penurunan terbesar yang terjadi pada tiang tunggal adalah sebesar
0.03 m sedangkan pada kelompok tiang sebesar 0.007 m. Jumlah tiang untuk satu
kelompok tiang adalah mulai dari 4 sampai 14 buah dengan dimensi pile cap terbesar
adalah 7.5 m x 4.5 m dan tebal pile cap 1 m. Tulangan pondasi yang digunakan adalah
25D16 untuk tulangan longitudinal dan D13-35 untuk tulangan spiral. Tulangan pile
cap yang digunakan adalah D25-160.