ASIMILASI DISAIN DAN FUNGSI BANGUNAN PADA KAWASAN KONSERVASI KOTA
Abstract
Lingkungan yang responsif dapat diamati dari aspek fungsional, ruang kota dalam mengakomodasi berbagai aktivitas, desain bangunan, struktur spasial, citra tempat dan peran serta komunitas dalam memaknai tempatnya. Dalam wacana desain urban, khususnya berkaitan dengan kawasan konservasi kota, isu keberlanjutan turut menjadi salah satu ciri lingkungan yang responsif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada kawasan konservasi, terutama pada kawasan kota tua yang telah mengalami proses perkembangan, dengan studi kasus Kawasan Braga, Bandung, yang memiliki keunikan dan kekhasan, tidak hanya dilihat dari sisi fisik bangunan dan kawasannya, tetapi juga dari sisi makna kawasan serta pengguna/pelaku kawasan tersebut. Subyek penelitian ini masih dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur dan perkotaan dalam upaya menggali pengetahuan mengenai bagaimana keberadaan kawasan konservasi dalam proses perkembangan kota yang dilatarbelakangi proses transformasi global. Pendekatan ini tidak hanya melihat aspek fisik keruangan tapi juga menekankan lebih pada proses interaksi antara manusia dengan manusianya sebagai komunitas, atau manusia dengan ruang dan sebaliknya. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya tema ruang berdasarkan asimilasi disain dan asimilasi fungsi bangunan dari kawasan konservasi tersebut.