PRESENTASI DIRI GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN SISWA BERMASALAH DI SD NEGERI 01 JEPORO
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Indonesia
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Amikom Purwokerto
Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentasi diri guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa bermasalah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 Jeporo, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentasi diri guru BK di front stage dan back stage memperlihatkan penampilan yang berbeda dihadapan siswa bermasalah jika dibandingkan dengan siswa tidak bermasalah. Di front stage (panggung depan) ada dua jenis elemen yang diperhatikan guru BK dalam menangani siswa bermasalah, yakni, verbal dan non verbal. Untuk elemen verbal, guru BK mengoptimalkan aspek lisan dan tulisan. Aspek lisan berkaitan dengan gaya pesan yang bertingkat, mulai dari gaya persuasif hingga koersif. Ada rentang waktu yang digunakan guru BK untuk perubahan dari tiap tingkatan pesan tersebut. Guru BK juga memperhatikan pilihan kata dan kalimat yang sesuai dari tiap tingkatan pesan. Hal itu dimaksudkan agar siswa bermasalah dapat memberikan umpan balik sesuai harapan guru BK. Untuk aspek tulisan mulai diberlakukan oleh guru BK jika tingkatan pesan lisan sudah mencapai tahapan koersif, namun belum ada perubahan dari siswa bermasalah. Adapun aspek tulisan merupakan kelanjutan dari tahapan lisan. Aspek tulisan dijewantahkan melalui pembuatan surat pemanggilan orang tua. Nantinya akan diadakan forum diskusi antara guru BK, orang tua dan siswa bermasalah dalam sesi berbeda. Sedangkan untuk elemen non verbal, guru BK menampilkan beberapa hal seperti mimik wajah, bahasa tubuh, eye contact, tekanan suara, pakaian, asesoris, gaya rambut, dan lainnya. Semua elemen itu dimaksudkan sebagai penguat makna bagi pesan verbal. Elemen ini juga merupakan pendukung bagi keberhasilan pesan verbal. Sementara itu di back stage (panggung belakang) ternyata ada perbedaan penampilan yang cukup signifikan ditampilkan guru BK. Mereka merasakan berbagai keluhan dari apa yang ditampilkannya di front stage. Ada energi ekstra yang harus disiapkan oleh guru BK dalam menghadapi siswa bermasalah dan itu mempengaruhi stabilitas fisik dan psikisnya di back stage.
Keywords
References
Adler, R. B., & Rodman, G. (2006). Understanding Human Communication. Oxford University Press.
Adliandri, A. E., & Yohana, N. (2016). Presentasi Diri Fashion Icon Hijab Syari Kota Pekanbaru melalui Media Sosial Instagram. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Riau, 3(1).
Argawati, N. O. (2014). Improving Students’ Speaking Skill Using Group Discussion. Journal of English Language Teaching in Indonesia, 2(2), 74–81.
Goffman, E. (1956). The Presentation of Self in Everyday Life. University of Edinburgh, Social Sciences Research Centre.
Gunarsa, S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Dewasa. Gunung Mulia.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenadamedia Group.
Muhammad. (2011). Metode Penelitian Bahasa. Ar-Ruzz Media.
Mulyana, D. (2003). Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Bumi Aksara.
Nurdiati. (2019). Peranan Guru Kelas Dalam Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Menangani Siswa yang Bermasalah Di SD INPRES Padaelo, Kecamatan Tanete Rilau. Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 1, 20–30.
Perdana, G. R., & Ahmadi, D. (2015). Presentasi Diri Seleb Instagram Hijabers. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika UNISBA (Sosial Dan Humaniora), Universitas Islam Bandung.
Prayitno, & Amti, E. (2004). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Edisi revisi. Rineka Cipta.
Rakhmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya.
Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.
Redaksi Sinar Grafika. (2009). Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Tahun 2005). Sinar Grafika.
Rizqiyah, M. (2017). Peranan Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Membantu Penyesuaian Diri Siswa baru di SMPIT Abu Bakar Yogyakarta. Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 14(2).
Sadirman, A. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo.
Salahudin, A. (2010). Bimbingan dan Konseling. CV Pustaka Setia.
Siregar, H. I. (2015). Pendekatan Teori Dramaturgi Dalam Komunikai Guru Bimbingan Konseling di SMPN 1 Batangkuis. Jurnal Handayani, 4(1).
Sukidin, B. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Insan Cendekia.
Turistiati, A. T., MIRHRM, & Andhita, P. R. (2021). KOMUNIKASI ANTARBUDAYA: Panduan Komunikasi Efektif antar Manusia Berbeda Budaya. Zahira Media Publisher.
Wahid, A. H., Mualli, C., & Qodratillah, K. R. (2018). Pengembangan Karakter Guru Dalam Menghadapi Demoralisasi Siswa Perspektif Teori Dramaturgi. Jurnal Mudarrisuna, 8(1).
Widodo, S. (2010). Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial. Aditya Media Publishing.
Winkel, W. (1984). Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah. PT Gramedia.