‘MEME’ SEBAGAI SEBUAH PESAN DAN BENTUK HIPERREALITAS DI MEDIA
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Padang
Indonesia
Abstract
“Meme” merupakan salah satu karya seni yang akhir-akhir ini sangat marak dimunculkan oleh para netizen di media sosial. Pada era digital meme beredar tidak lagi dipahami sebatas unit-unit kecil dari budaya yang tersebar dari orang ke orang dengan cara menyalin atau imitasi, namun saat ini istilah meme mengacu pada replikasi foto atau gambar seseorang yang diubah ke bentuk lain, ditambah dengan berbagai tulisan yang biasanya bersifat sindiran atau lelucon melalui Windows (dan sistem operasi lainnya) dari pengguna internet. Meme dapat berkembang dengan imitasi yang dilakukan oleh manusia sesuai dengan ide yang tersimpan dalam otak dan menyebar dengan proses peniruan dan postingan yang dilakukan oleh para netizen. Penelitian ini menggunakan tradisi kualitatif dengan paradigma kritis dengan studi literatur, pengamatan dan wawancara. Meme sebagai sebuah pesan berkembang begitu masif di media sosial, merupakan salah satu ciri hiperrealitas dan simulasi di mana kompleksitas antara tanda, citra dan realitas bertemu.
Keywords
References
Bauckhage, Christian. 2011. Insight into Internet Memes. Proceedings of the Fifth International AAAI Conference on Weblogs and Social Media, 42-49.
Baudrillard, Jean. 1983. Simulation. New York: Semiotex (e).
Blackmore. 1999. The Meme Machine. New York: Oxford University Press.
Brunello, J. (2012). Internet-memes and everyday creativity: Agency, sociability and the aesthetics of postmodernism. Thesis. University of California, Los Angeles, United States of America.
Dawkins, Richard. 2006. The Selfish Gene, Oxford University Press, New York.
Dynel Marta. 2016. “I Has Seen Image Macros!”Advice Animal Memes as Visual-Verbal Jokes. International Journal of Communication 10(2016), Feature 660–688 1932–8036/2016FEA0002.
Eriyanto. 2003. Analisis Wacana. Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS
http://download.portalgaruda.org/article.
http://gen.lib.rus.ec/search
http://web.ebscohost.com/ehost/resultsadvanced?sid
Lubis, Akhyar Yusuf. 2014. Postmodernisme Teori dan Metode. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lull, James. (1997). Media, Komuniksi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Panuju, Redi. 2002. Relasi Kuasa Negara Media Massa dan Public (Pertarungan Memenangkan Opini Publik dan Peran dalam Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Piliang, Yasraf Amir, 2003, Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna, Jalasutra, Bandung.
Rintel, Sean. (2013). “Crisis Memes: The Importance of Templatability to Internet Culture and Freedom of Expression” dalam “Australasian Journal of Popular Culture” ed. Adam Geczy, 2013.
Shifman, Limor. 2012. Memes in Digital Culture. United States of America: The Mitt Press
Shifman, Limor. 2013. Memes in a Digital World: Reconciling with a Conceptual Troublemaker. Journal of Computer-Mediated Communication, 362-377
Widjajanto, Kenmada. (2013). Perencanaan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi. Bandung: CV Ultimus
www.communication-society.com