STUDI KASUS KONFLIK PT.XXX DENGAN PELANGGAN KERETA KELAS EKONOMI BERDASAR ILMU TEORI ORGANISASI UMUM
Abstract
Dewasa ini mobilitas transportasi di kota-kota besar sudah sangat padat, terutama di
Kota Jakarta.Penggunaan transportasi umum di Jakarta merupakan salah satupilihan
yang bijak dalambepergian sehari-hari.Berbagai perusahaanbanyak yang
menyediakan transportasiumum diJakarta, salah satutransportasi umumyang
digemari masyarakat Jakarta dan sekitarnya adalah kereta api. Tujuan penulisan ini
adalahmenjelaskan konflik yang terjadi antara suatu organisasidengan pelanggan
dalam hal ini PT.XXX dengan pelanggan kelas ekonominya, serta memberikan
beberapa alternatif solusi mengenai sistempenjadwalan dan mengenai konflik yang
terjadi di antara kedua belah pihak. Observasi langsung ke lapangan dan bertanya
langsung kepada pelanggan kereta ekonomi menjadi metode penelitian pada penulisan
ini. Dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pelanggan kereta api tentang
pendapat mereka mengenai rencana pengurangan atau penghapusan kereta dan sistem
penjadwalan kereta yang ada. Dari observasi langsung ke lapangan, didapatkan
bahwa sedikitnya jumlah kereta api ekonomi yang beroperasi membuat pelanggan
kereta saling berdesakan hingga bisa dikatakan muatannya melampaui kapasitas.
Rasanya jika fasilitas dan pelayanan transportasi kereta sudah baik, kebijakan apapun
yang dilakukan oleh pihakperusahaan akan lebih mudah diterima masyarakat karena
tidak ada yangdirugikan disebelah pihak.
Kota Jakarta.Penggunaan transportasi umum di Jakarta merupakan salah satupilihan
yang bijak dalambepergian sehari-hari.Berbagai perusahaanbanyak yang
menyediakan transportasiumum diJakarta, salah satutransportasi umumyang
digemari masyarakat Jakarta dan sekitarnya adalah kereta api. Tujuan penulisan ini
adalahmenjelaskan konflik yang terjadi antara suatu organisasidengan pelanggan
dalam hal ini PT.XXX dengan pelanggan kelas ekonominya, serta memberikan
beberapa alternatif solusi mengenai sistempenjadwalan dan mengenai konflik yang
terjadi di antara kedua belah pihak. Observasi langsung ke lapangan dan bertanya
langsung kepada pelanggan kereta ekonomi menjadi metode penelitian pada penulisan
ini. Dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pelanggan kereta api tentang
pendapat mereka mengenai rencana pengurangan atau penghapusan kereta dan sistem
penjadwalan kereta yang ada. Dari observasi langsung ke lapangan, didapatkan
bahwa sedikitnya jumlah kereta api ekonomi yang beroperasi membuat pelanggan
kereta saling berdesakan hingga bisa dikatakan muatannya melampaui kapasitas.
Rasanya jika fasilitas dan pelayanan transportasi kereta sudah baik, kebijakan apapun
yang dilakukan oleh pihakperusahaan akan lebih mudah diterima masyarakat karena
tidak ada yangdirugikan disebelah pihak.