FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB KELAPA DUA DEPOK TAHUN 2023
Universitas Gunadarma
Indonesia
Universitas Gunadarma
Indonesia
Abstract
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 20 minggu dengan berat janin ≤500 gram. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, abortus dapat meningkatkan angka kematian ibu (AKI) akibat komplikasi seperti perdarahan, perforasi, infeksi, dan syok. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian diambil secara total sampling dari seluruh populasi ibu hamil <20 minggu, dengan jumlah 185 pasien. Hasil penelitian menunjukkan usia ibu dan kejadian abortus: Uji Chi-square menunjukkan nilai ρ=0,031 (ρ<0,05), sehingga terdapat hubungan signifikan antara usia ibu dan kejadian abortus di RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok tahun 2023. Usia kehamilan dan kejadian abortus: Hasil uji Chi-square menunjukkan nilai ρ=0,000 (ρ<0,05), yang berarti terdapat hubungan sangat signifikan antara usia kehamilan dan kejadian abortus. Paritas dan kejadian abortus: Uji Chi-square menunjukkan nilai ρ=0,028 (ρ<0,05), sehingga ada hubungan signifikan antara paritas dan kejadian abortus. Riwayat abortus dan kejadian abortus: Uji Chi-square menunjukkan nilai ρ=0,002 (ρ<0,05), yang berarti terdapat hubungan sangat signifikan antara riwayat abortus dan kejadian abortus. Pendidikan dan pekerjaan: tidak ditemukan hubungan signifikan antara tingkat pendidikan maupun pekerjaan dengan kejadian abortus. Usia ibu, usia kehamilan, paritas, dan riwayat abortus memiliki hubungan dengan kejadian abortus, sedangkan pendidikan dan pekerjaan tidak berpengaruh signifikan.
Keywords
References
Anggi, A. S., Hasbia, H., & Afrika, E. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Abortus Di Wilayah Kerja Pkm Burnai Mulya. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 674–680. https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i1.3119
Eka Yuli, H. (2015). Relationship Age and Parity With Abortion In Hospital Rokan Hulu. Maternity and Neonatal, 1(6), 249–253.
Irayani, F. (2015). Analisis Hubungan Anemia Pada Kehamilan Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Demang Sepulau Raya Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal KesehatanVI(2):190–200.
Kusumayanti, D. (2016). FAKTOR RISIKO MATERNAL KEJADIAN ABORTUS. Ilmu Gizi, 0–6.
Nasution, L. K., & Rambe, N. Y. (2022). Pengaruh Usia Kehamilan Dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Imminens Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Darmais (JKMD), 1(1), 24–30. https://ejournal.stikesdarmaispadangsidimpuan.ac.id/index.php/jkmd/article/view/16
Nuzulia, A. (2022). Perubahan Fisiologis pada Kehamilan Trimester III Poltekkes Denpasar. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.
Pujiningsih, E., & S., E. (2023). Faktor Risiko Riwayat Abortus Terhadap Kejadian Abortus Spontan di Puskesmas Kota Mataram. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Farmasi, 11(1), 32–35. https://doi.org/10.51673/jikf.v11i1.1667
Ratnasari, H. (2020). Hubungan antara usia ibu hamil dan kejadian abortus spontan (studi analitik observasional pada pasien primigravida di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2013 - Desember 2018). Konferensi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) 3, 59–65. http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/kimukes/article/download/10133/4587
Widiya, N., Hidayah, N., & Supardini, N. (2021). CORRELATION WITH ABORTION INCIDENCE AT MATERNITY AT. 1, 640–647.