PENGARUH BAGIAN SETEK BUD CHIP DAN KOMPOSISI PUPUK ORGANIK PADA KANDUNGAN GLUKOSA, FRUKTOSA, DAN SUKROSA PERTANAMAN TEBU
Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung
Indonesia
Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Lampung
Indonesia
Abstract
Upaya meningkatkan produksi dan pengembalian kesuburan tanah dapat dilakukan dengan aplikasi pupuk organik kompos asam humat, kiambang, dan pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bagian setek bud chip terbaik, komposisi pupuk organik yang paling efektif, dan interaksi terbaik antara bagian setek bud chip dan komposisi pupuk organik dalam meningkatkan kandungan glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Percobaan factorial disusun dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu tiga bagian setek antara lain: bud chip bagian pangkal (B1), bud chip bagian tengah (B2), dan bud chip bagian puncuk (B3). Faktor kedua yaitu komposisi pupuk organik perbandingan asam humat:kiambang:pupuk kandang yaitu: tanpa pemberian pupuk organik (P0), 70%:20%:10% (P1), 10%:70%:20% (P2), 20%:10%:70% (P3), 30%:30%:40% (P4), pupuk organik asam humat 100 % (P5), kompos kiambang 100 % (P6), dan pupuk kandang 100% (P7). Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam kemudian dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% jika hasil sidik ragam nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan bibit asal bud chip bagian pangkal dan kombinasi pupuk organik 30% asam humat:30% kompos kiambang:40% pupuk kandang menghasilkan perbandingan jumlah kandungan sukrosa:fruktosa paling tinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lain.
Keywords
References
Gusta, AR., Kusumastuti, A., Parapasan, Y. 2017. Pemanfaatan kompos kiambang dan sabut kelapa sawit sebagai media tanam alternatif pada prenursery kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 15(2): 151-155.
Hermanto, DNKT., Dharmayani, NKT., Kurnianingsih, R., Kamali, SR. 2013. Pengaruh asam humat sebagai pelengkap pupuk terhadap ketersediaan dan pengambilan nutrien pada tanaman jagung di lahan kering Kecamatan Bayan-NTB. Ilmu Pertanian (Agricultural Science) 16(2): 28-41.
Irawan, SA., Ginting, S., Karo-Karo, T. 2015. Pengaruh perlakuan fisik dan lama penyimpanan terhadap mutu minuman ringan. J. Rekayasa Pangan dan Pert. 3(3): 343-353.
Krishnakumar, T., Thamilselvi, C., Devadas, CT. 2013. Effect of delayed extaction and storage on quality sugarcane juice. African Journal of Agriculture Research 8(10): 930-935.
Luhulima, F., Kwasuna, FH., Amriati, B. 2018. Pengaruh jenis setek batang terhadap pertumbuhan empat aksesi tebu terubus (Saccharum edule L.) asal Distrik Nimboran Kabupaten Jayapura. Agrotek 1(8): 76-80.
Maharani, DM., Yulianingsih, R., Dewi, SR., Sugiarto, Y., Indriani, DW. 2014. Pengaruh penambahan natrium metabisulfit dan suhu pemasakan dengan menggunakan teknologi vakum terhadap kualitas gula merah tebu. Agritech 34(4): 365-373.
Nurmayanti, I. 2018. 'Kajian Sistem Tanpa Olah Tanah dan Pemupukan Organik pada Budidaya Tebu (Saccharum officinarum L.) di Lahan Kering'. Disertasi, Universitas Muhammadiyah Gresik. Gresik.
Oktami, W., Indrawati, W., Azis, A. 2016. Perbandingan pertumbuhan jumlah mata tunas bibit bagal tebu (Saccharum officinarum L.) varietas GMP2 dan GMP3. Jurnal Agro Industri Perkebunan 4(1): 21-30.
Pamungkas, FT., Damranti, S., Raharjo, B. 2009. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam supernatan kultur Bacillus sp. 2 DUCC-BR-KI. 3 terhadap pertumbuhan setek horisontal batang jarak pagar (Jatropha curcas L.). Jurnal Sains dan Matematika 17(3): 131-140.
Suwardi, S., Dewi, EM., Hermawan, BA. 2009. Aplikasi zeolit sebagai karier asam humat untuk peningkatkan produksi tanaman pangan. Jurnal Zeolit Indonesia 8(1): 44-51.
Widodo, EA., Niswati, A., Yusnaini, S., Buchori, H. 2016. Pengaruh pengolahan tanah dan pemberian mulsa bagas terhadap biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik) pada lahan pertanaman tebu PT GMP tahun ketiga. Jurnal Agrotek Tropika 4(3): 228-232.