PENGARUH LAMA PENGERINGAN DENGAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP PERUBAHAN WARNA DAN RASA CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.)

Sukarman Hadi Jaya Putra
Universitas Nusa Nipa, Maumere
Indonesia
Maria Stefina Asriyani
Universitas Nusa Nipa, Maumere
Indonesia

Abstract
Cabai merah besar memiliki nilai ekonomi tinggi, namun cabai merah besar termasuk dalam jenis buah yang mudah rusak. Perlakuanpascapanen yang tepat dibutuhkan, salah satunya melalui proses pengeringan yang sering digunakan secara mekanis dengan waktu pengeringan dan suhu yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berapa lama pengeringan dengan suhu yang berbeda melalui perubahan karakteristik cabai merah besar (Capsicum annum L.). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan. Temperatur pengeringan yang digunakan adalah S1 (50 °C), S2 (55 °C), S3 (60 °C) dan S4 (65 °C). Waktu pengeringan yang digunakan L1 (20 jam), L2 (23 jam), dan L3 (26 jam). Pengamatan parametrik terdiri dari warna, tekstur, dan rasa. Analisis data yang digunakan adalah analisis varians (ANOVA) 95% (α=0,95) dan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT)5%. Observasi digunakan dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengeringan dengan suhu yang berbeda berpengaruh terhadap perubahan warna dan rasa cabai merah besar.
Keywords
cabai merah besar; karakteristik; suhu; waktu pengeringan
References

Aini, N., Rohana, A., Astamawan, M. 2013. Petunjuk Praktikum Evaluasi Sensori. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan: Purworkerto.

Desrosier NW. 2008. Teknologi Pengawetan Pangan. UI Press: Jakarta.

Kurniasih, Surti. 2008. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan Bogor. Bogor.

Muhammad, S., Rahmy Y., Rahmasyah D. 2017. Budidaya Cabai Panen Setiap Hari. Penebar Swadaya: Jakarta.

Nawangsih, AA., Imdat, HP., Wahyudi A. 2007. Cabe Hot Beauty. Penebar Swadaya: Jakarta.

Pantastico, ERB. 2009. Fisiologi Pasca Panen. Penebar Swadaya: Jakarta.

Prajnanta, F. 2007. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya: Jakarta.

Purnomo, H., Adiono. 2010. Ilmu Pangan. UI Press: Jakarta.

Pustaka, A. 2008. Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Raharjo, P. 2002. Uji Organoleptik. Penebar Swadaya: Jakarta.

Sembiring, NN. 2009. ‘Pengaruh Jenis Bahan Pengemas terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum annum L.) Segar Kemasan selama Penyimpanan Dingin’. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara: Medan.

Sherly SP., Tyasdjaja, S., Yuni, E. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Cabai Merah (Capsicum annum L.). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian: Jawa Tengah.

Sukarto, ST. 2005. Penilaian Organoleptik. Bharata Karya Aksana: Jakarta.

Sudarmadji, S. 2006. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta: Yogyakarta.

Suprianto. 2009. Pemanfaatan produk sambal yang dapat dikomersialkan. Balai Pustaka: Jakarta

Taufik, M. 2011. Analisis Pendapatan Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen Cabai Merah. Jurnal Litbang Pertanian 30 (2): 66-72 DOI: http://dx.doi.org/10.21082/jp3.v30n2.2011.p66-72.

Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Winarno, FG., Fadiza, S., Fardiaz, D. 2008. Pengantar Teknologi Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Wiryanta, BTW. 2002. Bertanam Cabai Musim Hujan. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Zulkifli M., Yusuf A. 2017. Sukses Budidaya Cabai Rawit dengan Teknologi Mulsa. Putaka Mina: Jakarta.

Program studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Nusa Nipa, Maumere

Information
PDF
1308 times PDF : 721 times