STUDI PERHITUNGAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM MANAJEMEN KONVENSIONAL DAN SISTEM MANAJEMEN ENGINEERING, PROCUREMENT, AND CONSTRUCTION (EPC)
Indonesia
Abstract
Keterlambatan pekerjaan dan meningkatnya pembiayaan proyek merupakan salah satu
kesalahan dari manajemen yang kurang baik. Pada umumnya, sistem manajemen proyek
konstruksi yang sering digunakan adalah sistem manajemen Konvensional, dimana sering
terdapat banyak kendala pada saat pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena adanya kegiatan
tumpang tindih pada proyek konstruksi yang dapat menyebabkan keterlambatan dan
meningkatnya pembiayaan. Selain itu juga ada sistem manajemen Engineering, Procurement,
Construction (EPC) yang dapat diaplikasikan pada proyek konstruksi.Untuk membandingkan
dari kedua sistem manajemen Konvensional dengan manajemen Engineering, Procurement, and
Construction (EPC) dapat dilakukan dengan membandingkan efisiensi terhadap biaya dan waktu
pada proyek konstruksi.Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa hasil
dan kesimpulan, yaitu jika ditinjau penjadwalan aktivitas proyek dari tahap desain dan
engineering, pengadaan barang dan jasa (procurement), dan pelaksanaan (construction) yang
dapat disajikan dalam bentuk Gant Chart. Pada penjadwalan aktivitas proyek dengan sistem
manajemen Konvensional menghasilkan durasi proyek untuk tahap desain dan engineering
selama 135 hari kalender, untuk tahap procurement selama 145 hari kalender, dan pada tahap
construction selama 450 hari kalender, sedangkan dengan sistem manajemen Engineering,
Procurement, and Construction (EPC) menghasilkan durasi proyek untk tahap desain dan
engineering selama 73 hari kalender, untuk tahap procurement selama 37 hari kalender, dan
pada tahap construction selama 418 hari kalender. Jika dilihat pada kalkulasi perhitungan
penjadwalan dengan Micosoft Project 2007, durasi yang didapatkan dengan Manajemen
Konvensional adalah 735 hari kalender, sedangkan dengan Manajemen Engineering,
Procurement, and Construction (EPC) adalah 528 hari kalender. Sedangkan jika ditinjau dari
Total Anggaran Biaya (RAB) untuk pekerjaan struktur dengan manajemen Konvensional sebesar
Rp. 20.802.289.015,68, dan pada manajemen Engineering, Procurement, and Construction
(EPC) sebesar Rp. 20.696.132.086,83. Dengan demikian proyek konstruksi yang menggunakan
Manajemen Engineering, Procurement, and Construction (EPC) dapat mempunyai efisiensi
terhadap biaya, yaitu sebesar Rp. 106.156.928,90. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem manajemen yang paling efektif dan efisien yang dapat diaplikasikan pada proyek
konstruksi adalah sistem manajemen Engineering, Procurement, and Construction (EPC).