HUBUNGAN SUMBER INFORMASI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG STUNTING TAHUN 2023
Universitas Gundarma
Indonesia
Universitas Gundarma
Indonesia
Universitas Gundarma
Indonesia
Universitas Gundarma
Indonesia
Abstract
Periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, merupakan periode emas untuk mencegah stunting. Pada masa ini, otak dan tubuh anak berkembang pesat, sehingga sangat membutuhkan asupan gizi yang optimal. Remaja, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki peran penting dalam memutus rantai stunting. Tetapi banyak remaja, terutama di Kabupaten Bogor, masih kurang pengetahuan tentang stunting. Hal ini menjadi hambatan dalam upaya pencegahan stunting di masa depan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui bagaimana hubungan sumber informasi terhadap pengetahuan remaja tentang stunting. Metode penelitian: jenis penelitian adalah deskripsi analitik dengan desain Cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa/siswi SMA Negeri 1 Ciomas 1065 dengan Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah 119 responden. Hasil Penelitian: ditemukan karakteristik jenis kelamin responden terdiri dari 87 (73,1%) perempuan dan 32 (26,9%) laki-laki. Karakteristik usia remaja terbagi menjadi remaja madya (14-16 tahun) dengan frekuensi 71 (59,7%) dan remaja akhir (17-20 tahun) dengan frekuensi 48 (40,3%). Kelompok remaja yang mempunyai sumber informasi kurang dengan tingkat pengetahuan stunting kurang berjumlah 32 responden (69,6%) sedangkan pada kelompok remaja yang mempunyai sumber informasi baik dengan tingkat pengetahuan stunting kurang mempunyai proporsi yang lebih besar yaitu sebanyak 36 responden (49,3%). Hasil Uji Chi Square menunjukan hubungan signifikan sumber informasi terhadap pengetahuan remaja tentang stunting dengan nilai p values 0,030. Kesimpulan: sumber informasi dapat meningkatkan pengetahuan remaja dalam pencegahan stunting dengan memanfaatkan media informasi berupa poster, leaflet dan media sosial.
Keywords
References
Yadika, A. D. N., Berawi, K. N. Dan Nasution, S. H. (2019), Pengaruh Stunting Terhadap Perkembangan Kognitif Dan Prestasi Belajar‟, Jurnal Majority, 8(2), Pp. 273–282.
Amalia Yunia Rahmawati (2020) Edukasi Pencegahan Stunting Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Admasari, Y. Dkk. (2023) „Hubunngan Pengetahuan Dengan Sikap Remaja Putri Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (Hpk)‟, Judika (Jurnal Nusantara Medika), 7(1), Pp. 73–81.
Daniels, S. R. Dan Barker (2018) „The Barker Hypothesis‟, Journal Of Pediatrics, 173(March), Pp. 1–3. Doi: 10.1016/J.Jpeds.2016.04.031.
Andiani, Tutik Lestari dan Tati Sumiat. 2023. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Stunting. Jurnal BIOSAINSTEK. Vol. 5 (2): 17–20 DOI:https://doi.org/10.52046/biosainstek.v5i2.17-20
Notoadmojo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Febrianti et al., 2020. Go Ranting (Ayo Berantas Stunting). Jurnal Pengabdian Masyarakat Sga Komunitas. Vol. 1 (3): 90-94
Kartini, A. dan Maulana, A. (2019) „Redefedensi Gender dan Seks‟, Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman, 12(2), pp. 217–239.
Endarti, S. (2018) „Informasi Dan Sumber Bagi Pemustaka‟, Upt Perpustakaan Isi Yogyakarta, Pp. 1–16.
Lestari, E. Dkk. (2023)Correlation Between Information Support To Knowledge Dan Attitude Of‟, Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 15(2).
Nurhayati et al. (2023), Keterpaparan informasi dan tingkat pengetahuan tentang stunting pada remaja putri‟, holistik jurnal kesehatan, 17(8), pp. 688–696. doi: 10.33034
Muchtar, F. et al. (2023), Edukasi Pengenalan Stunting Pada Remaja Putri‟, Lamahu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Terintegrasi, 2(2), pp. 138–144. doi: 10.34312/ljpmt.v2i2.21400.
Febrianti, D. dkk. (2022), (Ayo Berantas Stunting)‟, Pengabdian Masyarakat saga komunitas, 1(3), pp. 90–95.